Modul PMM Topik dan Pelatihan: PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA PAUD Modul 4: Pelaksanaan Projek PAUD

Modul PMM Topik dan Pelatihan: PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA PAUD

 Modul 4: Pelaksanaan Projek PAUD

Pelibatan dalam pembelajaran Projek

Pelibatan Mitra

Bagaimana peran mitra dalam mendukung keberhasilan proses berpojek murid? Siapa sajakah mitra yang dapat kita libatkan di dalam kegiatan berprojek? Video ini menjelaskan keterlibatan mitra dan perannya sehingga kegiatan berprojek menjadi kegiatan yang dapat menghubungkan berbagai profesi dan kelompok masyrakat di lingkungan sekitar satuan pendidikan


Referensi:

Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi . 2021. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi


Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2020. Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila


https://www.experientiallearningdepot.com/experiential-learning-blog/how-to-use-the-community-as-a-resource-in-project-based-learning , diakses pada 20 oktober 2021

https://my.pblworks.org/resource/blog/get_your_community_on_board_with_pbl , diakses pada 20 oktober 2021


Salam dan bahagia ibu dan bapak Guru, bagaimana kabar ibu dan bapak? senang sekali bisa berjumpa kembali dalam modul pelaksanaan projek. Kali ini kita akan membahas mengenai pelibatan mitra.

Ibu dan bapak yang baik, pembelajaran projek memberikan kesempatan kepada murid dan guru untuk mengaplikasikan langsung proses belajar di kehidupan nyata. Murid dan pendidik mengamati langsung lingkungan sekitar mereka, lalu berusaha mengidentifikasi hingga menyelesaikan masalah di dalamnya. Saat belajar dengan cara tersebut murid dan pendidik mendapatkan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang-orang di dalamnya. Hal ini tentu bisa menjadi pengalaman yang bermakna bagi semua pihak apabila dikelola dengan baik. Bagaimana pendidik dan satuan pendidikan dapat melibatkan anggota komunitas dalam pembelajaran projek? Mari kita saksikan contoh berikut:

Pagi ini Ibu Murni mengajak murid-murid kelas 3 mengamati lingkungan sekitar sekolah. Kelas 3 saat ini sedang mempelajari tema gaya hidup berkelanjutan. Ibu Murni ingin anak-anak mengenali lingkungan tempat mereka belajar dan mengamati apakah ada elemen dalam lingkungan yang menyebabkan ketidaknyamanan hidup dilingkungan tersebut. Ibu Murni kemudian meminta setiap kelompok berdiskusi tentang projek yang akan mereka lakukan berdasarkan masalah yang mereka temukan di sekitar sekolah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap lingkungan sekeliling sekolah, salah satu kelompok mendapati banyaknya sampah di sekitar sekolah. Sampah tersebut menumpuk di beberapa sudut dalam sebuah tong besar. Dari titik-titik pembuangan sampah tercium bau busuk bau, tampak lalat berterbangan dan tentu saja pemandangan yang tidak enak dilihat. Kelompok murid tersebut memutuskan untuk membuat projek berhubungan dengan pengelolaan sampah. Apakah ada cara untuk mengurangi sampah di sekolah mereka atau apakah ada cara yang lebih baik untuk membuang sampah. Mereka pun menyampaikan rencana tersebut ke Ibu Murni yang menyambut dengan baik. Ibu Murni bertanya-tanya apakah proyek tersebut mungkin dilakukan dengan melibatkan pihak lain? Mungkin ia bisa mengajak pihak-pihak yang lebih ahli dalam pengelolaan sampah. Siapa yang dapat diajak dan bagaimana cara mengajak mereka terlibat?

Ibu dan bapak yang baik kita baru saja menyaksikan tahap awal dalam sebuah kegiatan belajar projek. Jika ibu atau bapak menjadi guru di kelompok tersebut apa yang akan anda lakukan? Perlukah kita melibatkan anggota masyarakat dalam projek yang mereka kerjakan? sebagai pembelajar abad 21 seorang murid diharapkan menguasai kompetensi-kompetensi kunci untuk dapat mengelola tantangan masa depan salah satunya adalah kompetensi sosial. Dengan melibatkan anggota masyarakat sebagai mitra dalam pembelajaran projek para murid mendapat kesempatan untuk mengasah kompetensi tersebut mereka menjadi peserta didik yang berpartisipasi aktif sebagai bagian dari masyarakat, mengasah kepedulian terhadap lingkungan dan melatih kemampuan berkomunikasi. Kehadiran anggota masyarakat juga meningkatkan motivasi murid. Murid-murid mendapatkan kesempatan untuk menampilkan hasil belajar mereka. Kegiatan projek akan menjadi lebih bermakna saat murid memiliki kesempatan untuk menunjukkan atau melihat hasil belajar mereka dinikmati oleh lingkungan sekitarnya. Apresiasi yang diberikan tentu akan menambah kepercayaan diri dan rasa bangga terhadap karya mereka. Jadi jelas jawaban untuk pertanyaan sebelumnya adalah ya. Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari pelibatan mitra dalam belajar projek.

Pertanyaan selanjutnya, siapa yang akan kita libatkan? Pertama tentu ada orang tua atau wali murid belajar projek adalah cara yang otentik untuk meningkatkan keterlibatan orangtua di sekolah dengan melibatkan orangtua mereka akan menyadari inovasi belajar yang sedang terjadi dan dampaknya bagi anak mereka. Mereka mendapatkan wawasan dan pengalaman secara langsung sehingga dapat memberikan apresiasi maupun masukan terhadap proses tersebut. Kedua kita dapat melibatkan orang-orang yang ahli di sebuah bidang atau memiliki keterampilan dan minat spesifik sebagai narasumber. Guru dapat mendatangkan ahli kesatuan pendidikan atau pergi ke tempat ahli berada untuk mengamati aktivitas yang dilakukan. Narasumber bisa memberikan wawasan, pengetahuan, masukan, kritik dan umpan balik lebih murid pendidik serta satuan pendidikan. Narasumber atau ahli dapat datang dari berbagai tempat bisa jadi seorang dari dalam satuan pendidikan, masyarakat yang tinggal disekitar sekolah hingga pimpinan organisasi yang mengelola bidang berkaitan dengan projek. Setelah mengetahui siapa yang ingin diajak bekerjasama. Kini kita dapat menentukan strategi pelibatan pihak-pihak tersebut. Hal ini penting dilakukan agar kehadiran mereka benar-benar bermakna dan membantu pencapaian tujuan belajar yang kita harapkan.

Ibu dan bapak dapat memulai dengan menginformasikan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan di abad 21. Apa yang dibutuhkan di jenjang pendidikan lanjutan? apa saja keterampilan yang diperlukan di dunia kerja masa depan? Ajak orangtua dan anggota masyarakat berbagi harapan tentang anak-anak mereka, setelah itu diskusikan keterampilan dan kompetensi yang perlu dimiliki untuk mencapai harapan tersebut. Kedua ajak mereka berefleksi tentang keterampilan masa depan dengan memberikan pertanyaan seperti apakah cara belajar saat ini mampu mengasah keterampilan yang diperlukan atau bagaimana keterampilan diperlukan bisa didapat dalam proses belajar anak-anak? Ssetelah itu berikan ruang dan kesempatan kepada orang tua untuk memilih peran yang ingin mereka jalankan untuk membangun keterampilan masa depan yang diperlukan.

Setelah refleksi diskusikan manfaat belajar projek untuk anak-anak. Tunjukkan bagaimana komunitas dapat berkolaborasi untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang ingin dicapai. Sebagai penutup tekankan bahwa sumber dari luar satuan pendidikan seperti orang tua, warga, narasumber akan lebih membantu anak-anak meningkatkan keterampilan dan kompetensi daripada hanya belajar di dalam satuan pendidikan.

Apa saja bentuk pelibatan anggota masyarakat dalam belajar projek? Mari kita kunjungi kembali teman-teman yang akan melakukan projek pengelolaan sampah sekolah untuk melihat bentuk-bentuk peribadatan anggota masyarakat.

Pertama mereka bisa dilibatkan sebagai tenaga ahli. Tenaga ahli akan menjadi tempat konsultasi sumber berbagai keahlian, narasumber pengetahuan spesifik hingga pendamping teknis. Dalam proyek pengelolaan sampah Ibu Murni dapat mengundang narasumber yang menguasai tentang pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, reduce, Reuse and recycle. Bisa jadi orang tua murid atau ahli lingkungan hidup. Anggota masyarakat juga bisa teknik klien bagi projek yang dikerjakan murid contohnya kepala satuan pendidikan tempat Ibu Murni mengajar dapat meminta para murid membuat poster yang meningkatkan kesadaran anggota komunitas sekolah untuk membuang sampah sesuai jenisnya ditempat yang telah disediakan. Saat ada masalah lingkungan murid-murid dapat diberdayakan menjadi pemecah masalah, libatkan beragam organisasi dan lembaga yang ada di lingkungan untuk menjadi mitra murid, mengidentifikasi hingga memecahkan masalah yang ada dilingkungan mereka. Terakhir kita dapat mengundang komunitas mengikuti acara yang berhubungan dengan projek seperti perayaan pameran hasil belajar dan meminta mereka memberikan umpan balik atau apresiasi atas hasil belajar murid.

Di akhir projek kelas rayakan dengan pameran hasil belajar. Undanglah orang tua anggota satuan pendidikan murid-murid dari kelas lain atau bahkan sekolah lain. Mintalah para murid untuk bercerita mengenai projek yang mereka lakukan. Pengunjung yang hadir dapat memberikan suara untuk projek yang mereka sukai misalnya dengan memberikan token meramaikan sesi diskusi presentasi dengan memberikan pertanyaan dan memberikan masukan sehingga murid dapat menciptakan projek yang lebih beragam lagi di masa depan. Bicarakan bentuk-bentuk pelibatan ini bersama murid dengarkan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan mereka sebelum kita menghubungi calon mitra yang dituju.

Demikian pembahasan kita hari ini. Kini ibu dan bapak mungkin sudah mulai membayangkan Siapa saja yang akan ibu dan bapak libatkan sebagai mitra dalam pembelajaran projek para murid. Siapapun mereka semoga dapat memberikan warna dan makna dalam projek murid-murid Anda.

Sampai bertemu Kembali, salam dan bahagia ……….

Latihan Pemahaman


Refleksi

Kapan Ibu/Bapak pertama kali belajar berbicara di depan orang yang belum dikenal? Bagaimana ceritanya?

Peran fasilitator dalam projek

Menjadi fasilitator dalam projek mempunyai peranan besar untuk mendukung keberhasilan kegiatan projek. Apa sajakah peran dan strategi yang dapat kita lakukan sebagai fasilitator projek untuk membantu murid mengembangkan kompetensinya selama berprojek? Mari kita saksikan bersama-sama videonya.


Referensi:

Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi . 2021. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi


Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2020. Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru…

Selamat datang kembali di modul projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dalam video kali ini kita akan belajar menjadi fasilitator projek. Pertama-tama mari kita ingat kembali bahwa salah satu prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah berpusat pada murid. Jadi murid menjadi subjek utama yang aktif mengelola proses belajarnya. Kita sebagai guru cukup berperan sebagai fasilitator seperti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fasilitator berarti orang yang menyediakan fasilitas atau sebagai penyedia sesuatu. Nah dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila ini peran guru berarti menjadi pihak yang mendukung murid untuk mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan minat dan kemampuan murid. Lalu bagaimana menjadi seorang fasilitator dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila?

1.       Kenali murid, bukan sekedar nama sebagai seorang fasilitator kita perlu mengenal keunikan dari setiap murid mulai dari kebutuhan belajar minat kekuatan dan tantangan mereka. Ibu dan bapak guru bisa membuat catatan observasi yang diperoleh melalui pengamatan saat berkegiatan di kelas, diskusi kelompok, diskusi personal atau kegiatan lainnya. Hal ini penting agar nantinya stimulan dan tantangan yang ibu dan bapak guru berikan sebagai fasilitator dapat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setiap murid.

2.       Berikan hal-hal yang dapat mendukung murid dalam melakukan projeknya. Sebagai seorang fasilitator projek ibu dan bapak guru dapat mendukung mereka dengan

a.       Memberi ruang untuk mengeksplorasi isu atau topik yang sesuai dengan tema projek, misalnya melalui kegiatan diskusi dengan pertanyaan pemantik yang berkaitan dengan isu atau tema projek PPP, membaca buku kegiatan percobaan atau pengamatan di lingkungan sekitar maupun sesi berbagi cerita dan refleksi bersama murid lainnya.

b.       mengajari keterampilan proses inkuiri dan keterampilan riset. Selain ruang eksplorasi murid juga butuh keterampilan keterampilan sebagai bekal dalam mengembangkan projeknya. Oleh karena itu sebagai fasilitator ibu dan bapak guru dapat mendukung mereka dengan mengajari dua keterampilan utama yang saling beririsan dan beriringan yaitu keterampilan proses inkuiri dan keterampilan riset. Nah tentu saja proses belajar ini tidak berarti melepas murid begitu saja. Sebagai fasilitator kita perlu mengajari keterampilan proses inquiry yang meliputi bertanya, investigasi, mengolah dan menganalisis berbagai temuan atau karya serta refleksi dan evaluasi. Mari kita bahas satu persatu

·         Bertanya. Tahapan yang ini penting dalam proses inkuiri. Untuk melatih keterampilan membuat pertanyaan kritis ibu dan bapak guru dapat melakukannya dengan membangun kebiasaan diskusi dua arah bersama murid sembari mempraktikkan teknik bertanya yang analitis dan reflektif.

·         Investigasi. Investigasi berkaitan dengan keterampilan mengumpulkan data. Ibu dan bapak guru dapat mengajarkan murid cara memperoleh data-data yang dibutuhkan terkait projeknya, misal membuat lembar panduan pengamatan, mengajarkan teknik wawancara, membuat ringkasan dari sumber bacaan atau note taking dan melakukan eksperimen.

·         Mengolah dan menganalisis. Setelah data diperoleh tentu murid perlu belajar mengolah dan menganalisisnya. Nah disitulah peran ibu dan bapak guru untuk melatih keterampilan tersebut dengan memperhatikan fase belajar murid. Misal untuk murid SD ibu dan bapak guru dapat melatih cara mengolah informasi dengan belajar membedakan fakta dan opini dari sumber bacaan atau membuat laporan sederhana. Sedangkan untuk jenjang yang lebih tinggi ibu dan bapak guru dapat melatih murid mengolah data ke dalam bentuk grafik dan membuat analisis yang lebih kompleks.

·         Berbagi, disini ibu dan bapak guru berperan penting dalam membantu murid mengembangkan kreativitasnya. Alih-alih menjadi pemandu dan pengawas penuh sebagai fasilitator berikanlah ruang bagi murid untuk berkreasi menuangkan ide yang orisinil dari mereka sendiri. Kita cukup membantu memetakan ide atau memecah langkah-langkah kerja, dengan sesekali jika dibutuhkan memberikan bantuan atau panduan teknis.

·         Refleksi dan evaluasi, untuk melatih keterampilan ini ibu dan bapak guru dapat mengajukan pertanyaan pertanyaan reflektif seperti berikut: ….

Nah itu tadi penjelasan singkat tentang keterampilan proses inkuiri. Selain keterampilan proses inkuiri bekal utama lain yang penting adalah keterampilan riset. Sesungguhnya keterampilan riset ini beriringan dengan keterampilan proses inkuiri yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu untuk melatih keterampilan riset, ibu dan bapak guru dapat mengajari bagaimana menemukan masalah, membuat pertanyaan dan tujuan riset, menentukan dan menggunakan kata kunci dari sumber informasi serta membuat kesimpulan.

c.       Mengumpulkan sumber belajar yang dibutuhkan. Selain keterampilan-keterampilan utama murid juga membutuhkan sumber belajar yang dapat mengembangkan projeknya. Sebagai fasilitator ibu dan bapak guru memiliki andil dalam mengumpulkan sumber belajar yang dibutuhkan misalnya buku, artikel, surat kabar, majalah serta akses untuk mendapatkan narasumber seperti praktisi atau ahli bidang tertentu.

3.       Selain menjadi penyedia hal-hal yang mendukung projek murid hal yang tak kalah penting lainnya adalah sikap kita ketika menjadi fasilitator untuk itu mari hadirlah sebagai fasilitator yang kooperatif kolaboratif dan positif caranya dengan menjadi teman diskusi yang memberi murid ruang berpendapat dan membuat pilihan, melakukan pendampingan dalam setiap tahapan kegiatan projek, memberi umpan balik yang membangun, membuka diri terhadap saran dan kritik selama projek berjalan dan diakhir projek. berkolaborasi dengan seluruh masyarakat pihak terkait projek, melakukan penilaian dengan mengacu pada standar asesmen yang sudah ditentukan dan tak lupa mengelola beban kerja yang seimbang antara intrakurikuler dan projek.

Nah itu tadi peran dan cara menjadi seorang fasilitator projek.

Bagaimana ibu dan bapak guru apakah sudah semakin siap menjadi fasilitator?

Selamat berprojek, salam bahagia ibu dan bapak guru ………

Latihan Pemahaman

Refleksi
Kapan Ibu/Bapak pertama kali belajar berbicara di depan orang yang belum dikenal? Bagaimana ceritanya?

Perayaan hasil belajar projek

Perayaan hasil belajar projek merupakan saat yang plaing dinanti-nantikan oleh guru dan murid. Ini merupakan rangkaian akhir kegiatan berprojek untuk melihat hasil akhir dari projek murid. Serperti apa strategi perayaannya sehingga bukan hanya selebrasi tetapi juga tetap bermakna bagi murid? Strategi perayaan hasil belajar projek akan dibahas dalam video ini.


Referensi:

Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi . 2021. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi


Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2020. Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila


https://www.edutopia.org/blog/summer-pd-ending-projects-high-note-suzie-boss , diakses pada 6 Oktober 2021

https://www.pblworks.org/blog/6-ways-celebrate-end-project , diakses pada 6 Oktober 2021

https://www.pblworks.org/blog/pbl-mirror-planning-student-reflection , diakses pada 6 Oktober 2021

Saat ini sedang berlangsung sebuah pameran di sebuah aula atau di kelas. Murid-murid tampak sibuk menjelaskan objek yang mereka pamerkan, beberapa tampak mencicipi makanan atau melakukan kegiatan yang didemonstrasikan murid di kelas. Pengunjung berkeliling melihat-lihat atau terlibat kegiatan, tidak hanya murid tapi juga orangtua dan guru di satuan pendidikan tersebut.

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru senang sekali dapat berjumpa dengan ibu dan bapak. Pada modul pelaksanaan projek semoga masih dengan semangat yang sama untuk belajar dan bertumbuh. Kita baru saja menyaksikan sebuah video kegiatan. Kegiatan yang cukup sibuk tampaknya ya. Apakah ibu dan bapak biasa melihat kegiatan yang terdapat di video? Bisakah ibu dan bapak menebak Apa yang dilakukan para murid dan guru dalam video tersebut?

Ibu dan bapak yang baik para murid dan guru dalam video tadi sedang menyelenggarakan perayaan hasil belajar projek . Mereka merayakan hasil belajar dengan cara melakukan pameran, demonstrasi hingga unjuk kebolehan. Sesuai dengan namanya, perayaan hasil belajar dilakukan pada akhir kegiatan belajar projek dan dilakukan bersama oleh seluruh anggota satuan pendidikan. Apa tujuan dan bagaimana caranya merancang perayaan hasil belajar projek yang bermakna? Kita akan mempelajari hal-hal tersebut dalam materi kali ini, perayaan hasil belajar projek. Mari kita mulai.

Apa yang terbersit dalam benak ibu dan bapak saat melihat video di awal? Apakah terlintas kata-kata meriah, ramai, menyenangkan, menarik? Kegiatan belajar projek adalah sesuatu yang kompleks dan memberikan pengalaman yang bermakna bagi para murid. pelaksanaan projek yang sungguh-sungguh hendaknya diakhiri pula dengan sebuah penutup yang bermakna seperti yang ibu dan bapak saksikan. Kegiatan perayaan hasil belajar adalah ajang para murid menampilkan proses atau produk hasil belajar mereka dalam sebuah acara yang melibatkan berbagai pihak sebagai partisipan. Jadi tidak hanya murid dan guru saja perayaan hasil belajar melibatkan orangtua, anggota keluarga, murid, guru, staf satuan pendidikan hingga masyarakat umum atau komunitas tertentu. Demikian pula yang kita saksikan saat ini ada sesama murid, guru, hingga orang tua dan anggota keluarga yang turut meramaikan acara. Perayaan ini adalah salah satu cara satuan pendidikan membangun komunitas pembelajar yang senantiasa tumbuh dan berkembang.

Pada contoh yang kita saksikan tampak bahwa kelas memilih bentuk festival untuk merayakan hasil belajar mereka, tetapi ada banyak cara untuk merayakan akhir sebuah projek. Berikut adalah pilihan alternatifnya:

1.       Presentasi dan diskusi kelompok. Kelas dapat melakukan sesi presentasi yang mengundang tamu sesama murid atau orangtua murid. Setelah itu dilakukan dengan diskusi atau acara bincang-bincang santai.

2.       Mengundang sekolah lain atau pakar atau narasumber ahli untuk hadir dan memberi apresiasi pada hasil karya murid-murid.

3.       Rembug kelas, guru dapat memberikan apresiasi kepada seluruh murid dan mengajak murid membuat daftar hal-hal yang mereka banggakan.

4.       Melibatkan masyarakat melalui peliputan media atau siaran langsung hingga pameran karya di gedung atau sarana umum.

5.       Memberikan penghargaan kepada setiap murid yang mengakui keunikan mereka atau pencapaian selama melakukan.

6.       Membuat rekaman atau arsip atau berupa scrapbook atau poster berisi rencana projek atau membangun situs web yang sekaligus berfungsi sebagai galeri contoh pembelajaran berbasis projek.

Apapun pilihan cara ibu dan bapak guru untuk merayakan hasil belajar murid perlu diperhatikan bahwa ada beberapa prinsip yang harus kita perhatikan agar perayaan hasil belajar dapat bermakna bagi murid:

1.       Prinsip pertama kegiatan ini adalah acara yang dimiliki oleh murid bukan guru. Guru akan berperan sebagai fasilitator yang mendampingi perancangan hingga pelaksanaan.

2.       Kedua kegiatan ini bertujuan untuk saling mengapresiasi bukan mengevaluasi dan melakukan penilaian. Perayaan memberikan kesempatan yang baik bagi murid dan guru untuk melakukan asesmen otentik.

3.       Ketiga selanjutnya jadikan perayaan sebagai ajang yang baik bagi murid. Murid untuk melatih kemampuan berinteraksi dengan masyarakat umum. Murid-murid dapat melatih kemampuan bicara di depan umum hingga membangun jejaring. Lakukan simulasi sebelum perayaan untuk hasil yang optimal.

4.       Terakhir perayaan hendaknya telah dipertimbangkan bersama oleh kelas sejak awal perancangan projek. Perayaan hasil belajar tidak hanya berupa kegiatan yang menampilkan hasil karya ide-ide dan pemikiran murid. Perayaan yang sesungguhnya adalah ketika murid menyadari bahwa mereka mendapatkan keterampilan atau pengetahuan baru yang bermakna bagi diri mereka.

Bagaimana mereka dapat menyadari pencapaian tersebut? disinilah pentingnya murid dan guru melakukan pembuatan refleksi akhir projek atau refleksi tindak lanjut di penghujung projek . Refleksi tindaklanjut bertujuan membahas proses berjalannya proyek secara keseluruhan. Dalam kegiatan ini dapat mengevaluasi hasil belajar projek mereka dibandingkan dengan kriteria sukses dan tujuan dari projek. Refleksi yang baik akan memperkuat hasil pembelajaran, mempertajam keterampilan analisis dan mengintegrasikan pengetahuan baru serta yang telah dimiliki. Terdapat dua pandangan dalam refleksi ini proyeksi ke belakang yang melihat apa saja yang sudah dilakukan dan proyeksi kedepan yang bertujuan merencanakan apa yang akan dilakukan setelah ini dengan melakukan ini murid akan memiliki rasa kepemilikan terhadap proses belajar mereka dan mampu menentukan target serta tujuan belajar di masa depan. Dalam pelaksanaannya refleksi dapat dilakukan secara verbal maupun tertulis. Ada banyak metode untuk melakukan refleksi yang dapat dipilih. Kita dapat memilih salah satu diantaranya. Beberapa contoh kegiatan refleksi adalah diskusi kelas, menulis jurnal, membuat video dan membuat serta menceritakan gambar.

Untuk mendukung kegiatan refleksi yang tepat maka berikanlah pertanyaan yang tepat. Pertanyaan seperti apa yang dapat kita ajukan berikut beberapa contohnya: Apakah saya sudah berhasil mencapai tujuan belajar dari projek Ini? apa bukti-buktinya? bagaimana upaya yang sudah saya lakukan selama melaksanakan aktivitas projek ini? apa saja tantangan yang saya alami? apa yang biasanya saya lakukan untuk menghadapinya? apa yang akan saya lakukan berbeda agar bisa lebih optimal mengikuti kegiatan projek selanjutnya? bantuan seperti apa yang saya harapkan dari guru dalam projek selanjutnya?

Ibu dan bapak yang berbahagia demikian pembahasan mengenai perayaan hasil belajar. Kini ibu dan bapak mungkin sudah tidak sabar untuk merancang perayaan hasil belajar bersama murid dikelas. Apakah ada ide-ide perayaan yang mungkin menarik dan akan dipilih murid-murid di kelas? Wah tampaknya diskusi kelas akan berjalan seru nih.

Selamat berembug dan merancang perayaan yang seru dan bermakna, salam dan bahagia selalu …..

Latihan Pemahaman



Refleksi
Ketika menjadi murid, apakah Ibu/Bapak dibimbing mengapresiasi diri? Bagaimana perasaan ketika itu?


Komentar