Modul PMM Topik dan Pelatihan: Profil Pelajar Pancasila - Modul 3: Dimensi Berkebhinekaan Global - Elemen Mengenal dan Menghargai Budaya

 Modul PMM Topik dan Pelatihan: Profil Pelajar Pancasila

 Modul 3: Dimensi Berkebhinekaan Global
 

Elemen Mengenal dan Menghargai Budaya

Sebagai elemen kunci pertama dari Dimensi Berkebinekaan Global, elemen ini mendorong murid untuk mau mengenal berbagai macam kelompok dan menghargainya. Materi ini membahas harapan dan tahapan perkembangan elemen mengenal dan menghargai budaya di setiap fase murid. Video juga dilengkapi dengan contoh-contoh pembelajaran di sekolah yang bisa guru kembangkan dan adaptasi di sekolah masing-masing. 

Referensi: 
SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Sublemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka

Salam dan bahagia Ibu dan Bapak guru..

Selamat datang kembali di modul dimensi berkebhinekaan global. Kali ini kita akan mengulas elemen pertama dari dimensi ini yaitu mengenal dan menghargai budaya.

Anak-anak untuk pelajaran seni dan budaya hari ini buatlah suatu karya yang menunjukkan budaya daerah kalian berasal, bisa makanan tradisional, karya seni atau yang lainnya. Buatlah bersama orangtua. Ingat bukan orang tua yang membuatkan ya tetapi bekerjasama dengan orangtua. Diskusikan bersama orang tua apa nama karyanya, mengapa memilih karya itu dan cerita apa yang terkandung dari karya itu. Ibu beri waktu satu minggu lalu dikumpulkan ya.

Kamu membuat apa?

Mm Ibuku kusuka membuat jamu, katanya dari dulu sama eyang suka buat jamu tapi aku ndak tahu itu termasuk budaya atau bukan

Aku juga mau tanya Mama ahh

Ibu dan Bapak guru apa yang dilakukan ibu Gema tadi ingin mendorong muridnya mengenal dan menghargai budaya asalnya melalui keluarga. Ini juga bisa kita terapkan dalam praktek mengajar kita melibatkan orangtua dalam mengenal dan menghargai budaya. Mengenalkan murid pada budaya dan menghargainya tidak hanya sebatas menghasilkan karya atau produk budaya tetapi juga mampu memahami makna atau cerita di produk budaya tersebut, maka murid perlu diberi penjelasan pentingnya mengenal dan menghargai budayanya agar ia mampu mendalami budaya dan identitas budaya, mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan serta prakteknya dan menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya.

Tiga hal ini merupakan sub elemen dari elemen mengenal dan menghargai budaya dalam dimensi berkebhinekaan Global. Ibu dan Bapak guru ketiga sub elemen tersebut dapat kita masukkan ke dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap perkembangan murid.

Pada jenjang PAUD, murid dikenalkan identitas diri dan orang lain serta kebiasaan budaya dalam keluarganya dan orang lain.

Pada jenjang SD dan sederajat di akhir fase ini, murid diharapkan dapat mengidentifikasi keragaman budaya di sekitarnya, menjelaskan peran budaya dan bahasa dalam kehidupannya. Ini akan mendorong murid untuk dapat mendeskripsikan dan membandingkan pengetahuan, kepercayaan dan praktik dari berbagai kelompok budaya.

Pada jenjang SMP dan sederajat murid diharapkan dapat menjelaskan perubahan budaya yang mempengaruhi identitas dirinya, memahami dinamika budaya yang terjadi secara personal maupun sosial

Pada jenjang SMA atau SMK dan sederajat murid diharapkan mampu menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok lokal, regional, nasional dan global yang berpengaruh pada pembentukan identitas diri, menginternalisasi menjadi bagian budaya bangsa sehingga mendorong murid untuk dapat menganalisis dinamika budaya dalam dimensi waktu dan konteks yang lebih luas.

Sementara pada perkembangan sub elemen ketiga menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya. Contoh praktiknya sebagai berikut, pada jenjang PAUD, murid dapat membiasakan untuk menghargai dan menghormati budaya yang berbeda, pada jenjang SD dan sederajatnya murid dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan dari keragaman budaya di Indonesia. Pada jenjang SMP dan sederajat murid dapat memahami pentingnya melestarikan dan merayakan tradisi budaya dalam kehidupan sehari-hari. Pada jenjang SMA atau SMK dan sederajatnya murid dapat memahami pentingnya saling menghormati budaya, mempromosikan budaya dan kolaborasi pertukaran budaya yang ditunjukkan dalam perilaku sehari-hari.

Ibu dan Bapak guru setelah mengetahui capaian tiap sub elemen, kita dapat mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler. Misalnya pada anak usia dini, berikan aktivitas bermain dengan muatan pengenalan identitas dirinya agar ia terlebih dahulu mengenal dan memahami dengan baik identitasnya. Yang juga penting guru dapat memberikan penekanan pemahaman bahwa setiap orang atau individu memiliki identitas yang berbeda sejak lahir, sehingga ia dapat mengenali perbedaan dan persamaan dirinya dengan orang disekitarnya. Pembiasaan kegiatan bermain berkelompok dengan teman yang berbeda-beda juga dapat mendorong rasa menyayangi, menghargai perbedaan serta melihat dan kesukaan dari teman-temannya yang berbeda

Pada pembelajaran di jenjang SD, guru dapat mengajak murid mengenal identitas kelompok dengan berkunjung dan mengamati berbagai kelompok yang ada di masyarakat misalnya berkunjung ke masyarakat dengan suku atau budaya yang berbeda, bisa juga dengan mengamati kelompok-kelompok yang ada disekitarnya. Murid mencoba mengenali kelompok mana yang terbentuk secara alami dan sosial. Contoh lainnya murid berpasangan dengan temannya dan saling bertanya menelusuri perbedaan dan persamaan masing-masing, bisa dengan berkunjung ke rumahnya, mewawancarai keluarganya dan lain-lain. Ajak murid memperluas wawasannya dengan beragam media belajar untuk dapat mengenali keragaman identitas kelompok lain.

Pembelajaran jenjang SMP dan sederajat tentu lebih kompleks, misalnya guru dapat meminta murid membentuk kelompok yang terdiri dari lima orang. Setiap kelompok dapat memilih nama pulau-pulau di Indonesia. Dari berbagai sumber, masing-masing kelompok mengumpulkan informasi dan berdiskusi tentang keragaman etnis, ras, suku, agama, budaya dan kesenian yang ada di setiap Pulau. Bandingkan data dan informasi tersebut dalam periode waktu tertentu, misal pada rentang waktu tahun 1980 sampai 2020, pergeseran budaya apa yang terjadi atau bahkan budaya apa saja yang telah hilang dan lain sebagainya. Lalu murid akan menganalisis percampuran budaya yang terjadi, bagaimana dinamika budaya berlangsung, pengaruh ke campuran budaya yang ada sampai pada akhirnya murid dapat mengkampanyekan warisan dan identitas budaya luhur yang wajib dijaga dan dilestarikan.

Contoh pembelajaran di jenjang SMA atau SMK dan sederajat dapat diarahkan melalui studi kasus misalnya bagaimana budaya Bali dengan ritual tarian dan pakaian khas Bali yang dikenal dunia. Dari situ murid dapat belajar bagaimana menguatkan identitasnya dengan percaya diri ditengah pergaulan global. Bagi murid yang memiliki ketertarikan budaya lain dibebaskan untuk memilih ketertarikannya dalam menganalisis dinamika budaya untuk memunculkan potensi dan tantangan kedepan bagi budaya bangsa Indonesia, misalnya dengan promosi dan kolaborasi budaya. Batik dapat menjadi bagian dari fashion atau pakaian yang mendunia, sejajar dengan fashion atau pakaian dari negara-negara lain sehingga murid dapat mencontoh hal-hal baik dalam menghargai budaya, mempromosikan budaya dan berkolaborasi antar budaya.

Ibu dan Bapak guru masih banyak strategi pembelajaran lain yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan sub-sub elemen ini. Ibu dan Bapak guru kecintaan terhadap diri dan budayanya sendiri menjadi modal utama bagi murid untuk dapat menghargai budaya-budaya lain yang ada disekitarnya. Ini juga yang menjadi landasan dalam melatih dan menumbuhkembangkan dimensi berkebhinekaan global dalam diri murid. Seperti kata Soekarno bahwa internasionalisme harus ditumbuhkembangkan melalui nasionalisme. Nasionalisme ini juga menjadi bagian yang penting dari dimensi beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dan bergotong-royong, dengan begitu pelajar Indonesia pun dapat berkembang menjadi bagian dari warga dunia yang memiliki jati diri kebangsaan dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan universal.

Selamat belajar Ibu dan Bapak guru hebat, salam dan bahagia …

Alur Perkembangan Elemen Mengenal dan Menghargai Budaya





Komentar