Modul PMM Topik dan Pelatihan: Profil Pelajar Pancasila Modul 5: Dimensi Mandiri Dimensi Mandiri

 Modul PMM Topik dan Pelatihan: Profil Pelajar Pancasila

 Modul 5: Dimensi Mandiri
 

Dimensi Mandiri

Dimensi Mandiri

Seperti apa gambaran akan capaian murid yang mempunyai profil sesuai dengan dimensi mandiri ? Video ini memberikan gambaran sikap-sikap murid yang sudah memiliki kemampuan mandiri dalam rutinitas pembelajaran sehari-hari.


Dalam video ini, kita juga akan mengenal 2 elemen kunci dari dimensi mandiri.

Referensi:

SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Sublemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka


Salam dan bahagia ibu dan bapak guru..

Selamat datang di model dimensi mandiri. Setelah kita melihat beberapa gambaran murid dalam dimensi-dimensi sebelumnya, kali ini mari kita lihat harapan dimensi mandiri dalam diri profil pelajar Pancasila. Yuk kita simak kembali keseharian pelajar kita.

Untuk survei projek kesehatan mental, aah bagaimana kalau kita berbagi peran

Setuju, Yuk kita bagi saja siapa yang akan jadi surveyor, siapa yang akan mengolah data dan yang akan memaparkan hasil survei kita

Aku boleh nggak jadi surveyor nya aku kurang percaya diri kalau harus mengolah data, sepertinya aku teliti. Mungkin aku dapat membantu dengan menjadi surveyor

Nah persis aku juga merasa kurang teliti dan kurang menyenangi mengolah data jadi aku ikut Swasti, jadi surveyor ketemu banyak orang

Dan Matias mau gak jadi yang olahdata kan kalian lebih detail dari kami terus suka banget Kalau sudah menganalisis suatu betul kelihatan ya kalau aku dan Matias paling sering diskusi dan menganalisa sesuatu aku sih enggak masalah kamu mau nggak Mat?

Siap aku senang kok mulih-mulih data d

Oke kalau begitu biar aku Satya dan aku hanya akan mempresentasikan ya Aku ingin latihan berbicara di depan umum terkadang suka grogi Hehehe oke

Wow semangat baik rasanya enggak sabar ingin cepat-cepat Project

Ibu dan bapak sebagai pelajar Mandiri Kami paham apa kelebihan dan yang kami kami sadar setiap orang memang punya potensi yang berbeda-beda tinggal kita mencari cara bagaimana dapat mengembangkan potensi dalam menghadapi tantangan. Jadi kami dapat terus maju dan berkembang. Ini adalah upaya kami untuk mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi.

Hei…. Ada apa kau terlihat sedih?

Aku harus ikut remedial lagi untuk sosiologi ini kedua kalinya aku ikut remedial disemester ini.. kecewa banget

Tidak apa-apa saat kalau aku jadi kamu juga pasti sedih kamu butuh bantuan apa?

Sebenarnya ya aku tuh sudah belajar loh aku coba menghafal semua yang dipelajari pada unit ini

Coba kamu ingat-ingat mata pelajaran lain yang kamu berhasil nggak remedial tuh, kamu belajarnya gimana siapa tahu bisa jadi trik kamu disusul lagi ini yeah betul sih refleksi diri kita sendiri mungkin berhasil Sat

Biasanya setelah jet aku coba tulis buat peta konsep tapi aku kesulitan karena aku sudah pusing duluan melihat banyaknya materi rasanya benar juga ya aku hanya menghafal tapi tidak paham pelajaran ini

Nah kita konsep yang biasa kau buat di mata pelajaran lain cobalah dilakukan di sosiologi

ya aku mau coba Terima kasih teman-teman

semangat ya Satya

Melalui refleksi kami yakin dapat memonitor cara yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman termasuk Menindaklanjuti umpan balik yang diberikan oleh teman dan orang dewasa tapi dapat memperbaiki kekurangan kami

Refleksi diri juga merupakan upaya kami untuk dapat memahami diri dan situasi

Bah 10 responden kini sih sudah melewati target kita yang lima orang, bukannya lu sih kemarin kalian bilang hanya dapat tiga orang ya kok hari ini sudah 10 kek mana caranya..

Awalnya kami kesulitan aku hanya menghubungi komunitas peduli isu kesehatan mental di kampus kakakku ternyata hanya tiga orang yang bersedia, lalu aku curhat ke Sando kalau aku sulit cari responden pas kami diskusi eh kami kepikiran cara baru

Kita coba sebaliknya capai pada grup WhatsApp dan sosial media aku pikir saat ini kesehatan mental adalah masalah umum apapun komunitasnya Mungkin ada yang mempunyai permasalahan kesehatan mental tiba-tiba ada 10 responden hahaha

Wah Ok juga inisiatif kalian ya keren Terima kasih ya

sama-sama

kalau aku ingat lagi saat itu memang rasanya susah banget aku khawatir takut projek kita gagal tapi untung kita bisa berdiskusi berhasil deh

mantap

Ibu dan Bapak kami sadar bahwa dalam proses belajar pasti akan ada kendala tantangan termasuk perasaan takut sedih dan marah sebagai pelajar Mandiri Kami selalu berupaya untuk menjadi pelajar yang adaptif dan inisiatif dalam menghadapi permasalahan yang datang.

Dengan berfokus pada tujuan belajar lebih percaya diri dalam melakukan strategi baru untuk menghadapi tantangan hal ini berada termasuk mengatasi perasaan seperti takut sedih cemas dan gugup. Kami mampu mengontrol diri kami sendiri untuk terus maju dan berkembang kemampuan ini dinamakan regulasi diri

Wah… selalu seru ya kalau melihat ketujuh sahabat menceritakan kisahnya sebagai pelajar Pancasila. Ibu dan bapak guru pelajar Indonesia adalah pelajar yang memiliki dimensi di dalam pribadinya pelajar yang mandiri bukan hanya sekedar bisa melakukan tugas sendiri atau pergi ke sekolah sendiri melainkan mampu mengenali potensi dan kekurangan dirinya melalui kegiatan refleksi. Kkemampuan ini membantu mereka dalam penetapan tujuan pengembangan diri sesuai dengan minat dan kemampuan, lebih lanjut Ia juga mampu untuk bertanggungjawab dan berkomitmen dalam prosesnya. Tentunya komitmen ini datang dari motivasi intrinsik sebagai bentuk disiplin diri jangka panjang agar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kompetensi-kompetensi yang telah disebutkan tersebut merupakan cerminan dua elemen dalam dimensi Mandiri yaitu pemahaman diri dan situasi dan regulasi diri. Dalam praktiknya setiap dimensi dalam profil pelajar Pancasila saling berkaitan. Mari bayangkan jika pelajar mandiri sudah mantap memiliki regulasi diri, juga paham akan situasi yang dihadapi, kemampuan untuk berinisiatif mempunyai rasa percaya diri dan menghadapi tantangan merupakan hal yang akan berkaitan dengan dimensi lain seperti kreatif, bernama kritis dan bergotong-royong. Kemampuannya untuk mengontrol dan memahami diri juga akan bersinggungan dengan dimensi beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Wah secara tidak langsung semua berhubungan ya.

Bagaimana benar bapak guru apakah kita sudah mendapat gambaran profil pelajar yang mandiri?

Pada materi selanjutnya Ibu dan Bapak akan mengenal lebih lanjut akan kedua elemen dalam dimensi ini termasuk contoh penerapannya di dalam kelas. Tetap semangat ya ibu dan bapak guru..

Salam dan bahagia ………..

Latihan Pemahaman

Refleksi

Saat kita bersekolah dulu, sikap mandiri seperti apakah yang kita punya? Silahkan tuliskan satu hal/kegiatan yang mencerminkan sikap mandiri.

Elemen Dimensi Mandiri

Elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi

Sebagai pelajar yang mandiri, kemampuan menghadapi tantangan dan kendala yang ada merupakan kemampuan yang krusial untuk dimiliki. Dengan demikian, murid tetap dapat membuat perencanaan dan strategi belajar yang realistis untuk kemajuannya.


Video ini memberikan gambaran strategi yang dapat guru terapkan untuk membantu murid mencapai elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi.


Referensi:

SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Sublemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka

hmm aku suka Bahasa Inggris, Kimia dan Olahraga

ah susah sekali, pertanyaan selanjutnya saja deh

Apa ya …duh bingung banget

Salam dan bahagia Ibu dan bapak guru.. Pernahkah ibu dan bapak guru berada pada kondisi seperti Satya maksud hati kita ingin mengajak murid melakukan refleksi tetapi mereka malah tidak bisa menjawab. Nah untuk menyiasatinya kita dapat membuat pertanyaan dalam bentuk kalimat yang lebih konkrit. Bentuk pertanyaan konkrit yang kita ajukan akan membantu murid mengembangkan kemampuan mengenal dirinya sendiri. Ini merupakan modal penting untuk menjadi pribadi mandiri. Kita mungkin pernah mendengar ada murid merasa salah jurusan saat SMA atau jika ditanya apa minatnya mereka menjawab tidak tahu selain mungkin karena faktor kurangnya informasi terkait jurusan minat atau karir, mungkin saja karena murid tersebut belum dapat mengidentifikasi potensi dirinya sendiri. Oleh sebab itu elemen pertama dalam dimensi mandiri adalah pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, karena Bagaimana murid dapat menjadi pelajar mandiri jika belum bisa mengenal potensi dan kekurangan dirinya. Saat murid sudah dapat mengidentifikasi potensi dirinya sendiri ia dapat mengukur dan melihat kemampuan yang sudah dimiliki juga ke arah mana melihatnya berjalan. Dalam kehidupan sehari-hari murid selalu menemui tantangan yang berubah-ubah. Oleh sebab itu mereka dituntut untuk bisa membuat penilaian dan prediksi yang realistis akan rencananya, sehingga mereka dapat terus mengembangkan dirinya berdasarkan pengalaman belajar dan aktivitas lain yang pernah dilakukannya. Jika ada yang belum bisa mengenal dirinya Bagaimana kita dapat membantu murid untuk memahami diri dan situasi yang dihadapi? Kita dapat mengajak murid melakukan refleksi, di dalam refleksi murid dapat mengevaluasi mengidentifikasi dan menganalisis situasi diri dan lingkungannya, sehingga ia dapat menetapkan strategi terbaik bagi dirinya di masa mendatang. Untuk lebih jelasnya dalam elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi terdapat dua sublemen yaitu pertama mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi dan kedua mengembangkan refleksi diri. Mari kita bersama-sama melihat penerapannya di setiap jenjang.

Pada jenjang PAUD, salah satu cara untuk membantu murid mengenali dirinya adalah dengan membuka sesi bercerita, berikan ruang saat mereka bercerita, jangan potong ceritanya apalagi merendahkan, misalnya kita mengadakan sesi tunjukkan atau ceritakan. Di dalam sesi ini murid dapat menceritakan atau menunjukkan hal yang menurutnya menarik boleh benda kesayangannya, boleh menceritakan kejadian senang dan sedih atau cerita lainnya yang menurutnya menarik. Ddalam sesi ini juga dibuka sesi pertanyaan bagi siapapun yang ingin bertanya sesi lain juga bisa kita lakukan misalnya ada murid yang baru menyelesaikan satu permainan, guru boleh bertanya seperti, tadi ketika kamu menggambar Ibu lihat kamu menghapus berulang-ulang, kenapa? dengan pertanyaan pemantik yang konkret seperti ini membantu murid untuk lebih mudah menjawab. Jika sudah selesai jangan lupa apresiasilah capaiannya dengan menyebutkan tindakannya. Pada jenjang SD terutama fase C seperti apa capaiannya?

Yuk ajak murid SD untuk sampai pada capaian ini dengan mengadakan sesi apresiasi positif. Setiap anggota kelas dapat menyebutkan satu hal baik tentang dirinya atau temannya. Guru juga dapat memberikan contoh pemberian apresiasi tindakan murid pada praktik sehari-hari, misalnya saat murid berhasil mengantri. Selain itu kita juga dapat membuat satu poster refleksi yang dibahas pada akhir minggu guru dapat membuka pertanyaan pemantik yang konkret, kemudian murid dapat bercerita dan menuliskannya di poster kelas. Setelah itu ajaklah murid untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi, Bagaimana cara mengatasi tantangan dan kendala yang sudah dilalui. Setelah sesi ini selesai guru dapat memberikan umpan baliknya terkait masalah yang sedang didiskusikan.

Mari kita lihat capaian pada jenjang SMP

Pada jenjang ini kita dapat membuat jurnal yang berisi tiga kolom. Aku tahu, aku ingin tahu dan yang aku pelajari. Pada awal materi atau semester murid dapat menuliskan hal yang Ia sudah ketahui pada kolom aku tahu. Setelah itu guru dapat menjelaskan materi atau kegiatan yang akan dilakukan murid kemudian murid diajak mengisi kolom Aku ingin tahu. Hal ini berkaitan dengan apa yang ingin diketahui dari materi yang sudah dijelaskan dan diakhir proses belajar murid dapat mengisi kolom terakhir yang aku pelajari. Kolom terakhir berisikan pengetahuan apapun yang murid telah bangun di bagian bawah kolom kembali terdapat catatan sekarang Aku ingin tahu sebagai catatan rencana tindak lanjut murid mengenai materi ini di pembelajaran selanjutnya. Jurnal ini membantu murid untuk memonitor perkembangannya sendiri sejauh apa mereka sudah melangkah dan rencana realistis seperti apakah yang dapat mereka lakukan atau kembangkan berikutnya.

Terakhir adalah jenjang SMA atau SMK berikut adalah capaiannya..

Pada prinsipnya semua strategi yang sudah kita lakukan pada jenjang sebelumnya dapat kita terapkan pada jenjang SMA. Ibu dan Bapak juga dapat memodifikasi kolom-kolom poster atau jurnal yang kita bahas pada jenjang sebelumnya untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan murid SMA. Langkah lainnya untuk membantu murid berefleksi adalah melakukan kegiatan mentoring, tentukan waktu misalnya dalam satu bulan sekali murid dapat memilih dengan siapa ia ingin dimentori. Pemilihan mentor bisa guru, teman atau yang lain seperti alumni, jika memang sekolah menyediakan aksesnya. Dalam kegiatan mentoring murid bukan hanya berefleksi tetapi juga berkesempatan mendapatkan umpan balik dari mentornya. Murid dapat belajar dari pengalaman dirinya dan orang lain sehingga ia dapat mengidentifikasi karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan, juga hal-hal yang berpotensi menghambat pilihan karirnya di masa mendatang.

Nah Ibu dan bapak guru alur perkembangan dan capaian perkembangan murid di setiap fase dapat kita lihat secara detail di naskah akademik ya.

Wah tidak terasa kita sudah sampai di akhir materi ini, praktik mengajak murid untuk refleksi dapat dibiasakan sejak usia dini. Yang perlu diperhatikan saat kita melakukan praktik refleksi dengan murid adalah bagaimana sikap dan bentuk pertanyaan kita. Ciptakan kondisi yang positif dan berikan pertanyaan terbuka ya supaya murid tidak merasa terhakimi dan kegiatan refleksi dapat berjalan dengan maksima.  Terkait refleksi Ibu dan Bapak juga dapat melihat video pada materi refleksi atau pada topik perencanaan pembelajaran.

Sekian materi elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi

Semangat terus ibu dan bapak guru ..

Salam dan bahagia …………

Alur Perkembangan Elemen Pemahaman Diri dan Situasi yang Dihadapi


Elemen regulasi diri

Sebagai pelajar yang mandiri, kemampuan mengendalikan diri termasuk emosi diri, akan membantu dirinya mencapai tujuan belajar dan aspirasi hidup yang ingin dicapainya. Seperti apakah cara kita untuk membantu murid-murid mempunyai regulasi diri?


Video ini memberikan gambaran strategi yang dapat guru terapkan untuk membantu murid mencapai elemen regulasi diri sesuai dengan jenjang diampu.


Referensi:

1. SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Sublemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka

2. Teach: Student Goal-Setting and Reflection - https://youtu.be/yiFWPd1PJZc (diakses tanggal 15 November 2021)

Salam bahagia ibu dan bapak guru.

Selamat datang pada model dimensi mandiri. Kali ini kita akan membahas elemen terakhir dalam dimensi mandiri yaitu elemen regulasi diri.

Tadinya kayak gini, aku mau pakai ide presentasi penggunaan air tapi sudah dipakai kelompok lain.. ahh.. gak seru kan kalau sama

hmm iya ..

Coba kita pikirkan lagi

Kamu bisa gambarkan kita buat pamflet dan poster yuk tentang hemat air

Kemampuan menggambarmu lebih bagus dari ku

Haha kamu kesel ya bagaimana kalau kita kampanye saja kita tempelkan poster hemat air di lorong sekolah lalu sebarkan brosur di tempat cuci tangan

ooh kayak gitu ide bagus juga itu berarti tempat cuci tangan yang di toilet dan kantin ya. Kita menggambar bersama ya lalu kita izin ke pak guru untuk bisa ada akan kampanye hemat air

Wah senang sekali ya melihat Mathias dan Baiq, mereka sudah berhasil mengelola emosinya sehingga tetap fokus mencapai tujuan belajar mereka berdua berhasil mengendalikan diri mengembangkan rencana strategis untuk mencapai targetnya juga mempunyai inisiatif untuk bekerja secara mandiri dengan mengesampingkan beberapa kendala seperti perasaan kesal yang dirasakan. mereka fokus pada tujuannya kemampuan mereka ini dinamakan kemampuan regulasi diri.

Ibu dan bapak guru setiap harinya murid dihadapkan dengan tugas kegiatan dan materi pelajaran yang beragam sering kita menemui murid yang senang antusias semangat tertarik, kecewa, marah, sedih atau takut saat menemui tantangan dalam belajar. Saat menemukan kondisi seperti ini kita dapat membantu murid untuk memfasilitasi perasaannya bahwa apapun emosi merasakan senang atau sedih itu merupakan bagian dari proses belajar dan perasaan selalu berganti-ganti. Setelah kita mau validasi identitas perasaannya kita dapat kembali memotivasi murid untuk kembali pada tujuan dan target belajarnya. Perasaan sedih atau senang harus selalu diregulasi agar tidak berlebihan. Dengan murid mengenal situasi juga memahami emosi merasakan murid akan lebih mudah menerima keadaan sehingga mereka menjadi pribadi yang lebih tangguh dan percaya diri. Seperti apa ya kompetensi lengkap dari murid yang mempunyai regulasi diri?

Secara umum untuk membantu murid menguatkan kelima subelemen ini kita dapat melibatkan murid secara aktif dalam penentuan targetnya kita juga dapat melakukan monitoring dan memberikan dorongan serta memfasilitasi kebutuhan murid dengan manajemen kelas yang efektif sehingga murid tidak terganggu saat belajar. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat penerapan disetiap jenjang.

Wah swasti buat apa?

kupu-kupu tapi aku ndak suka karena daun satunya kecil

oh begitu kalau kamu gak suka kenapa tetap dibuat kupu-kupunya?

karena aku mau buat kupu-kupu. Besok aku mau buat lagi tapi mau cari daun yang besarnya sama ah

Kalau perlu bantuan beritahu ibu ya. Selamat ya Swasti kamu sudah berhasil membuat kupu-kupu keren Swasti

Untuk membantu murid PAUD mencapai kemampuan regulasi diri yang baik berikanlah ruang kepercayaan yang besar kita tidak perlu mendikte setiap geraknya sediakanlah alat dan bahan bermain yang aman kemudian. Biarkan murid mengeksplorasi dan mereka bisa kok untuk menetapkan strategi dalam permainannya. Dengan begini mereka terlatih untuk berinisiatif kerja mandiri. Sesekali kita dapat memberikan pertanyaan pemantik terkait permainannya jika dibutuhkan kita boleh tawarkan bantuan tetapi apabila murid tidak mau akan biarkan mereka mencoba terakhir apresiasilah tindakannya dan berikan umpan balik agar mereka lebih percaya diri dalam pembelajaran selanjutnya.

Mari kita bantu murid SD untuk menguatkan regulasi dirinya melalui pembuatan target dalam rentang waktu yang disepakati misalnya perhari perminggu atau rentang waktu lainnya.

Target ini dapat dibuat dalam bentuk diary atau jurnal poster, untuk membantu murid dalam menentukan target belajarnya, kita dapat menjelaskan dulu tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari supaya murid mendapatkan gambaran besar dan dapat menimbang-nimbang target apa yang ingin dicapai, misalnya minggu ini aku ingin bisa menulis sebanyak dua paragraf atau minggu depan aku ingin bisa disiplin membuang sampah di tong sampah. Lakukan secara teratur dan evaluasilah secara berkala agar murid belajar mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi pencapaian targetnya. Guru dan teman boleh memberikan umpan balik sebagai masukan untuk menyusun dan menyesuaikan strategi selanjutnya.

Salah satu cara untuk membantu murid mencapai elemen regulasi diri pada akhir fase D adalah pembuatan target kemajuan seperti yang dilakukan di jenjang SD tetapi kali ini dalam bentuk jurnal pribadi. Jurnal ini berisikan kolom-kolom yang lebih kompleks seperti target, rentang waktu, minat ,kemampuan, tantangan, strategi, hasil evaluasi dan strategi yang telah dimodifikasi jika sudah terbiasa murid Dapat memonitor sendiri kemajuan belajarnya.

Pak saya ada kendala untuk menyelesaikan persentasi di minggu ini, saya harus jaga Ibu saya di rumah sakit bergantian dengan kakak. Apakah saya boleh mendapatkan perpanjangan waktu sampai Ibu saya sembuh Pak? jika tidak boleh Apakah saya boleh bertukar waktu presentasi dengan teman saya di minggu depan?

 Dari kasus diatas, Daya mampu memprediksi konsekuensi emosi dan kendala yang sedang tapi. Oleh sebab itu Daya sadar strateginya harus dimodifikasi agar tujuan belajarnya bisa tercapai. Bahkan Ia memberikan alternatif strategi, apapun keputusan Pak Guru nanti Daya sudah berhasil mengkritisi keefektifan dirinya dalam bekerja mandiri. Yang perlu diperhatikan saat Guru menghadapi keadaan seperti ini harap digali kembali alasan dan permintaan murid sehingga kita dapat memberikan respon yang tepat.

Murid SMA diharapkan sudah dapat membuat perencanaan strategis terkait konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaannya. Untuk membantu itu salah satu caranya adalah dengan memberikan ruang eksplorasi yang luas terhadap pilihan jurusan dan ragam profesi di masa depan. Untuk menguatkan berikanlah juga akses agar murid mengalami dan menghubungkan pengetahuan di sekolah dengan dunia nyata melalui kegiatan temu langsung dengan profesional terkait. Selain itu kita juga dapat memberikan tantangan agar mereka dapat mengeksplorasi minat dan kemampuan mereka secara mandiri sebagai pertimbangan untuk memilih karir di masa depan. Kita dapat memantau hasil eksplorasi mereka secara berkala misalnya setiap sekali dalam triwulan. Mereka dapat mengisi jurnal perkembangan diri seperti yang dilakukan pada jenjang SMP. Terakhir berikan bimbingan konseling untuk memfasilitasi murid menentukan tujuannya.

Demikian Ibu dan bapak guru contoh penerapan berjenjang, alur perkembangan dan capaian perkembangan murid di setiap fase kita dapat lihat secara lebih detail di naskah akademik ya.

Ibu dan bapak guru kita sudah mempelajari rangkaian strategi disetiap jenjang untuk menguatkan elemen regulasi diri pada murid. Apapun strategi yang dilakukan selalu ingat untuk memberikan kepercayaan kepada murid untuk dapat menyelesaikan tugasnya. Berikan dorongan agar murid yakin dapat menyusun strategi kemajuannya sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

Semangat belajar ibu dan bapak guru hebat

Salam dan bahagia …………

Alur Perkembangan Elemen Regulasi Diri




Latihan pemahaman


Refleksi

Apa pengalaman berkesan Ibu dan Bapak saat membantu murid mencapai tujuan belajarnya?

Komentar