Modul PMM Topik dan Pelatihan: Perencanaan Pembelajaran PAUD Modul 2: Merancang Pembelajaran PAUD
Modul PMM Topik dan Pelatihan: Perencanaan Pembelajaran PAUD
Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik
Pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat memberikan makna bagi kehidupan murid di dunia nyata. Juga menggugah rasa ingin tahu murid untuk belajar lebih lanjut. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan merumuskan pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik. Video ini akan membahas definisi, kriteria, serta contoh dari pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.
Referensi:
1. Wiggins, Grant, Jay McTighe. The Understanding by Design: Guide to Creating High-Quality Units. 2011. Alexandria: ASCD.
Salam dan bahagia ibu dan bapak
guru.
Selamat datang di modul membuat
dan memodifikasi modul ajar, pada materi pertama di modul ini kita akan
membahas bagaimana merumuskan pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.
Ibu dan bapak guru agar hasilnya
maksimal, Ibu dan bapak guru dapat ikut mencoba merumuskan sambil menyimak
materi ini. Kelak dalam membuat pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, ibu
dan bapak bisa bekerjasama bersama guru lain yang mengajar pada satu fase.
Ibu dan bapak guru kita mengingat
kembali yuk masa-masa ketika kita muda menjadi murid dahulu. Pelajaran apa yang
paling ibu dan bapak guru sukai? Apakah ada satu pelajaran menyenangkan yang
masih ibu dan bapak guru ingat dan bisa digunakan hingga sekarang? atau justru
ada pelajaran yang sampai saat ini kita tidak paham untuk apa kita belajar hal
tersebut. Lalu mari kita kembali pada peran kita sebagai guru. Apa saja cara
yang sudah ibu dan bapak guru lakukan agar murid memahami maksud pembelajaran
dan manfaatnya untuk kehidupan mereka? Pemahaman bermakna dapat membantu kita
menjelaskan manfaat pembelajaran dan tujuan mempelajari sebuah materi ajar.
Sebagai pendidik kita berharap
jika murid mengetahui tujuan mereka mempelajari sebuah materi, maka motivasi
intrinsik merekapun akan tumbuh. Sementara itu pertanyaan pemantik merupakan
pertanyaan yang seharusnya mampu dijawab murid, setelah mereka mempelajari
materi ajar. Pertanyaan pemantik dapat berupa satu pertanyaan untuk satu unit
materi, bisa juga berbeda-beda setiap pertemuannya bergantung dengan konsep
yang sedang dipelajari, yang penting pertanyaan pemantik yang dibuat memenuhi
kriteria.
Pertanyaan pemantik merupakan
rangkaian pertanyaan mengenai hal paling penting dalam satu topik pembelajaran.
Pertanyaan ini diturunkan dari pemahaman bermakna dan didiskusikan bersama
murid-murid sebelum memulai topik atau kelas. Pertanyaan pemantik ini digunakan
untuk membantu murid mencapai pemahaman bermakna. Pemahaman bermakna ini adalah
pemahaman yang kita ingin murid-murid capai setelah mempelajari topik tertentu.
Ibu dan bapak guru yuk kita coba membuat pertanyaan pemantik. Pada materi kali
ini kita menggunakan maple IPAS, di fase B yang telah dibahas di modus
sebelumnya yaitu materi perubahan wujud zat.
·
Tahap 1, menuliskan semua ide yang terlintas
dipikiran terkait topik pelajaran maka kita tuliskan semua ide yang berkaitan
dengan perubahan wujud zat misalnya air menjadi uap bila dipanaskan, air
menjadi es bila didinginkan dan ide-ide lainnya.
·
Tahap 2, dari ide-ide terkait topik yang telah
dituliskan ibu dan bapak guru dapat merumuskan pertanyaan pemantik dengan
kriteria dengan kriteria ……..
Dengan kriteria
tadi maka kita dapat membuat pertanyaan esensial untuk topik perubahan wujud
zat, seperti contoh berikut
Perhatikan kolom
sebelah kanan … pertanyaan-pertanyaan tersebut bukan pertanyaan pemantik
mengapa?
Wiggins dan Mc
Tighg dalam bukunya the understanding by Design menyatakan bahwa setiap
pertanyaan semacam ini hanya mencari jawaban resmi dan benar sesuai dengan buku
teks. Pertanyaan ini tidak membutuhkan jawaban dan penyelidikan yang mendalam.
Pertanyaan seperti ini akan mempersingkat proses penyelidikan yang sebetulnya
diperlukan sebagai jantung pemahaman mendalam. Setelah mendapatkan pertanyaan
pemantik ibu dan bapak guru dapat melakukan
·
Tahap 3 yaitu menyusun pemahaman bermakna dengan
menjawab pertanyaan berikut…
Berikut adalah
contoh pemahaman bermakna untuk topik perubahan wujud zat.
Pernyataan nomor
dua di kolom kanan bukan merupakan pemahaman bermakna karena tidak dapat
menjawab kedua pertanyaan kunci di atas menurut Wiggins dan Mc Tighg pemahaman
bermakna merupakan kalimat lengkap yang mencerminkan kesimpulan dan dapat
diperoleh hanya melalui proses terpandu dimana murid dibantu untuk membuat,
mengenali atau memverifikasi kesimpulan, bukan hanya dengan diajar atau
disampaikan begitu saja. Pernyataan nomor 2 merupakan kesimpulan yang bisa
diajarkan begitu saja pada murid-murid tanpa melalui proses pencarian belajar.
Pada pelaksanaannya tahapan ini tidak harus dikerjakan secara berurutan, bila
merasa lebih mudah menentukan pemahaman bermakna dahulu baru masuk ke
pertanyaan pemantik boleh saja dilakukan, tergantung mana yang paling
memudahkan.
Proses merumuskan pertanyaan
pemantik dan pemahaman bermakna ini tidak selalu mudah mengingat capaian
pembelajaran yang beragam dari tiap mata pelajaran, agar lebih dapat
membayangkannya kita simak yuk cerita pendek berikut ini
Bu sebenarnya untuk apa ya
kita belajar aljabar?
Ya ilmu aljabar memang bukan
sesuatu yang sering kalian gunakan atau lihat secara langsung seperti berhitung
atau geometri, tapi ilmu ini banyak digunakan oleh para Insinyur
Ayahku Insinyur Bu
Nah nanti Ibu coba cari tahu
ya apakah Ayah Bella bisa bantu jelaskan fungsi dari rumus aljabar di
profesinya
Anak-anak, perkenalkan ini Pak
Janot. Pak Janot adalah ayahnya Bella, beliau seorang insinyur Teknik Sipil,
beliau akan menjelaskan manfaat aljabar. Silahkan Pak
Aljabar digunakan untuk
membuat rumus-rumus penghitungan proyek infrastruktur, misalnya untuk
menghitung kapasitas produksi sebuah buldoser. Caranya dengan mengalihkan
kapasitas alat dengan faktor efisiensi lalu membaginya dengan jarak busur yang
sudah dihitung dengan kecepatan maju, kecepatan mundur dan waktu ganti
persneling. Nilai-nilai yang dihasilkan diganti dengan variabel untuk membuat
rumus perhitungan yang merupakan inti dari ilmu aljabar. Karena itu dengan ilmu
aljabar saya dapat menghitung lama penggunaan bulldozer, dari situ saya bisa
mengusulkan durasi penyewaan buldoser yang tepat untuk membuat anggaran biaya
pengerjaan proyek yang efektif.
Nah anak-anak apakah ada yang
memiliki minat bekerja sebagai Insinyur?
Ibu dan bapak guru melalui cerita
Bu Aneta tadi kita belajar bahwa bisa saja ada tantangan untuk mengaitkan topik
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Solusinya Kita harus mencari cara
lain dalam memberikan pemahaman bermakna. Dalam kasus Bu Aneta ia mengaitkannya
dengan profesi yang menggunakan topik itu dalam pekerjaannya. Jika menemukan
tantangan seperti kasus tadi ibu dan bapak juga bisa mencoba mencari tahu di
internet, berdiskusi dengan sesama rekan atau berkolaborasi dengan praktisi
langsung seperti yang dilakukan Ibu Aneta. Ibu bapak bisa berkolaborasi dengan
orangtua murid, komunitas institusi dan lain-lain. Dengan mengetahui manfaat
atau aplikasi ilmu yang nih murid-murid akan menjadi lebih respek terhadap ilmu
tersebut, juga terbuka dengan ragam profesi yang ada di dunia professional.
Nah ibu dan bapak guru merumuskan
pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik mungkin hal yang baru yang menantang
bagi kita semua, namun sesuai namanya hal ini diharapkan akan memantik semangat
belajar murid-murid kita dan memberi makna pada pemahaman yang berusaha mereka
pelajari bersama-sama dengan kita dikelas.
Selamat belajar ibu dan bapak
guru hebat
Salam dan bahagia …….
Latihan Pemahaman
Refleksi
Ketika kita anak-anak, adakah kegiatan di sekolah yang tidak ingin kita ikuti? Mengapa kita tidak menyenangi kegiatan tersebut? Ceritakan yuk!
Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik
Merancang Asesmen Pembelajaran PAUD
Dengan rancangan dan penerapan asesmen yang tepat, kita mendapatkan informasi yang holistik akan ketercapaian kompetensi murid, sehingga kedepannya kita bisa memberikan pembelajaran yang lebih berkualitas dan bermakna. Bagaimana merancang asesmen pembelajaran dalam jenjang PAUD? Dalam video ini Ibu dan Bapak Guru akan sama-sama belajar untuk memahami cara merumuskan asesmen pembelajaran, yaitu dengan :
1. Mendalami apa itu asesmen otentik,
2. Mengenali instrumen asesmen, dan
3. Contoh pemilihan asesmen sesuai dengan TP dan kemampuan murid
* Catatan:
- Tujuan Kegiatan Bermain adalah pilihan opsional. Jika Tujuan Pembelajaran sudah detail, maka Tujuan Kegiatan Bermain, tidak perlu dibuat.
- Sesuai Keputusan Kepala BSKAP, KEMENDIKBURISTEK nomor 008/H/KR/2022, yang dimaksud Elemen Capaian Pembelajaran Literasi dan STEAM adalah Elemen Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni .
Referensi:
1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Buku Panduan Guru: Pengembangan Pembelajaran Satuan PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
2.Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, 2022. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Salam bahagia ibu dan bapak guru…
Selamat datang kembali pada modul
membuat dan memodifikasi modul ajar. Ibu dan bapak pada materi kali ini kita
akan sama-sama belajar untuk memahami cara merumuskan asesmen pembelajaran pada
jenjang PAUD, kita akan mendalami apa itu asesmen otentik dan contoh pemilihan asesmen
sesuai dengan tujuan pembelajaran atau TP dan kemampuan murid. Diharapkan
begitu kita selesai belajar materi ini, kita sudah siap untuk mendesain modul
ajar PAUD.
Assesmen adalah bagian terpadu
dari proses belajar. Dengan asesmen kita mempunyai informasi yang holistik
untuk ketercapaian kompetensi murid, dengan begitu kedepannya kita bisa
memberikan pembelajaran yang lebih berkualitas dan bermakna. Bagaimana bentuk asesmen
di PAUD? Mari kita pahami karakteristik pembelajaran di PAUD terlebih dahulu.
Pembelajaran di PAUD menggunakan
metode bermain belajar, kita diajak untuk hadir disetiap kegiatan untuk mengobservasi,
mendokumentasikan, mencatat, melakukan pendampingan, memberikan tanggapan dan
memberikan umpan balik. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan asesmen PAUD guru
harus memaknai atau menginterpretasikan setiap kegiatan dan tingkah laku. Ibu
dan bapak guru, pada PAUD terdapat istilah asesmen otentik yaitu penilaian
terhadap murid berdasar pada fakta yang sesungguhnya atau yang dinamakan
sebagai data otentik, bukan pada data subjektif guru. Data otentik ini
diperoleh saat murid kita terlibat aktif dalam kegiatan bermain belajar. Disaat
murid bermain murid berada dalam posisi santai, tidak terpaksa dan nyaman,
sehingga kita mendapatkan informasi faktual atau sesungguhnya akan ketercapaian
perkembangan murid.
Ibu dan bapak masih ingatkah saat
kita menurunkan tujuan pembelajaran kita, sudah merencanakan teknik asesmen?
tetapi karena prinsip asesmen otentik adalah asesmen yang didasarkan pada data
faktual di lapangan, maka dalam pelaksanaannya perubahan teknik asesmen
diperbolehkan, disesuaikan dengan kebutuhan dan minat murid. Misalnya pada saat
bermain, kita melihat murid itu suka bercerita dengan pertimbangan akan lebih
mudah dan cepat dengan pengambilan data, maka teknik asesmen kita ubah dari
catatan anekdot menjadi foto berseri. Dengan diperbolehkannya penetapan asesmen
yang berbeda-beda pada murid, hasil asesmen akan menggambarkan posisi capai
murid yang sesungguhnya.
Ibu dan bapak, mari kita ingat
bahwa fase PAUD adalah fase pondasi untuk menyiapkan murid pada jenjang
berikutnya. Asesmen otentik ini akan sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk
penyiapan itu. Apa saja teknik asesmen yang dapat kita gunakan? berikut adalah
penjelasan
1. Hasil
karya, asesmen ini dapat berupa gambar coretan tangan, bentuk benda dari
material pasang atau loosepart, kardus, blok atau apapun semua karya konkret
murid.
2. Catatan
anekdot yaitu berupa catatan bermakna selama murid bermain dan beraktivitas. Catatlah
perilaku celotehan atau peristiwa khusus yang terjadi. Pada saat mencatat,
perhatikan bahwa kita tidak menilai atau memberi asumsi melainkan hanya mencatat
semua fakta yang terjadi.
3. Checklist,
bisa digunakan sebagai instrumen asesmen harian atau mingguan atau bulanan. Di
dalam tabel checklist kita harus membuat indikator sebagai alat ukur
ketercapaian kompetensi murid terdapat dua pilihan:
a.
Tuliskan tujuan kegiatan sebagai indikator untuk
melihat ketercapaian murid dalam kegiatan bermain sehari-hari
b.
Tuliskan tujuan pembelajaran jika guru ingin
melihat ketercapaian perkembangan murid dalam satu periode yang lebih Panjang.
Saat observasi jika tindakan murid sudah memperlihatkan kompetensi sesuai indicator,
berikan ceklis pada kolom “sudah muncul”
4. Foto
berseri, adalah dokumentasi proses aktivitas yang menunjukkan kemampuan murid
dengan catatan singkat guru. Dokumentasi dapat berupa video atau foto berseri
Ibu dan bapak guru teknik asesmen
merupakan pilihan kita tidak perlu melakukan semuanya dalam satu waktu tertentu
untuk setiap murid. Semua teknik assesmen harus kita interpretasi agar kita
dapat memaknai setiap tindakan murid lebih dalam, kemudian kita analisis hasil
amatan ini dan menghubungkannya tujuan pembelajaran. Pada saat menganalisis tandailah
kemampuan keterampilan, minat, cara belajar murid dan banyak hal lainnya. Lalu buatlah
deskripsi yang jelas sehingga kita dapat membuat umpan balik sebagai rancangan
pembelajaran yang dibutuhkan pada pertemuan berikutnya. Rancangan pembelajaran
ini digunakan untuk menguatkan capaian pembelajaran.
Berikut ini adalah ringkasan
singkat alur penetapan teknik asesmen autentik pada PAUD
Sekarang mari kita merancang asesmen,
kita akan mengambil contoh satu satuan PAUD yaitu satuan PAUD kampung nelayan.
Berikut adalah contoh tujuan
pembelajaran untuk semester itu yang sudah ditetapkan
Dengan melihat tujuan
pembelajaran kita dapat mengetahui kompetensi yang diharapkan tercapai pada
murid, sehingga kita bisa merancang teknik asesmen otentik nya untuk melihat
ketercapaian. Dengan rancangan asesmen tersebut, mari kita lihat contoh
penerapan salah satu teknik asesmen otentik berikut ini
Catatan dari asesmen harian Yonas
di minggu 1 Yonas mandi satu hari sekali Dia hanya membasuh diri dengan air
tanpa sabun Iya sikat gigi satu kali sehari dengan menggunakan pasta gigi Ia
juga selalu mencuci tangan sebelum makan dan sesudah memegang barang kotor
Yoona suka bercerita gemar berkumpul dan beraktivitas secara berkelompok
analisis Yunus sudah mengerti pentingnya menjaga kebersihan diri dengan mandi
dan sikat satu kali sehari juga mencuci tangan kemampuan bahasa dan sosial
Yunus sudah terlihat dengan gmbarnya ia dalam bercerita dan berkelompok dalam
berlaku
Catatan diatas adalah catatan
Yonas pada minggu lalu hari ini Yunus diperkenalkan buku aku sayang Ibu, begitu
kegiatan membaca buku selesai Yonass dan teman-teman bermain peran. Yonas
terpilih berperan sebagai anak yang sedang membantu ibunya mencuci baju. Saat
ia selesai berperan ia melihat temannya bermain merapikan tempat tidur, Yonas
langsung menghampiri kasur dan menunjukkan praktik merapikan tempat tidur juga.
Ia bercerita pada teman-temannya cara menampilkan kasur yang benar.
Ibu dan bapak guru dengan memilih
teknik asesmen foto berseri, berarti kita sudah menyesuaikan teknik asesmen
dengan kemampuan Yonas. Dengan mempertimbangkan Yonas yang gemar bercerita,
kita dapat mendokumentasikan menggunakan video. Lalu pada saat ingin
menganalisa ambil beberapa foto kegiatan murid yang menurut Ibu dan Bapak
penting sebagai bukti rekam jejak perkembangannya, setelah itu analisalah dan
berikan umpan balik.
Ibu dan bapak, semoga kita sudah
mendapatkan gambaran mengenai tahapan merancang asesmen otentik pada
pembelajaran PAUD. Dengan materi merancang asesmen PAUD ini, maka kita sudah
siap untuk membuat modul ajar.
Ibu dan bapak tetap semangat
belajar ya
Salam dan Bahagia, bapak dan ibu
guru hebat ……….
Latihan Pemahaman
Refleksi
Salam dan bahagia ibu dan bapak
guru
Selamat datang di modul membuat
dan memodifikasi modul ajar sebelum membuat modul ajar pada materi kali ini
kita mencari tahu dulu apa itu modul ajar beserta komponen yang ada di dalamnya.
Bu Yani sudah membuat RPP?
Saya pakai RPP dari internet,
minggu depan pengawas sekolah datang jadi aman
Mmmm apa saya ikut cara Bu
Yani ya?
Iya pak, mudah, aman pula dari
teguran dan sanksi. Kepala sekolah juga pasti senang.
Iya sih Bu, tapi bagaimana ya
dengan murid, saya merasa bersalah karena tidak berdasarkan kebutuhan mereka
Kenapa harus membuat RPP
sendiri Pak? toh nanti kita mengajar pakai buku teks saja. Tidak apa-apa Pak
murid juga tidak kan tahu kan?
Merencanakan pembelajaran itu
kan gak bisa asal Bu, harus disesuaikan dengan kebutuhan murid, latar belakang,
tempat tinggal juga kemampuannya. Itu sangat penting dan akan berdampak ke
murid Bu
Aah bikin susah diri sendiri,
terserah Pak Teuku saja
Namanya juga guru Bu Yani,
semua yang kita lakukan demi kepentingan murid
Ibu dan bapak guru dari
percakapan tadi Pak Teuku menekankan bahwa membuat RPP sesuai kebutuhan murid
itu penting, sementara Ibu Yani ingin aman dengan cara praktis menghindari
teguran kepala sekolah dan pengawas. Nah apa pendapat ibu dan bapak guru
tentang rencana pelaksanaan pembelajaran? Lalu apa ya kaitannya dengan materi
modul ajar ini? Mari kita simak penjelasan berikut.
Modul ajar merupakan salah satu
perangkat ajar sama seperti RPP atau lesson plan yang memuat rencana
pembelajaran di kelas, namun modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap
dibanding RPP. Apa saja komponen modul ajar? Yuk kita lihat bersama
Mari kita lihat contoh modul ajar
IPAS fase B berikut. MA (Modul Ajar) IPAS ini disusun untuk satu unit materi
atau lima kali pertemuan. Jumlah pertemuan dalam MA tentunya akan menyesuaikan
dengan alokasi waktu dan TP yang kita buat saat menyusun ATP. Terdapat beberapa
komponen dalam MA yaitu fase capaian pembelajaran atau CP, jumlah jam pembelajaran
atau JP. Bagian ini disesuaikan dengan alokasi yang sudah kita tentukan diawal.
Mode belajar yang kita gunakan apakah daring, luring atau campuran. Tujuan
pembelajaran yang sudah kita tentukan saat menurunkan capaian pembelajaran
menjadi ATP. Di contoh ini terdapat tiga TP. Dimensi Pancasila yakni dimensi
profil pelajar Pancasila mana yang dapat dipenuhi dengan pembelajaran pada MA
ini. Pengetahuan atau keterampilan prasyarat yang perlu dimiliki murid sebelum
mempelajari topik tertentu, kompetensi awal merupakan ukuran seberapa dalam modul
ajar ini dirancang.
Selanjutnya komponen-komponen
detail per pertemuan yaitu bahan ajar. Materi apa yang akan diajarkan di
pertemuan pertama dan jika ada bahan ajar lain yang dapat dilampirkan. Pertanyaan
pemantik yakni pertanyaan yang mendorong murid untuk menyelami makna dan
manfaat materi pembelajaran bagi kehidupannya. Indikator keberhasilan dari
tujuan pembelajaran. Asesmen yang berisi rencana asesmen disetiap pertemuan. Sarana
dan prasarana atau pendukung pembelajaran seperti sumber belajar, media lembar asesmen
dan lain-lain. Beragam jenis pendukung pembelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan murid. Rincian kegiatan, terdapat juga lampiran yang termuat dalam modul
ajar yang diisi dengan lembar aktivitas, rubrik penilaian, bahan ajar lain atau
media pendukung tambahan yang sekiranya dibutuhkan untuk keperluan mengajar. Lalu
berikutnya sama berisi detail komponen tiap pertemuan.
Ibu dan bapak guru seperti itulah
kira-kira contoh komponen-komponen yang ada pada modul ajar, namun ini bukan
sebuah keharusan karena bisa disederhanakan atau ditambahkan sesuai kebutuhan.
Kita sebagai guru diberikan kemerdekaan untuk menggunakan modul ajar yang sudah
tersedia, memodifikasi modul ajar sesuai karakteristik dan kebutuhan murid dan
lingkungan, menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan murid dan lingkungan.
Pada prinsipnya modul ajar yang
digunakan harus memenuhi empat kriteria sebagai berikut:
1. Pemahaman
konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas
disiplin
2. Menumbuhkan
minat untuk belajar, melibatkan murid berkaitan dengan pengalaman atau
pengetahuan sebelumnya serta menyesuaikan capaian belajarnya
3. Menyesuaikan
konteks diri dan lingkungan murid
4. Keterkaitan
antara alur pembelajaran dengan fase belajar murid
Menurut ibu dan bapak guru modul
ajar IPAS fase B kelas 4 tadi sudah memenuhi empat kriteria ini belum ya?
Ternyata ada strategi untuk
membuat, memodifikasi dan mengembangkan modul ajar lo ibu dan bapak guru,
antara lain:
·
berkolaborasi dengan rekan guru dengan mapel yang
sama
·
pembagian peran dengan rekan guru satu fase,
misal pembagian penanggungjawab modul ajar kemudian membagi pengalaman dan
pengetahuan kepada rekan guru lain
Ibu dan bapak guru, modul ajar
adalah salah satu bentuk rencana pembelajaran, maka saat menyusun rencana
pembelajaran harus dengan semangat mewujudkan profil pelajar Pancasila. Dengan
begitu keenam dimensi dalam profil pelajar Pancasila terus dibangun secara
konsisten.
Selamat belajar dan mencoba ibu
dan bapak guru hebat
Salam dan bahagia ……..
Membuat Modul Ajar PAUD
Membuat Modul Ajar PAUD
Dalam merancang modul ajar, Ibu dan Bapak mempunyai dua pilihan, yaitu:
1. Membuat modul ajar baru, atau
2. Memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud ristek untuk disesuaikan dengan konteks satuan PAUD masing-masing.
Tetapi dalam video ini kita akan membuat modul ajar baru dengan harapan Ibu dan Bapak Guru dapat mendesain rencana pembelajaran sesuai dengan TP, dan mampu merencanakan strategi pembelajaran yang kontekstual untuk menciptakan pembelajaran bermakna bagi murid
1. Tujuan Kegiatan Bermain adalah pilihan opsional. Jika Tujuan Pembelajaran sudah detail, maka Tujuan Kegiatan Bermain, tidak perlu dibuat.
2. Pada Panduan Pembelajaran dan Asesmen (2022) terdapat contoh RPP PAUD yang bisa diakses pada hal 87
Referensi:
1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Buku Panduan Guru: Pengembangan Pembelajaran Satuan PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
2. Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2021. Contoh Modul Ajar I, Pembelajaran TOPIK "Musik". Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Salam dan bahagia ibu dan bapak
guru
Halo apa kabar, semoga ibu dan
bapak guru dalam keadaan sehat dan berbahagia. Selamat datang kembali pada
modul membuat dan memodifikasi modul ajar. Pada materi kali ini kita akan
belajar membuat dan memodifikasi modul ajar PAUD.
Ibu dan bapak dalam perencanaan
pembelajaran, kita sudah melakukan beberapa langkah pada materi sebelumnya
yaitu
1. Menurunkan
capaian pembelajaran ke dalam tujuan pembelajaran
2. Merancang
asesmen otentik PAUD
Saat ini berarti kita sudah siap
untuk merancang modul ajar PAUD. Dalam rancang modul ajar, ibu dan Bapak mempunyai
dua pilihan yaitu pertama membuat modul ajar baru atau kedua memodifikasi modul
ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbudristek untuk disesuaikan dengan
konteks satuan PAUD masing-masing. Pada materi kali ini kita akan membahas
point pertama yaitu membuat modul ajar baru.
Dalam kegiatan bermain di PAUD
kita menggunakan topik sebagai payung besar dari rencana pembelajaran. Untuk
membantu menentukan topik, mari kita lihat tujuan pembelajaran yang sudah
pernah kita buat.
Setelah mempertimbangkan beberapa
tujuan pembelajaran di semester 1, seperti misalnya menjaga kebersihan diri,
mengenal kebiasaan baik dan buruk bagi Kesehatan, mengenal keaksaraan awal,
mengenali dan mengekspresikan emosi diri. Kita dapat memilih topik yang dekat
dengan keadaan murid dan satuan PAUD agar pembelajaran menjadi bermakna, maka
kita ambil contoh topik aku dan keluargaku.
Untuk memperkenalkan topik, Ibu
dan bapak guru dapat menggunakan benda konkret seperti misalnya buku, mainan,
buah, sayur atau peralatan lainnya. Variasi juga bisa dilakukan dengan
mengadakan kegiatan kunjungan ke tempat tertentu atau mungkin mendatangkan satu
narasumber ke sekolah kita.
Pada materi kali ini kita akan
memperkenalkan topik melalui buku. Berikut adalah bukunya
Jika topik dan buku sudah
ditetapkan langkah selanjutnya adalah membuat peta konsep. Identifikasi dan
kelompokkanlah beberapa konsep seperti perasaan, kata kerja, waktu, benda dan
lain-lain. Peta konsep ini membantu kita untuk merencanakan kegiatan bermain,
penyediaan alat dan bahan, mengembangkan ide-ide dan gagasan, juga mengenalkan
kosakata baru kepada murid.
Pada buku aku sayang Ibu, berikut
adalah contoh peta konsepnya..
Tidak ada waktu yang mengikat
untuk satu topik. Kita dapat sesuaikan dengan minat murid, jika murid masih
tertarik, guru dapat membantu untuk mengembangkan ide, gagasan dan bereksplorasi
dalam perencanaan berkelanjutan pada hari-hari berikutnya. Di dalam PAUD, di
saat kita sudah menentukan tujuan pembelajaran maka kita dapat menurunkannya
sedalam tujuan kegiatan bermain.
Berikut adalah contoh tujuan
kegiatan bermain pada modul ajar ini …….
Dengan melihat topik, peta konsep,
dan tujuan kegiatan bermain, kita dapat merancang dan mengembangkan jenis
permainan yang sesuai.
Ada tiga kegiatan bermain yang
dapat kita kembangkan yaitu
1. Bermain
peran akan aktivitas yang ada di dalam buku cerita seperti merapikan tempat
tidur, memasak, menyiram bunga dan mencuci baju
2. Berkreasi
mendesain kamar tidur menggunakan alat dan bahan yang disediakan.
3. Dramatisasi
untuk mengenal konsep siang dan malam.
Pada pelaksanaannya tiga kegiatan
ini tidak harus selesai dalam satu hari, bisa saja diteruskan dan dikembangkan
pada hari berikutnya. Untuk mendukung kegiatan bermain, kita sediakan alat dan
bahan yang berkaitan dengan topik dan kegiatan. Sediakan benda-benda yang ada
disekitar yang dapat dirancang ulang dan disatukan atau istilahnya loosepart,
komponennya bisa berupa benda alam benda sintetis seperti bahan alam, plastic,
logam, kayu, bambu, benang, kain, kaca, dan keramik serta bekas kemasan. Dengan
demikian murid juga akan memperoleh stimulasi sensori karena terekspos dengan
keragaman tekstur ukuran warna bentuk aroma bunyi dan lainnya, yang perlu
diperhatikan alat dan bahan bermain harus aman bagi murid ya.
Berikut contoh alat dan bahan
pada modul ajar ini ….
Secara garis besar terdapat tiga
bagian dalam rencana kegiatan bermain yaitu pembukaan, kegiatan inti dan
penutup. Tetapi dalam pembuatan modul ajar Ibu dan Bapak juga akan mencantumkan
rencana refleksi dan asesmen yang akan lakukan. Kita dapat menentukan alokasi
waktu per sesi sesuai dengan keadaan dan kondisi satuan PAUD masing-masing. Pada
contoh lampiran yang disertakan dalam video ini kita akan mengambil contoh
kegiatan tatap muka dengan alokasi waktu 180 menit per pertemuan.
1. Pembukaan
Pada bagian
pembukaan rancanglah beberapa hal seperti berikut ini:
·
Rutinitas pagi, rencanakan rutinitas sesuai
dengan kebiasaan masing-masing Daerah seperti misalnya memberi salam berbaris
berdoa dan sebagainya. Sebelum masuk kelas, ibu dan bapak dapat memilih
kegiatan yang menstimulasi motorik kasar seperti senam pagi, lempar tangkap
bola, permainan tradisional yang menstimulasi motorik kasar dan lain-lain.
·
Memperkenalkan topik. Pada modul ajar ini
memperkenalkan topik dengan cara membacakan buku “aku sayang Ibu”. Tentukanlah
aturan, harapan dan rangkaian waktu main. Ibu dan Bapak juga bisa menentukan
kegiatan transisi menuju kegiatan bermain
2. Kegiatan
inti.
Pada bagian ini
kita Jelaskan lebih rinci kegiatan bermain murid. Tadi kita sudah melihat tiga
jenis permainan, pada praktiknya silahkan ibu dan bapak beserta murid memilih
permainan yang akan dimainkan lebih dulu. Tuliskanlah tahapan-tahapan yang
ingin kita lakukan, rencanakanlah aturan pada saat bermain bersama murid. Buat
juga ya daftar pertanyaan terbuka sebagai pemantik untuk murid mengembangkan
permainannya. Dengan begini bermain menjadi rangkaian belajar yang bermakna.
3. Penutup.
Kegiatan penutup, berfokus pada penguatan konsep yang telah dibangun murid
sesuai dengan perencanaan. Ibu dan bapak dapat merancang beberapa pertanyaan
terkait kegiatan bermain sebagai bentuk refleksi murid. Berikanlah apresiasi
atas perilaku positif, pada akhir sesi juga bisa dilakukan rutinitas pulang
seperti berdoa, berbaris, salam dan sebagainya.
Ibu dan bapak guru dalam modul
ajar terdapat dua komponen lain yang tercantum yaitu refleksi dan asesmen. Rencana
refleksi dan asesmen dapat kita rancang sesuai dengan kegiatan bermain murid. Pada
modul ajar ini, kita akan mengambil contoh teknik asesmen foto berseri. Sesuai
dengan prinsip asesmen otentik, Ibu dan Bapak juga bisa menggunakan teknik
lainnya dan mengubah perencanaan disesuaikan dengan minat dan kemampuan murid.
Kedua hal ini dapat dilakukan selama proses kegiatan belajar berlangsung. Hasil
analisisnya merupakan pijakan atau landasan kita untuk dapat mengembangkan
pembelajaran murid selanjutnya.
Sekian materi membuat modul ajar
PAUD. Contoh modul ajar dapat dilihat pada lampiran materi in ya. Karena terdapat
tiga jenis permainan modul ajar ini bisa digunakan selama satu hari, satu
minggu atau lebih sesuai kebutuhan dan minat mereka. Bagaimana dengan
memodifikasi model ajar? kita akan belajar memodifikasi modul ajar yang telah
disediakan oleh Kemendikbudristek pada materi selanjutnya ya. Ibu dan Bapak
juga dapat membagikan modul ajar PAUD yang sudah dibuat ke dalam platform ayo berbagi.
Dngan demikian karya kita dapat menginspirasi.
Selamat bereksplorasi untuk
membuat rencana pembelajaran. Selalu dan bahagia Ibu dan Bapak guru hebat ………
Memodifikasi Modul Ajar PAUD
Memodifikasi Modul Ajar PAUD
Jika di video sebelumnya membuat modul ajar baru, kali ini Ibu dan Bapak Guru akan melihat bagaimana cara Memodifikasi Modul Ajar PAUD. Kemendikbud Ristek sudah menyediakan beberapa contoh modul ajar PAUD yang bisa kita akses. Pada pelaksanaanya, kita diperbolehkan untuk memodifikasi modul ajar tersebut.
*Tujuan Kegiatan Bermain adalah pilihan opsional. Jika Tujuan Pembelajaran sudah detail, maka Tujuan Kegiatan Bermain, tidak perlu dibuat.
Referensi:
1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Buku Panduan Guru: Pengembangan Pembelajaran Satuan PAUD. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
2. Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2021. Contoh Modul Ajar I, Pembelajaran TOPIK "Musik". Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Salam dan bahagia ibu dan bapak
guru. Halo berjumpa kembali dalam modul membuat dan memodifikasi modul ajar. Pada
materi sebelumnya kita sudah belajar cara merancang modul ajar PAUD, untuk sesi
kali ini kita akan belajar bagaimana cara memodifikasi modul ajar pada jenjang
PAUD.
Ibu dan bapak guru, kemendikbudristek
sudah menyediakan beberapa contoh modul ajar PAUD yang bisa kita akses. Pada
pelaksanaannya kita diperbolehkan untuk memodifikasi model ajar tersebut. Mari
kita pilih satu modul ajar yang sudah disediakan. Pada kali ini kita akan
menggunakan modul ajar PAUD dengan topik musik. Setelah memilih modul ajar yang
ingin dimodifikasi, ibu dan bapak guru silahkan mengambil dokumen tujuan pembelajaran.
Pada materi ini kita akan mengambil tujuan pembelajaran dari satuan PAUD
kampung nelayan yang telah kita buat pada materi sebelumnya. Sudah siap? Mari
kita mulai memodifikasi.
Apa yang harus kita modifikasi ya?
pertama-tama mari lihat konteks satuan PAUD. Pada satuan PAUD Kampung nelayan
terdapat sanggar seni disekitar satuan pendidikan. Oleh sebab itu modul ajar yang
tadi kita pilih ternyata tetap dapat dilakukan kita akan gunakan topik, buku
dan peta konsep yang sama dengan contoh modul ajar yang tersedia. Karena topik
masih sama yaitu musik dan terdapat sanggar seni maka kita bisa modifikasi
kegiatan bermain menjadi mengunjungi sanggar seni, tetapi pada materi kali ini
kita akan lakukan kegiatan belajar yang berlangsung secara daring. Oleh karena
itu kegiatan bermainnya adalah jumpa virtual penari dan pemain musik di sanggar
seni, dengan demikian capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran kita akan
modifikasi. Berikut adalah tabel capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
ragam kegiatan bermain.
Dengan perubahan kegiatan bermain
maka berubah pula tujuan kegiatan bermain menjadi tidak sama dengan modul ajar
awal. Berikut adalah tujuan kegiatan bermain
Bagaimana dengan alokasi waktu,
pada modul ajar ini kita juga akan modifikasi bahwa kegiatan belajar akan
berjalan daring, dengan contoh alokasi waktu 60menit pertemuan. Ibu dan Bapa
dapat menentukan alokasi waktu sesuai dengan kondisi satuan PAUD masing-masing.
Apakah ibu dan bapak masih ingat komponen inti modul ajar pada PAUD? ya ada
pembukaan, kegiatan inti dan penutup disertai dengan refleksi dan asesmen. Pada
modul ajar kali ini di bagian pembukaan tidak ada kegiatan motorik kasar
dikarenakan akan menari dan bermain musik bersama dengan penari dan pemain
musik dari sanggar seni, sehingga kegiatan motorik kasar sudah masuk pada
kegiatan inti. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan modifikasi yang
akan kita buat
1. Pembukaan
pada bagian ini tidak ada perubahan dari modul ajar yang disediakan oleh
Kemendikbudristek
2. Kegiatan
inti bermain guru akan mengundang penari dan pemain musik untuk bergabung dalam
sesi dari murid akan berinteraksi dengan mereka dengan berkomentar, bertanya,
menari dan bermain musik bersama. Pada sesi ini alat dan bahannya sama seperti
di contoh modul ajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek yaitu botol, piring,
sendok, mangkok, garpu, sumpit dan lain-lain.
3. Penutup,
pada bagian ini tidak ada perubahan dari modul ajar yang disediakan oleh
Kemendikbudristek
4. Refleksi
pada bagian ini juga tidak ada perubahan dari modul ajar dan sediakan oleh
Kemendikbudristek
5. Asesmen,
pada asesmen kali ini kita coba rencanakan dengan menggunakan teknik checklist
tetapi ibu dan bapak guru juga dapat menggunakan teknik yang lainnya. Silahkan
disesuaikan dengan minat dan kemampuan murid. Indikator tabel checklist sesuai
dengan tujuan pembelajaran lalu diisi dengan konteks yang sesuai dengan
kegiatan inti. Berikut contoh pengisiannya.
Dengan berakhirnya asesmen, maka
kita sudah selesai dalam memodifikasi modul ajar PAUD. Lampiran modifikasi
modul ajar PAUD dapat ibu dan bapak dapatkan pada bagian akhir modul ini. Silakan
dieksplorasi lebih lanjut untuk membuat dan memodifikasi modul ajar. Ibu dan
bapak guru juga dapat membagikan modul ajar PAUD yang sudah dibuat ke dalam
platforms ayo guru berbagi, dengan demikian karya kita dapat menginspirasi guru
lain.
Sekian materi memodifikasi modul
ajar PAUD, terus semangat belajar ya
Selalu dan bahagia ibu dan bapak
guru hebat ………..
Latihan Pemahaman
Refleksi
Komentar
Posting Komentar