Modul 1 PMM: Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya

 Modul PMM Topik dan Pelatihan: Merdeka Belajar 

 Modul 1: Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik


Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya

Murid seringkali terinspirasi dari Ibu dan Bapak gurunya. Tentu sebagai guru, kita ingin memberikan pengaruh-pengaruh yang baik di masa depan murid. Video ini mengajak kita memproyeksikan menjadi guru seperti apa di masa depan? 

Referensi: Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013. Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013


Ibu dan Bapak guru, salam dan bahagia

Sebelum kita melanjutkan pembelajaran memahami lebih lanjut soal merdeka belajar sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, kali ini kita akan mengenang kembali pengalaman kita dimasa sekolah untuk bersama-sama merefleksikan sosok guru yang kita cita-citakan

Ibu dan Bapak guru, mari memutar ingatan kita kembali ke masa lalu. Pengalaman menyenangkan apa yang Ibu dan Bapak guru miliki terkait sosok guru saat masa sekolah dulu? Mari kita mengingat siapa-siapa saja guru yang kita senangi dahulu? dan kenapa apakah ada sosok guru saat sekolah yang pernah memberi nasehat yang hingga saat ini Ibu dan Bapak guru ingat? Misalnya sosok guru yang dikagumi selalu bertutur kata lembut, guru yang selalu menyimak pendapat kita atau guru yang selalu menyemangati kita. Apakah ada momen yang menjadi titik balik, misalnya ada guru yang memberi tugas lalu membuat ibu dan bapak guru menemukan kemampuan tersembunyi dalam diri? Apakah ada sosok guru yang memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan membuat ibu bapak ingat hingga saat ini?

Beriringan dengan mengingat pengalaman menyenangkan, sekarang mari kita ingat juga pengalaman tidak menyenangkan dengan sosok guru saat kita sekolah dulu.

Apakah ibu dan bapak guru memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan dengan sosok guru?

Apa pengalaman yang kurang menyenangkan yang ibu dan bapak guru alami?

Apakah Ibu dan Bapak pernah merasa takut atau terintimidasi dengan sosok guru yang galak?

Apakah Ibu dan Bapak pernah merasa dipermalukan oleh seorang guru?

Ibu dan Bapak guru, setelah mengingat-ingat kenangan masa sekolah. Mari kita mengenang pula awal mula memilih profesi mulia ini. Ketika memutuskan bekerja sebagai guru sebenarnya kita ingin menjadi sosok guru seperti apa. Apakah ingin menjadi guru yang bisa menularkan energi positif pada murid-murid? Apakah ingin menjadi guru yang membuat murid terus tertarik untuk belajar dan membekalinya dengan kemampuan untuk terus belajar hingga akhir hayat selamat dan bahagia serta siap hidup dan mengisi jamannya?

Ibu dan Bapak guru, ketika kita ingin murid menjadi pribadi yang berkolaborasi misalnya, apakah bentuk pembelajaran dikelas sudah membantu belajar untuk saling berkolaborasi atau malah cenderung berkompetisi?

Ketika kita ingin murid menjadi pribadi yang bisa belajar secara mandiri misalnya, sudahkah kita membekali mereka dengan kemampuan mencari sumber belajar yang kredibel atau malah hanya menyuapi mereka dengan materi yang sudah tersedia di buku?

Ketika kita ingin murid menjadi pribadi yang memiliki empati misalnya sudah kita berempati dengan murid-murid kita ketika kita ingin murid menjadi selamat dan bahagia? Sudahkah kita menciptakan suasana belajar yang selamat dan bahagia?  

Ibu dan Bapak guru, mari kita ingat-ingat lagi keseharian kita mengajar di kelas.

Sudahkah kita menjadi seperti sosok guru yang kita kagumi?

Apakah kita sudah berupaya menjadi guru seperti guru-guru yang pernah kita idolakan?

Apakah kita sudah menjadi sosok guru yang menyenangkan untuk murid-murid kita?

Sudahkah kita berusaha terus beradaptasi dengan perubahan yang ada misalnya, di masa pandemi ini?

Apakah kita sudah menciptakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid?

Apakah ikhtiar yang kita lakukan selama ini sudah sejalan dengan tujuan pendidikan?

Ibu dan Bapak guru, menjadi guru atau pendidik itu sangat menantang apalagi dengan perubahan zaman yang dinamis seperti yang kita alami saat ini. Guru perlu adaptif terhadap perubahan seperti disampaikan Ki Hadjar Dewantara, pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti yaitu kekuatan batin dan karakter pikiran atau intelek dan tumbuh anak tidak hanya materi yang kita ajar tapi juga semua tingkah laku, tutur kata dan cara kita mengajar akan membekas dan membentuk murid-murid sebagaimana kita dibentuk oleh guru-guru kita dahulu. Memang tidak mudah, namun layak diperjuangkan.

Ibu dan Bapak guru ciptakan rasa takjub dan kasmaran belajar pada diri murid-murid !

Salam dan Bahagia, Ibu dan Bapak guru hebat.


Latihan Pemahaman


Refleksi

Jika Anda bisa kembali ke masa di mana Anda menjadi murid di bangku sekolah, siapa guru yang ingin Anda belajar dengannya?



Komentar