Modul PMM Topik dan Pelatihan: PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA PAUD Modul 2: Merancang Projek Penguatan Profil Pancasila PAUD
Modul PMM Topik dan Pelatihan: PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA PAUD
Persiapan Projek; Identifikasi
Peran setiap pemangku kepentingan
Beberapa pemangku kepentingan mempunyai peran yang penting untuk mendukung penerapan kegiatan berporojek. Dalam video ini kita akan melihat seperti apa peran dari setiap pemangku kepentingan terhadap kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila
Refrensi:
Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi . 2021. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi
Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2020. Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila
Salam dan Bahagia.
Pada video sebelumnya ibu bapak
guru telah bersama-sama mempelajari, mengembangkan tema projek penguatan profil
pelajar Pancasila. Sekarang ibu dan bapak guru akan saya ajak untuk lanjut
memahami lebih dalam mengenai peran setiap pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan projek penguatan profil Pancasila. Ada sebuah peribahasa yang
sering kita dengar “berat sama dipikul ringan sama dijinjing”, kira-kira apa ya
kaitan peribahasa itu dengan pelaksanaan projek penguatan profil Pancasila yang
harus dilaksanakan di sekolah?
Kalau kita pahami dengan lebih
mendalam arti peribahasa tadi adalah gotong royong, tentu saja kita tahu bahwa
gotong-royong sendiri merupakan semangat kita, bangsa Indonesia yang sudah lama
kita kenal dan yakini bersama. Gotong-royong juga merupakan salah satu dimensi
profil pelajar Pancasila, oleh karenanya dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan projek penguatan profil Pancasila guru dan kepala sekolah
diharapkan dapat melibatkan banyak pihak secara sinergis dan kolaboratif.
Dengan demikian nilai dari
dimensi gotong royong dapat tertanam pada diri setiap pemangku kepentingan
sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Untuk menjalankan itu semua, satuan
pendidikan perlu memiliki ekosistem yang berpikiran terbuka, senang mempelajari
hal baru dan kolaboratif. Pembelajaran berbasis projek akan terlaksana secara
optimal apabila berbagai pihak dalam satuan pendidikan sebagai komponen utama pembelajaran
dapat saling mengoptimalkan perannya. Mulai dari kepala satuan pendidikan,
pendidik, murid, pengawas, dinas provinsi dan kabupaten kota, komite serta
masyarakat selaku orangtua atau mitra. Seluruh pihak harus mampu menjalin
sinergitas satu sama lain terbuka untuk perbaikan terbuka dengan banyak ide dan
mau bekerja sama. Maka pelaksanaan projek penguatan profil Pancasila akan
berjalan lebih optimal dan bermakna. Sekarang mari kita coba memahami lebih
jauh peran-peran setiap pihak dalam mengoptimalkan perancangan dan pelaksanaan
proyek penguatan profil Pancasila di sekolah:
1. Kepala
satuan pendidikan memiliki peran yang paling penting dan banyak memerankan
peran vital dari awal sampai akhir, meliputi membentuk tim projek dan ikut
aktif dalam pembuatan rencana projek, mengawasi jalannya projek dan mengelola
semua pihak terlibat secara transparan dan akuntabel terutamanya adalah
mengawasi pendidik atau guru, membangun komunikasi yang kolaboratif antara
seluruh pemangku kepentingan, mengembangkan kapasitas pendidik di satuan
pendidikan untuk peningkatan kompetensi yang berkelanjutan, melakukan coaching
secara berkala bagi pendidik dan memimpin kegiatan refleksi, evaluasi
pengembangan projek serta asesmen yang berpusat pada murid.
2. Pendidik.
Peran pendidik tentu tidak kalah penting dari kepala satuan pendidikan atau
kepala sekolah. Pendidik bertanggung jawab dari mulai perencanaan projek hingga
pelaksanaannya seperti alur kegiatan strategi pelaksanaan dan penilaian projek.
Meskipun pendidik adalah penanggungjawab dari pelaksanaan kegiatan projek
tetapi harus diperhatikan perannya adalah sebagai fasilitator. Guru tidak
mengatur segalanya sebagai guru kita memfasilitasi murid dalam menjalankan projek
sesuai dengan minatnya, tentunya dengan melibatkan murid untuk menentukan cara
belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi murid sendiri. Lebih
lanjut sebagai guru kita juga bertugas membimbing murid dalam pelaksanaan
projek. Kita dapat menyediakan informasi, pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan murid dalam melaksanakan projek nya sehingga kita dapat mengarahkan
murid agar mampu mencapai tujuan projek dengan optimal. Berikanlah feedback
atau umpan balik yang konstruktif dari mulai penentuan isu sampai pada
perencanaan aksi yang berkelanjutan. Bagaimana dengan penilaian projek? kita
dapat berperan sebagai pelaku asesmen, meskipun murid juga dapat dilibatkan
dalam penilaian performa projek.
3. Murid,
sebagai pembelajar sepanjang Hayat sesuai dengan tujuan profil pelajar
Pancasila murid berperan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses
pembelajaran sesuai minat kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
4. Peran
dinas provinsi atau kabupaten kota. Sebagai otoritas daerah dukungan yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut memastikan satuan pendidikan memiliki
sumberdaya atau sarana dan prasarana yang cukup memadai dalam pelaksanaan
pembelajaran paradigma baru, khususnya projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Dukungan juga diberikan untuk meningkatkan kapasitas guru dan tenaga
kependidikan sesuai kebutuhan dan secara berkelanjutan. Sebagai pemegang
otoritas daerah peran dinas provinsi kabupaten atau kota juga penting untuk
memastikan dan mengawasi keterlibatan antara pemangku kepentingan agar kegiatan
projek didukung oleh seluruh pihak dan dapat berjalan dengan optimal. Selain
dinas provinsi kabupaten atau kota demikian halnya dengan pengawas, juga
mempunyai peran yang mirip yaitu terutamanya dalam hal pengawasan. Pengawas
melakukan pengawasan Apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pengawas juga dapat memberikan pendampingan dan pembinaan memberikan informasi
terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan, kebijakan ini terutama yang
berhubungan dengan kurikulum dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Satu
lagi peran dari pengawas yaitu jika satuan pendidikan mengalami kendala dalam
menjalankan projek, maka pengawas dapat memberikan solusi alternatif agar
kegiatan berjalan lancer.
5. Ada
dua pemangku kepentingan terakhir yang perannya juga tidak kalah penting. Ada
komite satuan pendidikan yang juga berperan untuk memberikan pengawasan dan
dukungan terkait pelaksanaan projek
6. dan
yang terakhir adalah masyarakat termasuk orangtua dan mitra. Masyarakat adalah
sumber belajar yang bermakna bagi murid untuk membantu mengidentifikasi isu
atau masalah yang muncul. Tentunya melalui masyarakat juga murid dapat
mendapatkan informasi atau bukti-bukti sebagai pemecahan masalah yang muncul
saat pelaksanaan projek. Adapun diantara dinas pendidikan provinsi, kabupaten
atau kota dengan pengawas dan komite atau orang tua sama-sama memiliki tugas
pengawasan terhadap pelaksanaan projek, akan tetapi cakupan pengawasannya
berbeda. Dinas pendidikan provinsi, kabupaten atau kota dan pengawas mengawasi
peran langsung kepala sekolah dan guru sebagai penanggung jawab projek sedangkan
komite dan masyarakat atau orang tua dan mitra mengawasi pelaksanaan projek
pada anak selama di rumah. Dengan begitu pelaksanaan projek menjadi lebih
komprehensif karena semua pihak dilibatkan untuk memonitor dan mengawasi
jalannya projek.
Nah sekarang Ibu Bapak sudah lebih
tahu bahwa dalam rencanaan dan pelaksanaannya projek penguatan profil Pancasila
sendiri sangat memungkinkan untuk dikerjakan secara kolaboratif dengan
melibatkan banyak pihak untuk terlibat mengawasi, berproses sampai dengan
mengevaluasi pelaksanaan projeknya itu sendiri. Sekarang Ibu Bapak sudah lebih
siap untuk mulai merancang dan melaksanakan projek penguatan profil Pancasila
dengan lebih bermakna dong pastinya.
Sampai jumpa dan tetap semangat
untuk semua, salam dan bahagia ……..
Identifikasi Tahapan Kesiapan
Bagaimana kita dapat menentukan tema projek? Apakah kegiatan berprojek dapat dilakukan dua kali dalam setahun? Apakah kita dapat melibatkan mitra? Semua itu akan dijawab dalam video ini yang menjelaskan kesiapan satuan pendidikan sebelum melakukan kegiatan berprojek.
Untuk lebih jelas melihat alur identifikasi tahapan kesiapan, dapat dilihat pada Panduan Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, 2022, hlm 26, dan 33-34 dan Lampiran Identifikasi Tahap Kesiapan.
Referensi:
Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi . 2021. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi
Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2020. Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila
Salam dan bahagia ibu dan bapak
guru..
Selamat datang kembali di modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila. Kita akan membahas materi mengidentifikasi
tahapan kesiapan agar satuan pendidikan dapat melakukan refleksi awal dan
menentukan tahapan untuk menjalankan projek ini.
Ibu bapak guru mengapa kita perlu
melakukan refleksi awal untuk menentukan tahapan dalam menjalankan projek ini?
karena setiap satuan pendidikan memiliki keunikannya masing-masing kita
sepakati kembali ya bahwa keunikan tersebut berkaitan dengan kondisi lingkungan
alam kondisi sosial budaya dan berbagai aspek lainnya.Karena itu tahapan yang
akan kita bahas ini tidak lepas dari keunikan tersebut. Tahapan ini dibuat
bukan untuk mengotak-ngotakkan satuan pendidikan melainkan untuk
mengidentifikasi tingkat kesiapan agar satuan pendidikan mampu menjalankan projek
secara tepat sesuai dengan kesiapannya. Apa saja ya yang harus kita perhatikan
dalam tahapan menjalankan projek. Mula-mula mari kita perhatikan bersama bagian
ini ini adalah bagan identifikasi kesiapan pendidikan pada tahap mana kesiapan
kita? Apakah ada pada tahap awal tahap berkembang atau tahap lanjutan?
Kita bahas satu persatu ya,
sebuah satuan pendidikan disebut berada pada tahap awal jika satuan pendidikan
tersebut belum memiliki sistem dalam mempersiapkan dan merencanakan
pembelajaran berbasis projek, bahkan bisa jadi konsep pembelajaran berbasis
projek belum dikenal di satuan pendidikan. Selain itu konsep pembelajaran
berbasis projek baru diketahui pendidik secara terbatas belum dipahami
sepenuhnya. Ketika menjalankan projek satuan pendidikan ini melakukannya secara
internal belum melibatkan pihak luar, lantas bagaimana dengan satuan pendidikan
yang berada di tahap berkembang? satuan pendidikan ini sudah memiliki dan
menjalankan pembelajaran berbasis projek, konsep pembelajaran berbasis projek
juga sudah dipahami sebagian pendidik, jadi masih ada pendidik di satuan
pendidikan tersebut yang masih belum memahaminya ibu bapak. Selain itu satuan
pendidikan mulai melibatkan pihak diluar sekolah untuk membantu salah satu
aktivitas projek yang sedang dilakukan artinya kebiasaan melakukan pembelajaran
berbasis projek bisa mulai dijadikan kebiasaan dan sekolah bisa memantapkan
kerjasama dengan mitra luar.
Ibu-bapak guru sekarang kita
lihat satuan pendidikan yang berada pada tahap lanjutan. Pada satuan pendidikan
dengan tahap ini pembelajaran berbasis projek sudah menjadi kebiasaan dan
terlaksana secara baik. Konsep pembelajaran berbasis projek sudah dipahami
semua pendidik dan satuan pendidikan sudah menjalin kerjasama dengan berbagai mitra
agar dampak projek dapat diperluas dan direplikasi secara berkelanjutan. Setelah
kita mengetahui tiga tahap kesiapan satuan pendidikan, sebelum melakukan
kegiatan pembelajaran berbasis projek mari kita identifikasi kesiapan satuan
pendidikan melalui beberapa pertanyaan bantuan berikut ini:
1. Seberapa
banyak pendidik yang pernah melaksanakan pembelajaran berbasis projek di satuan
pendidikan Anda?
2. Apakah
pembelajaran berbasis projek sudah menjadi kebiasaan di satuan pendidikan Anda?
3. Apakah
projek yang dilakukan di satuan pendidikan sudah dilakukan secara lintas
disiplin ilmu?
4. Apakah
satuan pendidikan memiliki sistem yang mendukung pelaksanaan pembelajaran
berbasis projek?
5. Apakah
sudah ada keterlibatan mitra eksternal, contoh kasusnya seperti ini Ibu Bapak.
SMP Bina Mulya memiliki tenaga pendidikan 20 orang, 12 diantaranya sudah pernah
melaksanakan pembelajaran berbasis projek. Dalam setiap pertemuan para guru
mata pelajaran dan saling bekerjasama dalam pembelajaran berbasis projek tetapi
belum melibatkan mitra dari luar sekolah. Sistem evaluasi dan pengayaan
pendidik masih dilakukan per penyelenggaraan projek. Dengan demikian kita bisa
menyimpulkan bahwa SMP Bina Mulia berada pada tahap berkembang.
Ibu dan bapak guru dengan melakukan
asesmen satuan pendidikan seperti di atas hal ini dapat membantu kita untuk
bisa menyesuaikan projek yang hendak diterapkan sesuai dengan tahap kesiapan
masing-masing. Bagi satuan pendidikan yang masih berada pada tahap awal, projek
yang dipilih bisa bersifat sederhana dengan cakupan kecil dan durasi singkat
dilaksanakan di level kelas atau antar beberapa kelas. Untuk satuan pendidikan
yang berada di tahap berkembang dan lanjutan dapat melakukan pengembangan
sebagai berikut:
1. Cakupan
dan durasi projek bisa ditingkatkan misalnya dengan mengadakan projek lintas 2
kelas dan memperpanjang waktu pelaksanaan projek.
2. Keterlibatan
dan otonomi murid bisa diperluas dengan memberikan kesempatan murid untuk
memilih tema atau subtema projek yang akan dijalankan bersama-sama.
3. Kerjasama
dengan pihak diluar satuan pendidikan juga dijalankan sesuai dengan kesiapan
masing-masing, bisa dimulai dengan melibatkan lingkungan sekitar atau
organisasi lain dengan jangkauan yang lebih luas.
Setelah menyimak materi ini
Apakah ibu bapak guru sudah bisa mengidentifikasi tahapan kesiapan di satuan
pendidikan ibu bapak? tentu untuk mendapatkan kesimpulan dan identifikasi yang
tepat ibu-bapak guru perlu melibatkan rekan guru dan kepala satuan pendidikan
ibu bapak dalam proses ini.
Selamat bekerja sama semoga
materi ini membantu ibu bapak guru merancang pembelajaran berbasis projek yang
bermakna dan menyenangkan.
Salam dan bahagia senantiasa ………
Latihan Pemahaman
Refleksi
Apa yang paling Ibu/Bapak sukai dari interaksi bersama sesama rekan guru?
Komentar
Posting Komentar