Modul PMM Topik dan Pelatihan: ASESMEN PAUD Modul 3: Penggunaan Hasil Asesmen

 Modul PMM Topik dan Pelatihan: ASESMEN PAUD

 Modul 3: Penggunaan Hasil Asesmen
 

Merencanakan Tindak Lanjut Asesmen

Merencanakan tindak-lanjut asesmen

Video ini akan membahas prinsip-prinsip pola pikir bertumbuh yang perlu ada dalam diri guru dan murid. Dengan begitu, guru dapat memanfaatkan asesmen menjadi bukti pembelajaran yang bermakna dan merencanakan tindak lanjut yang mampu membantu murid menumbuhkan potensinya.


Sumber:

Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru..

Selamat datang kembali pada topik asesmen. Pada materi sebelumnya Ibu dan Bapak guru sudah mengenal asesmen serta cara menyiapkan asesmen. Kali ini kita akan bersama-sama menggunakan hasil asesmen. Nah pada materi kali ini kita akan membahas mengenai merencanakan tindak lanjut asesmen.

Seperti yang sudah Ibu dan Bapak pelajari, asesmen yang dilakukan perlu menjadi bukti pembelajaran yang bermakna, yang mampu membantu siswa untuk menumbuhkan potensinya. Untuk mencapai itu, guru perlu mengenal dan memahami pola pikir bertumbuh dalam perencanaan tindak lanjut asesmen. Pola pikir bertumbuh atau growth mindset digagas oleh Carold S Dweck dari Stanford University. Seseorang yang memiliki pola pikir bertumbuh berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu, usaha dan belajar yang diikuti kesungguhan dan ketekunan. Sementara seseorang yang memiliki pola pikir tetap atau fixed mindset berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat bersifat tetap tidak bisa berubah. Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih penting daripada sebatas hasil akhir.

Dalam menerapkan pola pikir bertumbuh ada tujuh hal yang perlu diperhatikan:

1.       Kesalahan dalam belajar itu wajar jika diterima dikomunikasikan dan dicarikan jalan keluar maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak murid. Guru perlu memahami bahwa kesalahan merupakan kesempatan murid untuk belajar lebih banyak lagi alih-alih menyalahkan guru perlu memberi tahu dimana letak kesalahan yang dilakukan murid dan mencari solusi bersama. Melalui proses tersebut murid berkesempatan untuk belajar dari kesalahan-kesalahan dan menstimulasi rasa ingin tahunya agar dapat mengerjakan tugas selanjutnya dengan lebih baik.

2.       Belajar bukan tentang kecepatan tetapi tentang pemahaman, penalaran, penerapan serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam. Setiap anak unik dan memiliki prosesnya sendiri-sendiri untuk mencerna dan memahami sebuah konsep. Alih-alih memaksa semua murid memahami materi dalam waktu yang bersamaan guru seharusnya memberikan waktu yang cukup kepada murid untuk mengeksplorasi dan memahami pelajaran sesuai dengan kecerdasan mereka. Guru juga perlu mendampingi murid untuk terus-menerus mencoba. Guru perlu percaya bahwa tidak ada murid yang tidak bisa, mereka hanya butuh waktu. Semakin sering murid mencoba maka akan semakin mahir

3.       Ekspektasi guru yang positif tentang kemampuan murid akan sangat mempengaruhi performa murid. Guru perlu memahami bahwa otak kita seperti otot begitupun dengan para murid semakin sering dilatih maka akan semakin kuat, sehingga semakin banyak kesempatan dan stimulus positif yang diberikan kepada murid, semakin kuat pemahaman, penalaran dan kemampuan yang akan mereka miliki.

4.       Setiap anak unik dan memiliki cara-cara khusus untuk belajar sesuai dengan bakat atau kecerdasan bawaan yang dimiliki. Alih-alih menyamaratakan proses belajar murid guru perlu memahami bahwa kecerdasan murid bersifat multidimensional, unik dan tidak bisa disamaratakan. Hindari membandingkan satu murid dengan murid lainnya.

5.       Pengkondisian lingkungan belajar baik fisik maupun psikis di sekolah dan rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Lingkungan belajar yang aman dan nyaman akan meningkatkan kemampuan belajar anak. Saat anak merasa aman dan nyaman belajar baik di rumah atau di sekolah pelajaran yang disampaikan akan lebih mudah diterima dan dicerna. Sebelum memulai pembelajaran guru perlu memastikan murid merasa aman dan proses pembelajaran bebas dari segala bentuk kekerasan baik fisik maupun psikis. Tidak ada hukuman fisik tidak ada bentakan maupun ucapan-ucapan yang merendahkan anak.

6.       Melatih dan membiasakan murid untuk melakukan asesmen diri atau self assessment, asesmen antar teman atau peer assessmen,t refleksi diri dan pemberian umpan balik antar teman atau peer feedback. Guru perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk menilai hasil karya sendiri ataupun bersama dengan teman sebayanya dalam setiap pembelajaran. Berikan kesempatan pada teman sebangkunya untuk melakukan koreksi atas pekerjaan teman lainnya. Dorong murid untuk memberikan masukan atau saran yang positif tanpa merendahkan kemampuan murid lain. Sehingga alih-alih merasa disalahkan, umpan balik akan menjadi motivasi yang berharga dan mudah dipahami karena disampaikan oleh teman sebayanya.

7.       Apresiasi atau pesan atau umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar murid. Pemberian umpan balik dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh, memotivasi murid dan membangun kesadaran pemangku kepentingan bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih diutamakan dibandingkan dengan hasil akhir. Guru perlu memahami dan percaya bahwa selalu ada sisi terbaik dari karya yang dihasilkan murid, sehingga guru perlu memperhatikan sisi terbaik tersebut terlebih dahulu dan menyampaikannya kepada murid sebelum mengoreksi kesalahan hasil belajar murid. Guru juga perlu mengingat bahwa kemauan murid untuk belajarlah yang harus dijaga bukan hanya semata hasil pelajarannya saat itu, sehingga kemampuan murid akan terus tumbuh seiring berjalannya waktu.

Ibu dan bapak guru sama halnya dengan murid guru juga memiliki kemampuan dan peluang untuk terus belajar dan bertumbuh. Pengembangan diri yang dilakukan oleh guru diharapkan mampu mendorong guru untuk menciptakan pembelajaran yang membantu murid untuk terus tumbuh dan berkembang. Untuk mencapai pembelajaran seperti itu, guru perlu memberikan umpan balik yang bermakna terhadap asesmen yang dilakukan. Bapak dan ibu guru akan mempelajari hal tersebut pada materi selanjutnya.

Selamat belajar berproses ibu dan bapak guru hebat, salam dan bahagia …………

Merencanakan tindak-lanjut asesmen di PAUD

Ada 5 prinsip dasar asesmen di PAUD:

1. Asesmen adalah bagian terpadu dari proses pembelajaran, untuk menentukan strategi aktivitas selanjutnya.

2. Asesmen dirancang fleksibel sehingga tujuan pembelajaran menjadi efektif.

3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliabel).

4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif.

5. Hasil asesmen digunakan sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Dapat kita disimpulkan bahwa salah satu fungsi asesmen adalah sebagai bahan pertimbangan utama guru dalam merencanakan atau memodifikasi pembelajaran selanjutnya yang efektif dan bermakna untuk murid terdapat dalam vidio ini.


Tujuan Kegiatan Bermain adalah pilihan opsional. Jika Tujuan Pembelajaran sudah detail, maka Tujuan Kegiatan Bermain, tidak perlu dibuat.

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru…

Selamat datang di modul penggunaan hasil asesmen, kali ini kita akan belajar bersama-sama tentang merencanakan tindak lanjut asesmen di PAUD.

Tapi sebelumnya mari kita segarkan kembali ingatan tentang asesmen di PAUD dan prinsip-prinsip dasarnya. Di dalam materi asesmen harian PAUD disebutkan bahwa pada fase fondasi, asesmen yang dilakukan disebut sebagai asesmen otentik yang fokus pada fakta bukan subjektivitas guru. Setelah kita mencatat fakta, apakah itu yang disebut dengan asesmen? Belum.. asesmen baru terjadi ketika ada proses pemaknaan akan sebuah peristiwa atau interpretasi terhadap sebuah data dokumentasi. Selain itu asesmen perlu dilakukan saat murid terlibat aktif dalam kegiatan bermain belajar di saat mereka merasa aman dan nyaman sehingga kebutuhan dan keterampilan diri yang sesungguhnya terlihat.

Seperti di jenjang lainnya ada lima prinsip dasar asesmen di PAUD:

1.       Asesmen adalah bagian terpadu dari proses pembelajaran untuk menentukan strategi aktivitas selanjutnya.

2.       Asesmen dirancang fleksibel tujuan pembelajaran menjadi efektif.

3.       Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya atau reliable.

4.       Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif.

5.       Hasil asesmen digunakan sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Dari kelima prinsip yang disebutkan dapat kita simpulkan bahwa salah satu fungsi asesmen adalah sebagai bahan pertimbangan utama guru dalam merencanakan atau memodifikasi pembelajaran selanjutnya yang efektif dan bermakna untuk murid.

Bapak Ibu masih ingatkah 4 instrumen yang dapat digunakan dalam melakukan asesmen? misalnya catatan anekdot, hasil karya, checklist dan juga foto berseri. Untuk mendapat gambaran jelas tentang bagaimana asesmen digunakan dalam merencanakan tindak lanjut pembelajaran di PAUD mari kita lihat contoh penerapannya dalam catatan anekdot.

Bu Umroh melakukan observasi saat Arunika bermain di taman sekolah. Ia melihat Arunika mengamati sebuah tanaman yang mongering. Bu Umroh mendekati Arunika dan mencatat tindakan yang dilakukannya. Arunika mengambil alat penyiram air dan menyiram tanaman kering. Saat mengamati hal tersebut Ibu Umroh bertanya alasan Arunika menyiram tanaman dengan air. Arunika menjawab supaya tanaman yang nggak haus lagi Bu Guru, nanti enggak kering, nanti hijau lagi. Bu Umroh mencatat hasil observasi dan interaksinya dengan Arunika dalam catatan anekdot. Analisis yang dibuat berdasarkan peristiwa tadi adalah:

·         Arunika menunjukkan ketertarikan terhadap makhluk hidup terutama tanaman di memahami Salah satu cara merawat tanaman, dia menunjukkan kemampuan menyelesaikan masalah dan mempraktekkan solusi tersebut. Perilaku arunika mencerminkan sikap menghargai ciptaan tuhan yang Maha Esa.

·         Keterampilan menggunakan otot besarnya pun terlihat dengan mengangkat alat penyiram berisi air dengan kedua tangan. Diapun mempraktekkan perilaku mengutamakan keselamatan diri dengan menggunakan dua tangan untuk mengangkat alat penyiram berisi air. Selain itu koordinasi mata dan tangan yang baik ditunjukkan dengan menyiram tepat ke tanaman yang kering.

·         Keterampilan bahasanya pun muncul saat dia menjelaskan tindakan yang dilakukan.

Berdasarkan asesmen yang dilakukani Ibu Umroh merencanakan tujuan kegiatan selanjutnya dengan memilih topik kebutuhan hidup tanaman. Ia merancang kegiatan dimana murid dapat:

1.       Mengamati kondisi tanaman di taman sekolah

2.       Berdiskusi tentang perbedaan kondisi tanaman dan mengapa itu terjadi

3.       Berpikir dan mengomunikasikan Usaha apa yang perlu dilakukan untuk merawat tanaman

4.       Menunjukkan kerjasama berkelompok dalam praktek merawat tanaman

Selain digunakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan tindak lanjut pembelajaran oleh guru, asesmen juga digunakan untuk memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran murid. Penjelasan lebih lengkap tentang hal itu akan dibahas dalam materi memberikan umpan balik PAUD.

Sampai berjumpa dalam materi tersebut salam dan bahagia ibu dan bapak guru ………..

Latihan Pemahaman



Refleksi

Apakah Ibu dan Bapak Guru percaya seseorang (diri sendiri, murid, dan semua orang pada umumnya) bisa berubah menjadi lebih baik? Apa alasannya?

Umpan Balik

Memberikan umpan balik PAUD

Hasil asesmen otentik PAUD berfungsi sebagai umpan balik digunakan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran bagi seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. Tidak hanya Guru, tetap juga untuk murid, orang tua, dan bahkan, satuan PAUD itu sendiri.

Vidio ini akan menjelaskan bagaimana cara pemberian umpan balik untuk murid-murid usia dini.


Vidio akan menjelaskan langkah-langkah untuk mengolah dan menganalisis kumpulan asesmen harian untuk menjadi sebuah capaian pembelajaran untuk membantu Ibu dan Bapak Guru memahami cara menganalisis dan mengolah hasil asesmen PAUD


Referensi:

1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Buku Panduan Guru: Pengembangan Pembelajaran Satuan PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Salam dan bahagia Ibu dan bapak guru,

Selamat datang pada modul menggunakan hasil asesmen. Pada modul sebelumnya ibu dan bapak guru sudah belajar mengenai asesmen harian PAUD, saat ini ibu dan bapak pasti telah memahami cara Melakukan asesmen otentik untuk murid-murid usia dini.

Langkah selanjutnya adalah menjawab pertanyaan apa yang akan kita lakukan dengan hasil asesmen yang didapat. Hasil asesmen otentik PAUD berfungsi sebagai umpan balik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran bagi seluruh pihak yang terlibat didalamnya. Tidak hanya guru, tetapi juga untuk murid, orang tua dan bahkan satuan PAUD itu sendiri. Bagaimana cara pemberian umpan balik untuk murid-murid usia dini? Mari kita simak pembahasan berikut.

Pertama-tama kita pahami dulu, apa yang dimaksud dengan umpan balik? umpan balik adalah tanggapan berupa apresiasi, pesan atau rekomendasi terhadap hasil karya atau kinerja murid. Umpan balik juga dapat diberikan terkait dengan interaksi murid selama proses pembelajaran.

Umpan balik yang baik akan:

1.       Membantu murid fokus pada tugasnya

2.       Membentuk kebiasaan refleksi

3.       Memberikan inspirasi harapan atau mendapatkan momen belajarnya

4.       Membangun percaya diri dan resiliensi.

Kita tentu ingat bahwa dalam pembelajaran paradigma baru, siklus asesmen menggunakan prinsip pola pikir bertumbuh. Dalam paradigma ini sangatlah penting bagi guru untuk dapat memberikan umpan balik yang tepat spesifik dan bermakna bagi murid agar mereka bisa mencapai tujuan pembelajaran. Pola pikir bertumbuh mendorong terwujudnya profil pelajar yang mencintai belajar sepanjang hidupnya. Guru bisa memberikan umpan balik sepanjang proses pembelajaran kegiatan bermain belajar murid, tidak perlu menunggu hingga saat penutup diakhir hari atau saat murid menyelesaikan proyek mereka. Pemberiannya dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Umpan balik yang tepat akan berpengaruh pada motivasi belajar murid.

Sebagai pendidik murid-murid usia dini sangat penting untuk menyadari cara-cara berkomunikasi yang efektif agar kita dapat memberikan umpan balik dengan positif dan konstruktif. Ada lima strategi pemberian umpan balik yang telah teruji untuk meningkatkan motivasi, menguatkan pengetahuan yang sudah ada dan membantu murid-murid merefleksikan proses pembelajaran:

1.       Spesifik

2.       Dilakukan dengan segera

3.       Berorientasi maju

4.       Berhati-hati

5.       Melibatkan murid

Salah satu acuan yang dapat kita gunakan untuk memberikan umpan balik adalah menggunakan tangga umpan balik. Ibu dan Bapak juga dapat mempelajari tangga umpan balik pada materi umpan balik SD SMP dan SMA. Ada lima komponen dalam tangga ini:

1.       Klarifikasi, ajukan pertanyaan klarifikasi mengenai apa yang sedang dimainkan murid.

2.       Nilai, memberikan komentar untuk kekuatan murid yang kita amati

3.       Perhatian, berikan komentar untuk hal-hal yang kurang sesuai atau kurang lengkap dan menjadi perhatian guru

4.       Saran, berikan saran untuk pengembangan

5.       Apresiasi, berikan pujian untuk usaha yang telah dilakukan

Bagaimana bentuk umpan balik dalam pembelajaran PAUD? Mari kita saksikan contoh-contoh berikut. Masih ingat dengan Saka dan pot hasil karyanya? Coba kita lihat kembali catatan asesmen harian guru kelas terhadap karya Saka. Pada proyek membuat karya daur ulang, Saka membuat dua buah pot dari kaleng bekas untuk ibunya yang suka menanam bunga. Catatan karya Saka adalah Saka menemukan kaleng bekas di halaman sekolah, Ia memakai kaleng tersebut untuk membuat pot bunga bagi ibunya. Saka mengatakan bahwa ibunya menyukai kegiatan menanam bunga di rumah. Ibu Saka memiliki banyak bunga, ada yang di taman ada juga di meja rumahnya. Saka ingin membuatkan pot agar ibunya dapat meletakkan bunga di atas meja. Saka mencuci kaleng bekas, kaleng dicat agar bagus diberi wajah menggunakan mata mainin dan pompom. Saka memberikan pot ke Ibu yang menerimanya dengan tersenyum. Contoh proses umpan balik menggunakan tangga umpan balik:

1.       Klarifikasi, Saka sedang membuat apa? Oh jadi siapa sedang membuat pot ya

2.       Nilai, pot Saka bagus dan cerah sekali ibu suka warna dan hiasan pompong kecilnya

3.       Perhatian, Ibu lihat seakan sudah bisa membuat wajah dengan mata mainin dan pompom untuk hidungnya. Coba lihat wajah Ibu apalagi ya bagian wajah yang masih kurang dan bisa ditambahkan ke pop buatanmu

4.       Saran, apakah menurut Saka ada tambahan yang bisa kita kasih untuk pot ini bagaimana kalau kita tambahkan rambut di bagian atas

5.       Apresiasi, ibu senang sekali Saka berusaha dengan sungguh-sungguh membuat pot ini. Terima kasih ya

Dari contoh yang baru saja kita saksikan tampak bahwa guru kelas telah memberikan umpan balik yang menyasar aspek spesifik dari kegiatan Saka dilakukan dengan segera dan melibatkan Saka untuk merefleksikan hasil karya yang telah dia buat.

Ibu dan bapak yang berbahagia demikian contoh pemberian umpan balik yang berorientasi pada pola pikir bertumbuh untuk murid usia dini. Apakah ibu dan bapak sudah siap menerapkannya dalam pembelajaran sehari-hari di dalam kelas? Dengan menerapkan prinsip-prinsip pemberian umpan balik yang baru saja kita saksikan ibu dan bapak kini dapat mencapai tujuan utama asesmen yaitu peningkatan kualitas proses pembelajaran bagi seluruh pihak yang terlibat. Guru dapat merancang rencana tindak lanjut pembelajaran yang lebih baik. Murid termotivasi untuk meningkatkan kinerja nya dan orangtua akan mampu berperan sebagai mitra yang lebih baik bagi sekolah dengan mendapatkan gambaran pencapaian belajar murid yang holistic.

Selamat berproses, salam bahagia ibu dan bapak …….

Latihan Pemahaman

Refleksi

Apakah Ibu dan Bapak Guru pernah mendapat umpan balik? Umpan balik apa yang Ibu dan Bapak Guru ingat hingga sekarang?

Mengelola dan Melaporkan Hasil Asesmen


Menganalisis dan mengolah hasil asesmen PAUD

Video akan menjelaskan langkah-langkah untuk mengolah dan menganalisis kumpulan asesmen harian untuk menjadi sebuah capaian pembelajaran. Dengan begitu diharapkan dapat membantu Ibu dan Bapak Guru memahami cara menganalisis dan mengolah hasil asesmen PAUD


Video ini dibuat sebelum adanya Panduan Pembelajaran dan Asesmen tahun 2022. Saat ini, terdapat perubahan narasi elemen capaian pembelajaran untuk jenjang PAUD. Untuk melihat narasi elemen Capaian Pembelajaran PAUD yang baru, dapat melihat dokumen pada tautan berikut ini


Referensi:

1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Buku Panduan Guru: Pengembangan Pembelajaran Satuan PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

2. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Penyusunan Laporan Capaian Pembelajaran Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

3. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Prototipe Laporan Hasil Belajar PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Halo ibu dan bapak guru, salam dan bahagia …

Selamat datang pada modul penggunaan hasil asesmen. Pada materi sebelumnya kita sudah belajar mengenai asesmen harian, lembar amatan dan umpan balik. Bagaimanakah kita menganalisis dan mengolah asesmen harian yang sudah kita lakukan? Mari kita belajar bersama-sama.

Ibu dan bapak guru pada materi-materi sebelumnya kita telah mempelajari bagaimana alur dan rangkaian asesmen harian PAUD, setidaknya minimal satu kali dalam semester Ibu dan Bapak akan melaporkan hasil belajar murid kepada orangtua. Sebelum kita melaporkan belajar, mari kita coba menganalisis dan mengolah data murid yang sudah kita dapatkan dari asesmen harian. Pada akhir semester kita dapat membuat tabel untuk menggabungkan semua komponen diatas dengan adanya tambahan indikator perilaku yang diharapkan. Mungkin ibu dan bapak bingung karena kita tidak pernah menetapkan indikator perilaku yang diharapkan pada dokumen kurikulum operasional satuan pendidikan. Jangan khawatir karena sebenarnya indikator perilaku yang diharapkan setara dengan tujuan pembelajaran dan ada di dalam panduan penyusunan laporan capaian pembelajaran di jenjang PAUD. Adanya indikator perilaku yang diharapkan dalam lembaran analisis dan olah data asesmen harian ini merupakan tuntunan kita untuk mengelompokkan perkataan dan perbuatan murid selama satu semester, sehingga kita dapat lebih mudah mencocokkan perkembangan murid dengan capaian pembelajaran selama satu semester.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengolah dan menganalisis kumpulan asas seharian untuk menjadi sebuah capaian pembelajaran:

1.       Guru mengumpulkan dan mencermati data asesmen harian. Guru mengumpulkan data-data asesmen harian berupa lembar checklist, catatan anekdot atau hasil karya dalam sebuah periode waktu pelaporan. Kumpulan data tersebut disatukan, ibu dan bapak dapat memilih dan memilah data-data tersebut untuk menjadi sebuah portfolio. Nantinya portofolio ini dapat sekaligus menjadi laporan perkembangan murid.

2.       Guru mencermati uraian elemen capaian pembelajaran untuk menemukan pemahaman konseptual:

a.       Menemukan pemahaman konseptual elemen capaian pembelajaran. Pada setiap ayat pembelajaran terdapat pemahaman konsep yang umum yang perlu dipahami guru mengenai pentingnya elemen tersebut. Berikut adalah contoh pemahaman konseptual dari capaian pembelajaran nilai agama dan budi pekerti ……

Pada prakteknya ibu dan bapak dapat melanjutkan penguraian untuk capaian pembelajaran jati diri dan kemampuan dasar literasi dan steam.

b.       Guru menjabarkan perilaku yang diharapkan dari pemahaman konseptual uraian capaian pembelajaran. Setelah kita mencermati uraian elemen capaian pembelajaran maka kita dapat mulai membuat perilaku yang diharapkan muncul pada diri murid. Satuan dapat menambahkan perilaku yang diharapkan sesuai dengan visi misi dan tujuan satuan. Contoh perilaku yang diharapkan dari elemen capaian pembelajaran nilai agama dan budi pekerti adalah; (1) satu anak mengenali dan mempraktekkan nilai dan kewajiban ajaran agamanya. (2) mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dalam interaksi dengan sesama dan alam tumbuhan hewan dan lingkungan hidup, (3) mengenal keberagaman dan menunjukkan sikap menghargai agama dan kepercayaan orang lain. Identifikasi dan klasifikasi data autentik sesuai perilaku yang diharapkan. Pada saat ini kita sudah selangkah lagi untuk mengolah data menjadi narasi di lembar laporan hasil belajar tetapi sebelum itu kumpulan catatan asesmen harian akan kita identifikasi dan kelompokkan sesuai dengan kolom perilaku yang diharapkan di setiap elemen capaian pembelajaran yang sudah dibuat. Hal ini penting karena semua catatan seperti ucapan atau tingkah laku murid yang teramati merupakan hal penting untuk mendukung dan menjelaskan poin-poin di perilaku yang diharapkan. (4) mengolah datang menjadi narasi setelah kita mengumpulkan seluruh data saatnya kita untuk mengolah data data data ini akan diolah untuk menjadi satu paragraf narasi dalam laporan hasil belajar murid. Pada praktiknya nanti ibu dan bapak guru dapat memilih beberapa perilaku yang diharapkan yang menurut ibu dan bapak merupakan progress pada murid di semester ini. Kita akan jabarkan ucapan perilaku atau representasi yang teramati.

Berikut adalah contoh narasi untuk elemen capaian pembelajaran nilai agama dan budi pekerti …..

Dengan begini kita akan mendapatkan gambaran lengkap sampai di mana pencapaian tujuan pembelajaran masing-masing murid. Kita akan membuat narasi seperti ini juga untuk capaian pembelajaran Jatidiri dan dasar-dasar literasi dan steam.

Ibu dan bapak selesai sudah kita menganalisis dan mengolah data asesmen harian PAUD. Saat ini berarti kita sudah siap untuk membuat laporan hasil belajar murid selanjutnya kita akan belajar mengenai gini pada materi berikutnya ya.

Semangat terus bapak dan ibu guru hebat, salam dan bahagia ……..

Laporan Hasil Belajar PAUD

Di dalam penyampaian laporan hasil belajar PAUD, yang harus kita perhatikan adalah lembar laporan hasil belajar murid.

Video ini menjelaskan komponen lembar laporan hasil belajar PAUD untuk mengetahui cara penyusunan laporan belajar yang relevan dan mudah dipahami, dapat belajar untuk mempunyai cara berkomunikasi dengan orang tua yang baik sebagai upaya menjalin hubungan yang baik antara sekolah dan rumah.


Video ini dibuat sebelum adanya Panduan Pembelajaran dan Asesmen tahun 2022. Saat ini, terdapat perubahan pada Laporan Hasil Belajar PAUD, yaitu Rapor Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila pelaporannya tergabung dengan laporan belajar Intrakurikuler murid .


Referensi:

1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Buku Panduan Guru: Pengembangan Pembelajaran Satuan PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

2. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Penyusunan Laporan Capaian Pembelajaran Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

3. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Prototipe Laporan Hasil Belajar PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Halo bapak dan ibu guru, salam dan Bahagia….

Selamat datang kembali pada modul penggunaan hasil asesmen. Ibu dan bapak guru jika pada materi yang lalu kita sudah belajar menganalisis dan mengolah laporan hasil belajar PAUD, maka saat ini mari kita lanjutkan belajar untuk menyusun laporan hasil belajar jenjang PAUD.

Ibu Wika sedang membuat laporan hasil belajar murid. Ibu Wika menulis pada semester ini Tito harus dibantu untuk lebih fokus dalam bermain. Dia terlihat mudah bosan sehingga kerap berpindah-pindah permainan dalam rentang waktu tertentu. Meskipun begitu, Tito sudah dapat berbagi dan bermain dalam kelompok. Ibu dan bapak guru pada setiap akhir semester, Apakah kita menuliskan laporan hasil belajar seperti Bu Wika di atas? Bagaimana ya caranya agar penyajian laporan hasil belajar tidak terfokus pada kelemahan murid? kalau dilihat dari penyajian Bu Wika terdapat beberapa kata yang kurang menunjukkan penghargaan murid seperti terlihat mudah bosan dan harus dibantu untuk lebih fokus.

Mari kita buat laporan belajar yang lebih positif agar komunikasi antara sekolah dan rumah berjalan baik sehingga laporan hasil belajar ini dapat dijadikan informasi tentang capaian pembelajaran yang telah dikuasai murid dan atau capaian pembelajaran yang masih memerlukan stimulasi lebih lanjut. Di dalam penyampaian laporan hasil belajar PAUD, yang harus kita perhatikan adalah lembar laporan hasil belajar murid. Pada materi sebelumnya kita sudah belajar menjelaskan capaian pembelajaran murid dalam bentuk narasi berikut ini …..

Pada praktiknya dalam paragraf ini kita bukan saja menuliskan perkembangan murid dalam satu semester tetapi juga rencana kita semester depan untuk murid dan rekomendasi untuk orangtua agar melakukan kegiatan yang menguatkan kompetensi murid sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jadi pada lembar laporan hasil belajar dapat dituliskan:

1.       Hal-hal yang sudah dikuasai atau dipelajari murid selama kurun waktu tertentu yang diambil dari kolom perilaku yang diharapkan.

2.       Bukti yang mendukung perilaku yang diharapkan.

3.       Capaian yang belum muncul dan perlu untuk distimulasi di kurun waktu selanjutnya, disertai dengan gambaran rencana guru untuk menstimulasi capaian yang belum muncul tersebut.

4.       Saran, tips ajakan yang dituliskan secara konkret bagi orangtua atau wali untuk mendukung optimalisasi poin nomor 3 di rumah. Misalnya kita ingin di semester depan, Jonas dan murid-murid lainnya lebih mencintai kelestarian lingkungannya, maka rekomendasi yang dapat kita buat untuk semester depan seperti berikut ini: ….

Lalu berikanlah rekomendasi orangtua sebagai penutup dari paragraph. Dengan kita memberikan rekomendasi diharapkan orangtua juga melakukan penguatan kompetensi yang dibutuhkan agar ide pengembangan kita sejalan dengan kegiatan yang terjadi di rumah, contoh rekomendasinya adalah …..

Perlu diperhatikan saat membuat laporan hasil belajar, fokuslah pada progres atau kemajuan murid yang mereka capai pada semester ini berikan rekomendasi bagi orangtua dan ceritakan rencana kita. Dengan begini laporan hasil belajar dapat menjadi informasi yang positif bagi orangtua dan guru.

Lalu apa sajakah komponen dari lembar laporan hasil belajar murid? Di dalam laporan hasil belajar murid berikut adalah beberapa komponen yang harus kita lengkapi:

1.       Data diri anak

2.       Lembar laporan hasil belajar murid. Ppada bagian ini sebutkanlah periode semester, kelas, fase dan tahun ajaran. Deskripsikan kemajuan murid dalam setiap kolom capaian pembelajarannya.

3.       Refleksi orang tua, berikan satu bagian untuk orangtua dapat merefleksikan kembali perkembangan anaknya selama periode laporan hasil belajar dengan menggunakan tiga pertanyaan panduan berikut ini: apa yang saya amati sudah berkembang dari anak saya? apa yang saya amati yang perlu dikembangkan dari anak saya? dan langkah-langkah Apa yang dapat saya lakukan untuk membantu anak saya mengembangkan hal tersebut?. Bagian ini merupakan kemitraan satuan dan keluarga untuk mendukung tumbuh kembang terbaik bagi anak usia dini serta pemaknaan bahwa orangtua juga sumber belajar.

4.       Informasi ketidak hadiran. Informasi ini dapat digunakan guru untuk memberi dukungan kepada orangtua sebagai contoh jika ketidak hadiran karena sakit maka guru dapat memberi dukungan pada hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan murid.

5.       Data tinggi badan dan berat badan anak. Ibu dan bapak khusus untuk anak berusia dibawah 60 bulan laporan ini berisikan hasil pemantauan tumbuh kembang murid kita. Pengisiannya dapat dilakukan melalui kemitraan antara satuan PAUD dengan Puskesmas, Posyandu atau unit lain komunitas yang mengampu Fasilitas Kesehatan. Boleh juga dengan menyalin isi buku Kia KMS atau buku pantauan kesehatan murid yang mengacu pada Permenkes nomor 2 tahun 2020. Hasil yang dilaporkan yaitu tinggi badan, berat badan dan juga menyajikan analisis sederhana atau satu simpulan dari tinggi badan dan berat badan murid yang dilaporkan, karena pelaporan ini bukan hanya sekedar melaporkan angka-angka tetapi juga menyampaikan informasi tentang status pertumbuhan murid. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari butir di dalam instrumen akreditasi.

6.       Tanda tangan guru kelas dan orang tua

7.       Lampiran, ini merupakan kolom portofolio murid untuk dapat dilihat oleh orang tua portofolio ini dapat dibawa pulang untuk jangka waktu tertentu atau diserahkan menjadi milik orang tua murid. Keputusan ini disepakati oleh satuan.

Ketujuh bagian ini merupakan komponen dari laporan hasil belajar murid PAUD. Lalu siapa saja yang menerima manfaat dari laporan hasil belajar murid?

1.       Orang tua, mendapatkan gambaran laporan hasil belajar anaknya dan dapat bekerja bersama dengan satuan PAUD untuk menstimulasi pembelajaran murid

2.       Satuan PAUD, informasi dalam laporan hasil belajar merupakan data yang digunakan oleh satuan PAUD untuk merencanakan program yang berdampak pada murid keluarga dan komunitasnya.

3.       Guru SD kelas awal atau kelas 1-3 SD laporan hasil belajar perlu dikomunikasikan kepada guru SD untuk mempermudah transisi murid.

4.       Tenaga professional, bila murid dalam pendampingan tenaga ahli untuk mengembangkan kemampuan tertentu maka laporan hasil belajar ini dapat menjadi informasi yang penting untuk mendukung proses pendampingannya.

Bagaimana ibu dan bapak guru apa sudah siap membuat laporan hasil belajar murid? Sampai disini kita sudah siap untuk membuat hasil laporan belajar murid. Dalam prakteknya apa sih perbedaan membuat laporan hasil belajar antara sebelum dan sesudah belajar materi ini?

Semangat terus untuk belajar ya, salam dan bahagia ibu dan bapak guru hebat ………

Pelaporan Belajar oleh Murid

Pemberian rapor seringkali digunakan sebagai satu-satunya cara dalam melaporkan hasil belajar murid kepada orang tua. Umumnya saat pembagian rapor, yang terlibat adalah guru dan orang tua. Padahal. murid pun bisa berperan dalam melaporkan hasil belajar mereka. Video ini akan membahas ragam cara pelaporan belajar oleh murid yang juga bisa Ibu dan Bapak Guru lakukan di kelas.


Untuk jenjang SMK terdapat juga metode Skill Pasport yang bisa dipelajari dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen hlm 60


Referensi:

Tim Penyusun. 2022. Panduan Pembelajaran dan Asesmen: Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru..

Halo selamat datang di modul penggunaan hasil asesmen. Kali ini kita akan mempelajari materi pelaporan belajar oleh murid. Dalam materi ini, bapak dan ibu guru diharapkan mampu menindaklanjuti asesmen menjadi bukti pembelajaran yang bermakna. Sebelumnya ibu dan bapak guru sudah mempelajari berbagai alternatif laporan hasil belajar, lantas apa perbedaan laporan belajar dengan laporan hasil belajar? Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam pelaporan belajar? dan bagaimana cara melakukan pelaporan belajar efektif? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut mari kita simak dua video berikut..

Silahkan, pagi Bu

Pagi Ibu Silahkan duduk

Terimakasih Bu Nabila, saya ibunya Donny Bu Nabila Apa kabarnya Bu hari ini?

Sehat Bu Sehat

Alhamdulillah semoga kau itu juga sih Iya amin Terima kasih sudah hadir dan pembagian raport semester 1 ini ini rapotan Anda Doni disebut sebagai ini boleh dilihat ini Makasih Nabila

Alhamdulillah hasil belajar Doni disemen satu ini meningkat pencapaian Doni sangat menonjol di mata pelajaran matematika. Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah motivasi untuk menulis karena buku catatan Uni sering sekali terlihat kosong ini juga sering sekali menuliskan jawaban yang terlalu singkat tanpa mereka penjelasan atau alasan yang diminta.

Oh gitu ya Bu ya, memang untuk mata pelajaran matematika Doni sering melaporkan hasil ulangan matematikanya Bu, baik dari ulangan harian ataupun ulangan semester nya, tapi untuk sikap keseharian Doni di sekolah gimana ya Bu Karena Dia jarang sekali cerita

Selama ini sikap Doni cukup baik dikelas Joni sering sekali berinisiatif membantu saya atau bahkan guru lain untuk mengambil buku di perpustakaan dan dia sering sekali membantu temannya memahami materi matematika yang sulit. Adapun yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan tidur Doni. Doni sering sekali tertidur dan Mengantuk di kelas di jam pertama bahkan jam kedua.

Halo Bu Nabila..

Halo Pak Rizky ..di kelas bapak ramai sekali ada apa?

Oh itu loh murid-murid sedang mempersiapkan pameran hasil belajar mereka selama satu semester Nanti orang tua mereka akan datang loh

Oh jadi melakukan pelaporan belajar dengan cara pameran karya ya Iya betul Bu kalau diperas ibu sendiri bagaimana kalau saya sudah kemarin saya sudah meminta murid untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka dalam membentuk portofolio saya akan meledak orang tua mereka dan meminta setiap murid untuk menjelaskan apa yang sudah mereka pelajari berdasarkan portofolio itu

oh bagus itu Bu Padasuka terlalu saya juga menggunakan portofolio ini sebagai cara untuk melaporkan hasil belajar mereka. Saya juga menggunakan orang tua dan murid untuk melakukan konferensi dan diskusi loh

Oh iya bagus itu Pak, kalau gitu saya ke kelas dulu ya

Ibu dan bapak guru dari dua video tersebut mari kita gali, hal mana yang sudah Ibu dan Bapak lakukan apakah laporan hasil belajar atau laporan belajar ibu dan bapak pemberian rapor seringkali digunakan sebagai satu-satunya cara dalam melaporkan hasil belajar murid kepada orang tua. Murid seringkali tidak dilibatkan dalam pemberian laporan tersebut, padahal murid perlu mengetahui pencapaian apa yang selama ini sudah mereka dapatkan. Apa yang perlu ditingkatkan dan bagaimana cara untuk mencapainya dengan lebih baik.

Pada pelaporan belajar justru murid lah yang berperan dalam menyampaikan pencapaian mereka. Hal tersebut berfungsi sebagai proses refleksi bagi murid. Saat menyampaikan laporan belajar kepada orangtua mereka, murid berkesempatan untuk mendapatkan umpan balik. Hal yang perlu ditekankan dalam pelaporan belajar adalah murid tidak hanya menyampaikan nilai yang didapat, namun murid diharapkan dapat menyampaikan proses pembelajaran yang dilalui baik itu hal yang mereka sukai ataupun hambatan yang dihadapi. Hal ini cukup berbeda dengan yang sering terjadi pada pelaporan hasil belajar dimana murid hanya melaporkan nilai ulangan atau tugas yang didapatkan. Jika diamati dari video tadi ada beberapa alternatif laporan belajar yang dapat dilakukan oleh guru.

·         Alternatif pertama adalah portfolio. Portofolio bertujuan untuk mendokumentasikan hasil karya murid isi portofolio adalah hasil karya murid yang dipilih sendiri berdasarkan hasil diskusi dengan guru. Portofolio bisa berupa foto video infografis poster atau karya apapun. Portofolio murid SMK bisa berupa benda kerja atau produk hasil praktik

·         Alternatif kedua adalah diskusi atau konferensi tujuan diskusi adalah berbagi informasi antara guru, murid dan orangtua. Sekolah perlu menentukan fungsi dari suatu diskusi agar murid bisa mendapatkan umpan balik yang bermanfaat untuk pengembangan dirinya di masa yang akan dating. Diskusi atau konferensi bisa dilakukan dalam suasana formal maupun informal.

·         Alternatif selanjutnya adalah pameran karya. Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audience yang lebih luas selain guru setempat.

Ibu dan bapak guru ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pelaporan yang dilakukan efektif:

·         melibatkan orangtua murid, murid dan guru sebagai mitra,

·         merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah seperti visi dan misi atau budaya sekolah

·         menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggungjawabkan jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak

Iibu dan bapak guru sekian materi tentang pelaporan belajar sebagai penutup. Mari kita refleksikan bersama beberapa hal dibawah ini hal apa yang perlu ibu dan bapak guru pertimbangkan dalam memilih alternatif pelaporan belajar? bagaimana cara ibu dan bapak memanfaatkan pelaporan belajar ini untuk peningkatan pengembangan diri ibu dan bapak?

Selamat belajar ibu dan bapak guru hebat, salam dan bahagia ………

Latihan Pemahaman





Refleksi

Apa kejadian bersama orang tua murid yang paling Ibu dan Bapak Guru ingat hingga saat ini?

Komentar