Modul PMM Topik dan Pelatihan: Perencanaan Pembelajaran PAUD Modul 1: Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Visi, Misi Satuan Pendidikan

Modul PMM Topik dan Pelatihan: Perencanaan Pembelajaran PAUD

 Modul 1: Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
 

Visi, Misi Satuan Pendidikan

Visi dan Misi Satuan Pendidikan

Perancangan kurikulum operasional perlu diawali dari visi dan misi satuan pendidikan. Video ini akan membahas bagaimana cara merumuskan visi dan misi dan proses evaluasinya agar tetap relevan dengan kondisi satuan pendidikan.


Referensi:

1. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Pengembangan Kurikulum operasional di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Salam bahagia ibu dan bapak guru …

Halo selamat datang di modul kurikulum Operasional Sekolah, pada materi pertama ini kita akan belajar tentang cara merumuskan visi, misi sekolah.

Dalam pembelajaran dengan paradigma baru, pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar kurikulum untuk dijadikan acuan. Berdasarkan kerangka tersebut sekolah mempunyai kewenangan untuk merumuskan kurikulum operasional di tingkat satuan pendidikan yang diawali dengan merumuskan visi dan misi. Dalam mempelajari materi ini Ibu dan bapak perlu menggunakan dokumen panduan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan dan dokumen visi, misi sekolah yang ibu dan Bapak miliki untuk referensi.

Ibu dan bapak Sebenarnya apa yang di visi dan misi?

Visi adalah cita-cita bersama untuk jangka waktu tertentu yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga sekolah, sedangkan misi adalah cara-cara yang dilakukan oleh sekolah dalam upaya mencapai visi tersebut. Misalnya jika kita akan berakibat pergian maka visi adalah tujuan yang ingin kita capai dalam rentang waktu tertentu, sementara misi adalah cara untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum operasional bersifat fleksibel dan dinamis, artinya satuan pendidikan dapat mengembangkan sesuai karakteristik dan kebutuhan selama selaras dengan kerangka dasar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Visi dan misi yang merupakan salah satu komponen utama dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan menjadi acuan dalam seluruh kegiatan pembelajaran. Pada praktiknya semua warga sekolah wajib berkomitmen untuk menerapkan nilai-nilai visi dan misi dalam kegiatan sehari-hari. Untuk itu penyusunan visi misi ini menjadi kunci dan harus melalui tahap analisis karakteristik satuan pendidikan serta mengeluarkan refleksi berkala sekitar empat, lima tahun sekali untuk memastikan bahwa visi dan misi masih relevan.

Sebelum mengembangkan kurikulum operasionalnya satuan pendidikan melakukan analisis karakteristik yang menggambarkan keunikan lembaga dan lingkungan belajar. Satuan pendidikan perlu menampung aspirasi warga sekolah karena visi dan misi menjadi arah yang dituju oleh seluruh warga satuan pendidikan. Untuk melakukan analisis lingkungan belajar kita perlu memperhatikan

·         perlibatan perwakilan warga satuan pendidikan

·         penggunaan data-data yang diperoleh dari situasi nyata satuan pendidikan

·         pengalokasian waktu yang cukup

·         pemilahan informasi yang relevan

Setelah mendapatkan gambaran kebutuhan warga satuan pendidikan dan sarana prasarana, satuan pendidikan dapat mulai menyusun visi misinya. Ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu

……….

dan untuk merumuskan misi mari kita lihat penjelasan berikut ini:

……..

Saat melakukan analisis lingkungan belajar pastikan visi misi dan tujuan tidak bertentangan dengan kerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pusat yakni tujuan pendidikan nasional, wajar Pancasila, struktur kurikulum, prinsip pembelajaran dan asesmen serta capaian pembelajaran.

Ibu dan bapak Sebenarnya ada banyak cara untuk merumuskan visi dan misi. Kami akan memberikan salah satu contoh. Ibu dan bapak bisa mengeksplorasi cara lain selama prinsip-prinsip penyusunan visi dan misinya dilakukan. Satuan pendidikan perlu melibatkan seluruh warga sekolah:

1.       Ajukan wawancara atau survei untuk mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya. Berikanlah pertanyaan untuk murid sesuai dengan tahapan perkembangan belajarnya, lihat beberapa contoh pertanyaan dalam tabel ini … (tabel)

2.       Analisis jawaban wawancara dan cari keterkaitan satu dengan yang lain. Kumpulkan persamaan dan rumuskanlah dalam satu kalimat visi.

Bagaimana dengan misi? saat visi sudah dirumuskan maka kita bisa mulai untuk merumuskan misi:

1.       Temukan indikator-indikator dalam kalimat visi

2.       Mintalah beberapa kelompok perwakilan untuk membuat kalimat aksi sebanyak-banyaknya dari indikator visi

3.       Kumpulkan dan analisa semua kalimat aksi yang telah dibuat

4.       Rumuskanlah kalimat-kalimat aksi tersebut ke dalam kalimat sederhana namun dengan cakupan yang lebih luas

Berikut adalah dua contoh visi dan misi dengan konteks yang berbeda

……..

Ibu dan bapak guru ada beberapa tips yang dapat digunakan untuk membantu proses fasilitasi dalam perumusan visi dan misi. Mari kita lihat tips berikut ini ……

Ibu dan Bapak sekian materi tentang visi dan misi sekolah. Visi dan misi dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun rencana pembelajaran sehingga kontekstual dan bermakna sebagai penutup. Mari kita refleksikan bersama beberapa hal menyangkut visi dan misi ini.

Halo Selamat belajar ya ibu dan bapak guru hebat,

Salam dan bahagia …………..

Lingkungan Belajar yang Nyaman

Lingkungan Belajar Yang Nyaman

Lingkungan belajar yang nyaman dan aman dapat membantu murid mencapai kompetensinya secara optimal. Satuan pendidikan dan guru berperan dalam menciptakan lingkungan tersebut. Video ini akan membahas variabel-variabel yang mempengaruhi pembentukan lingkungan belajar yang tidak hanya dapat berpengaruh kepada murid, tetapi juga para guru dan warga sekolah.


Referensi:

1.Gossen, Dianne. 1996. Restitution: Restructuring School DIscipline. New View Publisher.

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru…….

Halo selamat datang pada modul kurikulum Operasional Sekolah. Ibu dan bapak guru pada materi sebelumnya kita sudah belajar mengenai salah satu karakteristik satuan pendidikan yaitu visi dan misi sekolah. Pada materi kali ini kita akan belajar lebih banyak mengenai beberapa variabel yang mendukung terciptanya lingkungan belajar sekolah yang nyaman. Kenyamanan ini untuk menciptakan pembelajaran murid yang berkualitas.

Bu Polin apa kabar?

Halo Pak baru selesai kelas Pak bagaimana tadi kelasnya?

Itu si Asep tidak hadir di kelas kimia dia memang tidak masuk sekolah ya Bu?

Sebelumnya Ia hadir di kelas ekonomi lho Pak

Kalau begitu nanti saya skors saja ya Bu, biar Jera dan tidak mengulangi

Maaf Pak, apakah tidak sebaiknya kita coba tanyakan dulu ke muridnya supaya kita tahu alasannya kenapa ia tidak hadir di kelas kimia. Kenapa langsung diskors?

Biasanya kan juga langsung di skors Bu

Tapi kok Saya jadi khawatir itu tidak akan membuat jera ya Pak. Mungkin saja hasil punya permasalahan yang perlu kita bantu untuk menumbuhkan tanggung jawab sesuai dengan visi sekolah murid kita sangat perlu dibantu Pak.

Oh begitu Bu saya jadi ingat lagi nilai menghormati dan tanggungjawab milih sekolah kita tapi kan menumbuhkan tanggung jawab bisa melalui efek jera Bu. Kalau ia menyesal ia tidak akan mengulanginya lagi

Menurut saya belum tentu pak bisa saja loh murid setelah dihukum akan mengulangi kesalahannya, bahkan lebih liha.i Bagaimana kalau kita ubah sistem hukuman ini, daripada kita menghukum murid, mari kita tumbuhkan motivasi dan tanggung jawabnya melalui lingkungan belajar yang positif.

Kadang-kadang saya jadi pesimis Bu. Eh tapi jadi ingat ada murid yang malah lebih lihai dalam berbuat kesalahan

Nah murid malah bisa menjadi lebih lihai ya, kalau kita lihat lagi memang banyak guru yang melakukan skorsing tetapi pelanggaran tidak menurun. Dengan hukuman tidak menjamin murid memiliki kesadaran diri dan bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar.

Iya nih jadi bagaimana Bu?

Kadang-kadang saya juga berpikir pesimis seperti Pak Yori, tetapi saya merenung lagi, apakah hukuman yang keras itu efektif. Saya mengubah pandangan saya dan mencoba menciptakan lingkungan belajar menyenangkan. Saya meyakinkan diri bahwa pada dasarnya murid itu berniat baik, hanya terkadang mereka mengalami kendala atau permasalahan. Peran kita adalah membantu mereka mengatasi kendala dan permasalahan tersebut

Begitu ya, perlakuan dan persepsi kita terhadap murid penting ya. Seperti ini dulu yang harus saya ubah untuk membantu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman kira-kira apalagi ya Bu, faktor yang mempengaruhi?

Kalau dari pengalaman saya keterlibatan semua pihak itu penting Pak, dalam artian kita mengikutsertakan semua warga sekolah dalam setiap kegiatan. Lalu ada faktor budaya sekolah yang perlu kita perhatikan dalam membangun lingkungan yang nyaman.

Budaya sekolah bagaimana maksudnya Bu?

Budaya sekolah itu merupakan pola asumsi-asumsi dasar nilai norma dan keyakinan yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah jadi seperti tadi bertanggung jawab dan saling menghormati itu adalah nilai dari budaya sekolah kita Pak.

Kapan kita menentukan budaya sekolah ini Bu? apa budaya sekolah ini ada kaitannya dengan lingkungan belajar yang nyaman?

Untuk menentukan budaya sekolah perwakilan seluruh warga sekolah berkumpul untuk berdiskusi pemikiran atau asumsi dasar warga sekolah akan dikumpulkan dan dianalisis kemudian ada nilai dan norma yang kita yakini bersama. Jadi untuk menciptakan lingkungan yang nyaman kita perlu saling memahami dan menghargai pemikiran dan nilai-nilai yang diyakini semua orang.

Iya betul juga ya Bu. Kalau saya pikir-pikir apabila mulut dihargai keunikannya ia akan lebih termotivasi untuk belajar.

Nah benarkan, jika kita menegakkan aturan dengan mempertimbangkan keragaman situasi dan karakter murid, maka semua warga sekolah menjadi nyaman bukan cuma murid. Kita juga sebagai guru merasa juga apabila ada murid yang tidak menaati aturan, kita investigasi dulu penyebabnya agar murid sadar tentang makna dan tujuan aturan tersebut.

Ohh begitu, terus terang saja saya suka tidak sadar kalau ternyata tindakan saya tidak memberikan rasa aman dan nyaman pada murid. Saya pikir ada betulnya kita mengajak Asep untuk bertemu dan menanyakan alasannya bolos kelas kimia.

Betul Pak Yori. Memang kita sebagai guru dibesarkan dengan zaman yang berbeda dengan murid sehingga cara kita menghadapi masalah pun berbeda. Saya juga suka bertindak tidak tepat terhadap murid tetapi saya ingat lagi bahwa saya harus memahami murid dengan lebih baik. Saya senang dengan kita berdiskusi seperti ini, kita dapat bertukar informasi tentang latar belakang murid dan permasalahan yang mungkin mereka hadapi. Seringkali murid bersikap berbeda pada setiap guru, akhirnya informasi yang dimiliki guru tentang latar belakang murid pun berbeda. Semakin sering kita berdiskusi tentang murid semakin mudah kita membantu satu sama lain.

Wah terima kasih banyak Bu, saya akan mencoba mengubah cara interaksi saya dengan murid. Semoga nanti saya bisa membangun hubungan yang lebih positif.

Semangat ya Pak Yori, saya juga masih perlu banyak belajar. Sebagai guru kita terus belajar bersama-sama murid kita perlu menciptakan lingkungan belajar nyaman bagi murid. Jika lingkungan sudah nyaman dan aman kegiatan belajar pun akan berjalan efektif.

Dengan kita berdiskusi tentang topik ini saya jadi ingat profil pelajar Pancasila Bu

Bagaimana maksudnya Pak?

Di dalam pelajar profil Pancasila kan ada 6 dimensi Bu, misalnya dimensi bergotong-royong tercermin saat pembentukan kesepakatan dengan murid dan budaya sekolah. Dengan kita mempunyai nilai dan norma saya rasa ini termasuk cerminan dimensi beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Lalu dimensi mandiri, bernalar kritis dan kreatif juga hadir saat kita melibatkan murid dan proses pembelajarannya

Wah terima kasih infonya Pak Yori ternyata ini juga merupakan bukti penguatan profil Pancasila pada lingkungan sekolah. Saya belajar banyak hari ini

Sama-sama Bu Polin, saya juga jadi belajar banyak

….

Ibu dan bapak guru kita belajar banyak dari Bu Polin Pak Yori hari ini, mudah-mudahan ibu dan bapak guru juga ikut termotivasi ya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Tadi sudah disebutkan beberapa variabel yang mempengaruhi lingkungan belajar yang nyaman. Mari kita berefleksi kira-kira variabel apalagi ya yang dapat mempengaruhi murid agar kita belajar dengan nyaman dan aman.

Tetap semangat, Selamat belajar ibu dan bapak guru hebat

Salam dan bahagia …………

Latihan Pemahaman



Refleksi

Jika boleh berandai-andai, sekolah impian Ibu dan Bapak Guru itu sekolah yang bagaimana?

Memahami Capaian Pembelajaran

Memahami Capaian Pembelajaran

Untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari, Capaian Pembelajaran perlu diuraikan menjadi rencana pembelajaran yang lebih operasional dan konkret. Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran dapat digambarkan menjadi 4 tahap yaitu:

  1. Memahami Capaian Pembelajaran
  2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
  3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
  4. Merancang pembelajaran

Pada video ini kita mempelajari tahap yang pertama yaitu memahami Capaian Pembelajaran.


Referensi:

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan. 2022. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Pada modul kurikulum merdeka, kita sudah mempelajari mengenai capaian pembelajaran, yaitu kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik dalam satu fase. Capaian pembelajaran ini ditetapkan oleh pemerintah, namun untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari, CP perlu diuraikan menjadi tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkrit.

Perencanaan pembelajaran ini merupakan bagian dari kurikulum operasional satuan pendidikan. Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran dapat digambarkan menjadi empat tahap yaitu:

1.       Memahami CP

2.       Merumuskan tujuan pembelajaran

3.       Menyusun alur tujuan pembelajaran

4.       Merancang pembelajaran

Pada video ini kita akan mempelajari tahap pertama yaitu memahami CP. Capaian pembelajaran disusun dalam fase 1 fase terdiri dari satu hingga tiga tahun jadi fase tidak sama dengan kelas fase merupakan kompetensi sedangkan kelas menunjukkan kelompok berdasarkan usia. Oleh karena itu dalam merencanakan pembelajaran untuk satu fase pendidikan anaknya melakukan kolaborasi dan komunikasi dengan rekan pendidik yang sama-sama mengajar pada satu fase yang sama. Sebagai contoh CP pada fase D berlaku untuk kelas 7, 8 dan 9. Saat merancang pembelajaran pendidik kelas 7 hingga kelas 9 perlu duduk bersama untuk menentukan rencana batasan kompetensi disetiap jenjang. Dengan begitu kompetensi pembelajaran yang akan dicapai peserta didik dapat dipelajari secara berkesinambungan. Pendidik juga dapat saling menyampaikan informasi terkait karakteristik peserta didik di setiap jenjang atau informasi lain yang dibutuhkan dalam merancang pembelajaran.

Untuk memahami capaian pembelajaran ada empat langkah yaitu:

1.       Memahami rasional

2.       Memahami tujuan mata pelajaran 3

3.       Mempelajari karakteristik

4.       Mempelajari capaian perhase

Tahap pertama memahami rasional rasional. Menjelaskan alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut serta kaitannya dengan profil pelajar Pancasila untuk membantu memahami bagian ini kita dapat menggunakan pertanyaan pemantik seperti berikut …

Tahap kedua memahami tujuan mata pelajaran tujuan menjelaskan kemampuan atau kompetensi yang dituju setelah peserta didik mempelajari mata pelajaran tersebut secara keseluruhan. Untuk membantu memahami bagian ini kita dapat menggunakan pertanyaan pemantik seperti berikut….

Mempelajari karakteristik bagian karakteristik menjelaskan apa yang dipelajari dalam mata pelajaran tersebut serta elemen-elemen yang membentuk mata pelajaran untuk membantu memahami bagian ini kita dapat menggunakan pertanyaan pemantik seperti berikut……..

Terakhir mempelajari capaian profase bagian ini berisi kompetensi yang harus dicapai dalam satu fase untuk membantu memahami capaian di fase peserta didik kita dapat menggunakan pertanyaan pemantik seperti berikut…

Untuk belajar memahami capaian pembelajaran pendidik juga bisa membentuk komunitas belajar di satuan pendidikannya , bergabung dengan komunitas belajar yang sudah ada atau belajar dari contoh-contoh CP pada mata pelajaran lain, karena pada dasarnya CP disusun dengan prinsip yang sama.

Ibu dan bapak guru, memahami CP adalah langkah pertama yang sangat penting karena tentunya kita sebagai pendidik perlu memahami apa yang akan kita ajarkan dengan berkolaborasi untuk memahami CP maka ibu bapak akan lebih siap dalam melaksanakan langkah selanjutnya yaitu menetapkan tujuan pembelajaran, menyusun alur tujuan pembelajaran dan pengembangan modul ajar.

Latihan Pemahaman

Refleksi

Apa hal baru yang Anda dapatkan saat membaca Capaian Pembelajaran di PAUD?

Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Latihan Pemahaman


Refleksi

Sebelumnya, bagaimana cara Anda merumuskan Tujuan Pembelajaran? Apakah cara tersebut masih dapat digunakan? Jelaskan!

Komentar