Modul PMM Topik dan Pelatihan: Profil Pelajar Pancasila - Modul 1: Apa dan Mengapa Profil Pelajar Pancasila - Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Modul PMM Topik dan Pelatihan: Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Dalam materi ini kita akan
belajar mengenai 6 dimensi yang membangun profil pelajar Pancasila. Keenam
dimensi inilah yang akan menjadi rujukan dalam pengembangan karakter dan
kompetensi murid Indonesia.
Pada enam dimensi dalam profil pelajar
Pancasila yang perlu kita pahami bersama. Pelajar Indonesia adalah pelajar yang
beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Mereka
mengamalkan nilai dan ajaran agama dalam kehidupannya sebagai bentuk iman dan
ketaqwaan. Akhlak mulianya tercermin dalam perilaku terhadap dirinya sendiri, orang
lain, alam dan negara. Dimensi kebhinekaan Global berdasar pada pemahaman
Indonesia sebagai negara multicultural, multietnis dan multiagama yang perlu
dijaga bersama persatuan dan kesatuannya. Dengan pemahaman ini pelajar
Indonesia menjadi terbuka, inklusif dan berkeadilan sosial. Mereka bersedia
menerima, menghormati dan menghargai perbedaan. Mereka juga akan mampu menjaga
keharmonisan agar tidak terjadi konflik akibat perbedaan yang ada. Hal ini juga
berlaku di tingkat Internasional. Pelajar Indonesia tidak merasa bahwa budaya
bangsanya yang paling baik diantara semua. Mereka memiliki kemauan untuk
memahami budaya bangsa lain sebagai bentuk penghormatan.
Gotong-royong diartikan sebagai kemampuan
melakukan kegiatan bersama dengan sukarela untuk memudahkan tercapainya tujuan
bersama. Gotong-royong dilandasi karena adanya rasa peduli, ingin berbagi, adil,
tanggung jawab dan juga hormat terhadap sesama. Dimensi gotong royong membangun
kepedulian pelajar Indonesia serta kesadaran bekerjasama dengan orang lain.
Mereka terdorong menggunakan kemampuannya dan bekerja sesuai perannya
masing-masing untuk mencapai tujuan bersama.
Pelajar Indonesia merupakan
pelajar yang mandiri, memiliki inisiatif untuk mengembangkan diri dan meraih
cita-cita agar dapat berkontribusi pada lingkungan di masa depan. Inisiatif
untuk mengembangkan diri ini berasal dari kesadaran akan kekuatan dan
keterbatasan diri. Pelajar Indonesia dapat menetapkan tujuan dan menyusun
rencana, agar tujuan tersebut tercapai. Mereka mampu memilah sikap-sikap yang
dapat mendukung atau justru menghambat pencapaian tujuan. Dalam proses mencapai
tujuan, pelajar Indonesia terus belajar dan melakukan evaluasi pada setiap tindakan.
Mereka juga mampu mengelola pikiran dan perasaan demi berkomitmen pada tujuan.
Pelajar yang bernalar kritis
mampu berpikir secara adil dan terbuka sehingga dapat membuat keputusan secara
tepat dengan pertimbangkan banyak hal yang berdasarkan data dan fakta yang
mendukung. Mereka juga mampu memproses informasi baik kualitatif maupun
kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Pelajar Indonesia adalah pelajar
yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna,
bermanfaat dan berdampak. Sesuatu yang dihasilkan ini dapat berupa gagasan
tindakan dan karya nyata baik ditunjukkan untuk dirinya sendiri maupun orang
lain.
Kreatifitas erat kaitannya dengan
imajinasi dan eksperimen. Mereka juga dapat mengeksplorasi ide dan
bereksperimen pada sesuatu yang baru. Kreativitasnya tidak akan berhenti sampai
ia melihat sumberdaya yang dimilikinya mampu dikelola menjadi sebuah solusi
dari permasalahan. Pelajar Indonesia yang kreatif mampu mengekspresikan diri,
mengembangkan diri dan menjawab berbagai tantangan.
Nah setelah kita mempelajari 6 dimensi profil pelajar Pancasila, dapat kita pahami bahwa keenam dimensi itu saling berkaitan dan perlu dipelajari secara utuh. Mengapa bisa demikian? sebagai contoh :
- yang pertama, sikap cinta tanah air merupakan hasil perkembangan dimensi beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, dimensi berkebhinekaan global dan bergotong-royong.
- yang kedua untuk menumbuhkan dimensi kemandirian misalnya dibutuhkan kemampuan bernalar kritis dan kreatif serta masih banyak contoh-contoh lain yang dapat kita temukan bersama dari enam dimensi ini.
Ibu dan Bapak guru hal penting
lainnya yang perlu kita ingat adalah guru juga merupakan seorang pelajar yang
senantiasa belajar, artinya guru juga menanamkan keenam dimensi tersebut kepada
dirinya sendiri. Mengembangkan enam dimensi Pancasila ini bukan berarti
menuntaskan pencapaiannya di tahun ajaran melainkan proses pengembangan yang
dilakukan terus-menerus dalam kegiatan belajar pelajar Indonesia dari jenjang
PAUD sampai SMA atau SMK.
Profil pelajar Pancasila adalah
karakter dan kompetensi yang perlu dikembangkan oleh pelajar Indonesia abad 21.
Karakter dan kompetensi adalah dua hal yang saling mendukung satu sama lain,
keduanya melekat dalam berbagai pengalaman pembelajaran.
Semoga setelah memahami tentang
keenam dimensi profil pelajar Pancasila ini, kita semakin konsisten untuk
menjadi pembelajar yang menyiapkan murid untuk melanjutkan kehidupannya bukan
hanya sekedar lulus dari sekolah.
Salam dan bahagia ….
Komentar
Posting Komentar