Modul 5: Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan - Selamat dan Bahagia
Modul PMM Topik dan Pelatihan: Merdeka Belajar
Selamat dan Bahagia
Salam dan bahagia Ibu dan Bapak guru hebat
Ibu dan bapak guru, Selamat
datang di modul pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan. Kali
ini kita akan membahas materi selamat dan bahagia agar kita dapat memahami
fungsi pendidikan untuk membantu murid mencapai selamat dan bahagia berdasarkan
gagasan Ki Hadjar Dewantara.
Setiap hari Ibu Ani selalu
mengajar dengan penuh semangat di depan murid-muridnya, Ia diberikan amanah
menjadi wali kelas 5 di SD Negeri Kembang Mekar pada tahun pelajaran ini, tahun
dimana penuh tantangan bagi pendidik karena pandemi covid-19. Sungguh dapat
dibayangkan pada keadaan normal saja tugas pendidik tidaklah mudah dan sekarang
diharuskan melakukan penyesuaian-penyesuaian pembelajaran dengan kondisi wabah Covid-19.
Suatu hari Ibu Ani mengajarkan pelajaran ilmu pengetahuan alam tentang sistem
pencernaan manusia. Sejak dari dulu Ibu Ani terbiasa mengambil materi yang
diajarkan dari satu buku teks yang dijadikan pegangannya, dengan menggunakan
metode ceramah saat mengajar. Ibu Ani merasa nyaman dan cocok menyampaikan
materi tentang sistem pencernaan manusia kepada semua muridnya. Menurutnya
murid juga merasa baik-baik saja ketika ia menyampaikan materinya. Para murid
pun khidmat dan tenang mendengarkan materi yang disampaikan, ujarnya. Dengan
memberikan tes dan menilai dengan angka Ibu Ani merasa cukup untuk mengevaluasi
kemampuan muridnya dan dijadikan sebagai salah satu bahan untuk evaluasi akhir
semester nanti. Salah seorang murid Ibu Ani yaitu Bimbin lebih memilih untuk
menggambar tubuh dan organ pencernaan manusia di buku tulisnya. Hal ini ia
lakukan karena metode mengajar Bu Ani membuatnya mengantuk dan sulit
berkonsentrasi. Senada dengan Bimbin, Ika juga merasa tidak paham dengan materi
yang disampaikan oleh Bu Ani. Ika lebih suka belajar di rumah menggunakan
YouTube, karena lebih atraktif. Sementara itu Bimbin dan Ika murid kelas 5 SD Kembang
Mekar bercerita saat diajari bu guru Ani tentang sistem pencernaan manusia Bimbim
sulit masih dan mengantuk, sedangkan Ika menggunakan sumber belajar lain dari
YouTube yang menurutnya lebih mudah dipahami. Agar tidak bosan dan mengantuk, Bimbin
menggambar tubuh dan organ pencernaan manusia di buku tulisnya dan Ika melihat
penjelasan sistem dan organ pencernaan manusia melalui YouTube sambil
mendengarkan materi yang disampaikan Ibu Ani. Pada saat tes Bimbin mendapatkan
nilai 40 dari 100 sedangkan Ika mendapatkan nilai 70 dari 100 karena ia mampu
menjawab soal tes tentang sistem pencernaan manusia. Bimbin diminta Ibu Ani
menyalin informasi apa yang sudah ada di buku teks pelajaran dan kemudian
dinilai, sedangkan Ika hanya ditegur jika lain kali untuk memakai buku yang
sama yang dipakai guru agar bisa menjawab soal tes yang diberikan dengan
sempurna. Jam istirahat adalah jam yang paling mereka tunggu-tunggu, mereka
senang sekali karena dapat keluar kelas untuk bermain di halaman dan membaca di
perpustakaan sekolah. Meskipun kesenangan itu hanya sementara akan tetapi cukup
mengobati kesedihan dari nilai-nilai yang didapatkannya saat belajar di kelas.
Ibu dan Bapak guru, dari cerita
ibu Ani, Bimbin dan Ika kita dapat melihat bagaimana perspektif atau sudut
pandang kita sebagai pendidik tidak selalu sama dengan sudut pandang atau
perspektif murid. Tidak jarang murid merasakan kebalikan apa yang dianggap dan
dirasakan oleh pendidik. Ketika tadi Ibu Ani merasa cocok dan nyaman dengan
metode ceramah untuk muridnya kenyataannya Bimbin merasa bosan dan mengantuk
saat diberikan materi. Demikian pun Ika, Ia lebih memilih belajar dari sumber
belajar lain YouTube yang berisikan materi yang sama dan menurutnya menarik. Ketika
ibu Ani merasa cukup mengukur pemahaman murid dengan tes pilihan ganda,
ternyata Bimbin bersedih ketika mendapatkan nilai 40 dan dianggap belum
memahami materi karena standar yang ditetapkan Ibu Ani. Padahal Ia menuangkan
pemahaman tentang sistem pencernaan manusia melalui gambar-gambar organ
pencernaan manusia. Sementara Ika meskipun Ia dianggap sudah melampaui standar
yang ditetapkan Ibu Ani dan dianggap menguasai materi tetapi Ika merasa
ketakutan dan cemas karena menggunakan sumber belajar lain dari YouTube dan
tidak sama dengan Ibu Ani gunakan. Sebagai pendidik, Ibu Ani sebaiknya bukan
hanya memberikan pengetahuan dan informasi tentang sistem pencernaan manusia
saja melainkan juga memberikan pemahaman kepada murid tentang fungsi dan
kegunaannya dalam kehidupan murid.
Selain itu pendidik juga mengenal
dan memahami kekuatan kodrat anak bahwa setiap murid dapat mengekspresikan dan
membuat pemahamannya sendiri dengan cara yang berbeda. Dalam menilai pemahaman
murid, pendidik sebaiknya tidak hanya menggunakan satu jenis alat pengukuran lalu
menyimpulkannya, tetapi dapat menggunakan alat pengukuran lainnya yang melibatkan
murid untuk merefleksikan pemahaman dari pengalaman belajarnya, evaluasi diri.
Seperti yang terjadi pada Bimbin ia mampu mengekspresikan pemahamannya melalui
gambar, mungkin juga murid bisa menjelaskan dengan verbal menggunakan bahasa
sendiri dan beragam jenis ekspresi pemahaman murid lainnya.
Cerita-cerita seperti ini mungkin hanya salah satu contoh untuk mengingatkan kita apa sesungguhnya fungsi pendidikan itu. Fungsi pendidikan adalah untuk mengantarkan murid agar siap hidup dan memberikan kepercayaan kepada murid bahwa di masa depan mereka akan mampu mengisi zamannya yaitu tidak cukup hanya hidup untuk kepentingan dirinya, individualistik tetapi juga berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan dimana ia berada, bersama-sama mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Ki Hadjar Dewantara jika kita sebagai pendidik memahami hal-hal sebagai berikut:
- Setiap murid memiliki kodrat kekuatan dan potensi-potensi yang berbeda yang
- Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan
- Mendidik adalah menuntun murid untuk selamat dan bahagia
- Pendidik tidak dapat berkehendak atas kodrat kekuatan atau potensi murid tetapi
- Pendidik dapat memberikan daya upaya maksimal untuk mengembangkan akal budi pekerti murid, dan yang ke-
- Pendidik membantu mengantarkan murid untuk merdeka atas dirinya sendiri untuk kehidupan dan penghidupannya, memelihara dan menjaga bangsa dan alamnya.
Kemerdekaan murid dalam belajar
merupakan kunci untuk mencapai tujuan pendidikan yang mengantarkan keselamatan
dan kebahagiaan. Jika untuk dirinya sendiri ia tidak bisa mencapai selamat dan bahagia,
bagaimana mungkin ia akan memelihara dan menjaga dirinya, keluarganya,
masyarakat, bangsa ataupun alamnya.
Oleh sebab itu kita sebagai pendidik
dapat merenungkan kembali apakah praktik pembelajaran saat ini benar-benar
mempersiapkan murid agar siap hidup dan mengisi zamannya?
Apa yang dapat kita lakukan untuk
membantu murid mencapai selamat dan bahagia serta siap hidup dan mampu mengisi
zamannya?
Selamat belajar Ibu dan Bapak
guru hebat
Salam dan bahagia ….
Komentar
Posting Komentar