Dia ¥ Aku
Setiap individu memiliki karakter unik yg membedakan satu dengan lainnya.. Jika dua individu melebur dalam sebuah hubungan tentu diperlukan strategi khusus untuk mengharmonisasikan perbedaan tersebut.
Kemampuan tiap orang dan waktu yang diperlukan untuk beradaptasi tidaklah sama. Kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh intensitas pertemuan. Jangan sampai kesempatan bertemu hanya diisi bersenang-senang atau hiburan saja. Setiap pasangan harus mampu berkomunikasi dengan baik dalam segala hal. Begitu merasa nyaman, nyambung, dan memiliki keinginan ke arah yg lebih serius,artinya kita siap membuka diri lebih jauh..
Sebuah "relationship" tdk menjamin kita "menaklukan" karakter pasangan. Tapi paling tidak, kita sudah mampu menerimanya. Waktu akan menguji kita menerima perbedaan karakter tersebut,meski sulit sekalipun...karena setiap orang datang dari keluarga berbeda, berikut kebiasaan, nilai, dan pola pikir yg berbeda.
Perbedaan karakter akan menjadi sumber konflik yang berulang dalam setiap hubungan. Jika kita tidak pintar menyikapi, konflik yg makin membesar suatu waktu bisa meledak.
Kita dituntut untuk selalu belajar menyesuaikan, menerima, dan memaafkan. Gudang toleransi dan tenggangrasa harus diisi penuh. Namun tentunya diperlukan kesadaran dari dua belah pihak untuk saling mengingatkan dan mau berubah ke arah yang lebih baik, dengan cara yang bijak tanpa ada emosi. Setiap pasangan harus melakukan "take n give" secara seimbang.
Usia tidak terlalu menentukan kebijaksanaan, asalkan kita memiliki kecerdasan emosional yang baik..artinya kita mampu memahami diri sndiri melalui berbagai pengalaman hidup..
Proses pembelajaran dalam sebuah hubungn nilainya teramat mahal. Jangan sampai hanya satu pihak yang berusaha,sedang pihak lain hanya bisa menyalahkan.. Introspeksi dan adaptasi mutlak diperlukan karena karakter manusia selalu bergerak dinamis seiring bertambahnya usia..
*resume the other day...saat mencoba ikhlas...*
Kemampuan tiap orang dan waktu yang diperlukan untuk beradaptasi tidaklah sama. Kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh intensitas pertemuan. Jangan sampai kesempatan bertemu hanya diisi bersenang-senang atau hiburan saja. Setiap pasangan harus mampu berkomunikasi dengan baik dalam segala hal. Begitu merasa nyaman, nyambung, dan memiliki keinginan ke arah yg lebih serius,artinya kita siap membuka diri lebih jauh..
Sebuah "relationship" tdk menjamin kita "menaklukan" karakter pasangan. Tapi paling tidak, kita sudah mampu menerimanya. Waktu akan menguji kita menerima perbedaan karakter tersebut,meski sulit sekalipun...karena setiap orang datang dari keluarga berbeda, berikut kebiasaan, nilai, dan pola pikir yg berbeda.
Perbedaan karakter akan menjadi sumber konflik yang berulang dalam setiap hubungan. Jika kita tidak pintar menyikapi, konflik yg makin membesar suatu waktu bisa meledak.
Kita dituntut untuk selalu belajar menyesuaikan, menerima, dan memaafkan. Gudang toleransi dan tenggangrasa harus diisi penuh. Namun tentunya diperlukan kesadaran dari dua belah pihak untuk saling mengingatkan dan mau berubah ke arah yang lebih baik, dengan cara yang bijak tanpa ada emosi. Setiap pasangan harus melakukan "take n give" secara seimbang.
Usia tidak terlalu menentukan kebijaksanaan, asalkan kita memiliki kecerdasan emosional yang baik..artinya kita mampu memahami diri sndiri melalui berbagai pengalaman hidup..
Proses pembelajaran dalam sebuah hubungn nilainya teramat mahal. Jangan sampai hanya satu pihak yang berusaha,sedang pihak lain hanya bisa menyalahkan.. Introspeksi dan adaptasi mutlak diperlukan karena karakter manusia selalu bergerak dinamis seiring bertambahnya usia..
*resume the other day...saat mencoba ikhlas...*
Komentar
Posting Komentar