Modul PMM Topik dan Pelatihan: Profil Pelajar Pancasila Modul 3: Dimensi Berkebhinekaan Global Elemen Berkeadilan Sosial

 Modul PMM Topik dan Pelatihan: Profil Pelajar Pancasila

 Modul 3: Dimensi Berkebhinekaan Global
 

Elemen Berkeadilan Sosial

Elemen berkeadilan sosial

Pelajar Indonesia dengan dimensi berkebinekaan global juga diharapkan peduli dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial baik di tingkat lokal maupun global. Materi ini membahas harapan dan tahapan perkembangan elemen berkeadilan sosial di setiap fase murid.


Video juga dilengkapi dengan contoh-contoh pembelajaran di sekolah yang bisa guru kembangkan dan adaptasi di sekolah masing-masing.

Referensi:

SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Sublemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka


Salam dan bahagia ibu dan bapak guru…

Kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang salah satu elemen dalam dimensi berkebhinekaan Global yaitu elemen berkeadilan sosial seperti namanya elemen ini berkaitan erat dengan sila kelima Pancasila. Dalam mempelajari elemen berkeadilan sosial guru perlu mendorong murid-murid untuk peduli dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial baik di tingkat lokal nasional maupun Global murid perlu dibimbing untuk menghayati dan percaya akan kekuatan serta potensi dirinya sebagai modal untuk menguatkan demokrasi. Murid juga diarahkan untuk secara aktif, partisipatif membangun masyarakat yang damai dan inklusi. Dalam jangka panjang hal tersebut bertujuan membentuk hubungan sesama manusia yang berkeadilan sosial serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.

Ibu dan bapak guru coba perhatikan lingkungan sekolah dan sekitar.

Apakah menurut Ibu Bapak sudah menggambarkan keadilan sosial? Bagaimana kebijakan peraturan atau fasilitas di sekolah Ibu Bapak? apakah sudah merangkul dan terasa adil untuk semua murid?

Elemen berkeadilan sosial dibagi menjadi tiga sublemen. Pengembangan masing-masing bagian ini tentu disesuaikan dengan fase perkembangan murid. Elemen pertama adalah aktif membangun masyarakat yang inklusif adil dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan suplemen ini diperlukan proses dan upaya yang berkesinambungan mulai dari jenjang PAUD sampai jenjang SMA atau SMK. Di jenjang PAUD murid diharapkan dapat berteman tanpa memandang perbedaan diri dan temannya. Di akhir jenjang SD murid dibimbing untuk membandingkan beberapa tindakan dan praktik perbaikan lingkungan sekolah yang inklusif adil dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. Di jenjang SMP murid dibimbing untuk dapat mengidentifikasi masalah yang ada di sekitarnya sebagai akibat dari pilihan yang dilakukan oleh manusia, juga didorong untuk mencari solusi yang memperhatikan prinsip-prinsip keadilan terhadap manusia alam dan masyarakat. Sedangkan dibidang SMA atau SMK murid-murid belajar untuk berinisiatif melakukan suatu Tindakan. Tindakan tersebut didasarkan pada identifikasi masalah untuk mempromosikan keadilan, keamanan ekonomi, menopang ekologi dan demokrasi sambil menghindari kerugian jangka panjang terhadap manusia, alam ataupun masyarakat.

Dua sublemen berikutnya adalah partisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama dan memahami peran individu dalam demokrasi. Dua hal ini saling terkait satu sama lain. Partisipasi murid serta pemahaman akan hak dan kewajiban sebagai warga negara untuk kepentingan bersama adalah titik berat pembelajaran kedua sublemen ini. Di jenjang PAUD murid memberikan partisipasinya dalam pengambilan keputusan di lingkungan kecil, seperti rumah dan sekolah. Di jenjang SD Guru membimbing murid menentukan berbagai kriteria untuk mencapai kepentingan bersama serta implikasi tindakan perorangan terhadap lingkungan sekitar. Di jenjang SMP selain menentukan kriteria murid juga diarahkan untuk menyepakati metode dalam menentukan pilihan dan keputusan untuk kepentingan bersama. Melalui proses bertukar pikiran secara cermat dan terbuka dengan panduan pendidik, murid juga didorong untuk mengambil sikap dan langkah untuk melindungi hak orang atau kelompok lain. Dan di akhir diinjak SMA atau SMK diharapkan murid dapat berpartisipasi menentukan pilihan dan keputusan untuk kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran secara cermat dan terbuka secara mandiri.

Pada topik disiplin positif ibu dan bapak guru bisa mempelajari mengenai budaya disiplin yang positif di sekolah. Penguatan konsep hak dan kewajiban di kelas erat kaitannya dengan pembiasaan tersebut, salah satunya adalah dengan membuat keyakinan kelas yang bersandar atas hak dan kewajiban seluruh anggota kelas, misalnya semua anggota kelas berkewajiban menghormati perbedaan pendapat dan berhak menggunakan fasilitas kelas yang sama. Dengan begitu murid akan terbiasa melaksanakan hak dan kewajibannya secara konsisten demi kepentingan bersama. Ia juga akan dapat belajar mengidentifikasi hak dan kewajiban orang lain.

Sekarang saatnya kita memasuki contoh-contoh yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan sublemen ini pada setiap jenjang pendidikan. Di jenjang PAUD murid dapat diajak untuk menentukan posisi duduk dalam kelas yang mengedepankan kesepakatan bersama. Di jenjang SD murid diajak membandingkan fasilitas sekolah yang ramah terhadap murid berkebutuhan khusus dan yang kurang mengakomodasi mereka. Murid diminta memberi pendapat Apa yang akan terjadi jika ada murid berkebutuhan khusus yang bersekolah di masing-masing tempat dan tindakan apa yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah. Di jenjang SMP Ibu dan Bapak dapat menggelar diskusi terbuka tentang manajemen sampah sekolah. Para murid diminta kontribusinya memberikan solusi terhadap pengelolaan sampah sekolah yang belum terorganisir. Di jenjang SMA atau SMK guru dapat mengambil salah satu permasalahan yang terjadi di sekolah misalnya penggunaan fasilitas olahraga yang didominasi gender tertentu sebagai contoh lapangan basket yang sering dimonopoli penggunaannya oleh murid laki-laki. Murid diajak berdiskusi untuk mencari jalan keluar dari permasalahan itu dan menjalankan tindakan sesuai solusi yang disepakati.

Nah masing-masing contoh yang diberikan tadi ibu bapak bisa melihat proses murid memberi pendapat hingga menuju kesepakatan bersama adalah bentuk partisipasi. Dalam proses diskusi ini murid memahami bahwa semua orang punya hak dan kewajiban. Di jenjang SD misalnya murid berkebutuhan khusus juga dilihat memiliki hak mendapatkan fasilitas yang nyaman. Di sinilah murid mampu berperan sebagai individu dalam kelompok masyarakat karena berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial. Semakin sering murid difasilitasi untuk mengasah keterampilan berperilaku nya dalam konteks keberagaman masyarakat, semakin dalam pemahamannya akan kebhinekaan global. Murid perlu terpapar dengan keberagaman agar dapat memahami kondisi masyarakat. Bagaimana cara memberikan paparan pada murid. Beberapa contoh ini dapat ibu dan bapak terapkan di kelas yaitu membuat kelompok belajar dengan dinamika perbedaan seperti gender, latar belakang sosial, dan budaya, membuat Project kolaborasi antar kelas dan mendorong murid mengikuti kegiatan ekstra kurikuler dengan begitu murid berinteraksi dengan orang baru di luar kelasnya mengajak murid berinteraksi dengan orang diluar sekolah misalnya sekolah lain masyarakat sekitar masyarakat diluar daerah murid dan sebagainya.

Pengembangan elemen atau dimensi ini juga perlu dikuatkan melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila. Nah ibu dan bapak guru perlu diingat bahwa elemen-elemen dan sublemen dalam kebhinekaan global bersifat satu kesatuan. Kita hidup dalam keragaman sehingga interaksi dan komunikasi diantara keragaman itu pasti terjadi, karena itu murid perlu diajak untuk berefleksi pengalaman keragamannya agar tidak berprasangka buruk kepada orang lain dan menyelaraskan perbedaan budaya. Berdasarkan refleksi atas keragaman tersebut maka murid-murid diharapkan bersikap adil turut serta membangun masyarakat yang adil inklusif berkelanjutan dan demokratis.

Sampai bertemu di materi-materi berikutnya ya ibu dan bapak guru hebat

salam dan Bahagia…

Alur Perkembangan Elemen Berkeadilan Sosial


Latihan Pemahaman





Refleksi

Adakah budaya/adat/tradisi yang khas di sekolah Ibu/Bapak? Seperti apakah itu?

Komentar