Modul PMM Topik dan Pelatihan: Kurikulum Merdeka - Modul 2: Kurikulum Merdeka - Struktur Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Modul PMM Topik dan Pelatihan: Kurikulum Merdeka
Struktur Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
- Yang dimaksud program penguatan profil pelajar pancasila dalam video ini adalah Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila
- Kurikulum Prototipe adalah Kurikulum Merdeka
- Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi
- SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2021. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak. Jakarta
Salam dan bahagia Ibu dan Bapak
guru, jumpa lagi di modul pembelajaran paradigma baru.
Sekarang kita sampai di materi
terakhir di topik ini yaitu struktur pembelajaran dalam kurikulum prototipe. Ibu
dan Bapak guru pembelajaran dengan paradigma baru merupakan upaya menumbuhkan
pembelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Proses
pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui kurikulum prototipe
yang memuat program intrakurikuler, ekstrakurikuler dan program penguatan
profil pelajar Pancasila. Bagaimanakah pelaksanaannya pada setiap jenjang, apa
saja perubahan utama pada struktur pembelajaran kali ini. Yuk kita langsung
saja pada pembahasannya.
Intrakurikuler berisi muatan atau
mata pelajaran dan muatan tambah lainnya seperti muatan lokal jika memang ada
di satuan pendidikannya. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid
mencapai kompetensi yang diharapkan. Rancanglah kegiatan yang menarik, membangun
rasa ingin tahu murid dan dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan
sekitarnya sehingga menjadi bermakna. Dalam proses pembelajaran Ibu dan Bapak
guru memfasilitasi murid untuk mengamati, bertanya dan mengumpulkan informasi
dari lingkungan nyata, menalar kritis, mengasosiasi dan mengkomunikasikan
temuannya. Dalam setiap tahapan tersebut murid melakukan refleksi terhadap
proses belajarnya semua proses ini dilakukan dalam suasana aman nyaman saling
menghargai dan sesuai kebutuhan murid.
Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu murid dalam mengumpulkan informasi lingkungan nyata? Berikut adalah beberapa contoh yang bisa dilakukan misalnya memberikan kesempatan pada murid untuk ke halaman sekolah dan belajar tentang tanah pada pelajaran IPA atau ke pasar untuk observasi dan mewawancarai pedagang dan pembeli saat belajar tentang proses jual-beli pada pelajaran Ekonomi. Wah seru sekali ya, lebih lanjut Ibu dan Bapak dapat melihat beberapa perubahan utama pembelajaran di setiap jenjang pada kurikulum prototipe ini apa saja ya.
- Pertama pada fase pondasi yaitu PAUD pada jenjang ini murid akan belajar melalui kegiatan bermain yang mencakup antara lain literasi, numerasi, agama dan moral dan sebagainya. Pendidikan PAUD mempersiapkan murid untuk jenjang pendidikan berikutnya yaitu Sekolah Dasar atau SD
- Selanjutnya pada jenjang SD pada dan IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkrit sederhana holistik komprehensif dan tidak detail meskipun Ipas belum diajarkan secara spesifik di fase A tetapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Muatan pelajaran IPA semester integrasi pada mata pelajaran lain.
- Pada jenjang SMP mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib.
- Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang berikutnya sehingga pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di kelas XI. Pada program peminatan di SMA murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran pilihan sesuai minat bakat dan aspirasinya meskipun pelajaran itu lintas jurusan. Dalam program peminatan apabila sumberdaya memungkinkan sekolah juga dapat membuka kelas mata pelajaran baru misalnya kelas bahasa Jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi dan lain-lain.
- Untuk jenjang SMK sekolah dapat mengambil kelompok mata pelajaran vokasi dan prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat industri sekitar sehingga pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada lingkungannya.
- Terakhir untuk sekolah luar biasa atau SLB penggunaan capaian pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid karena meskipun usia kronologisnya sama tapi bisa saja usia mentalnya berbeda. Untuk kegiatan ekstra kurikuler kegiatannya tetap Pdiadakan pada pembelajaran dengan kurikulum prototipe. Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid.
Selanjutnya mari
kita bahas mengenai pembelajaran projek. Program ini merupakan pembelajaran berbasis
projek yang ditujukan untuk penguatan profil pelajar Pancasila melalui tema
yang telah ditetapkan yaitu gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal,Bhinneka
Tunggal Ika, bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, berekayasa dan
berteknologi untuk membangun NKRI, kewirausahaan. Dalam pelaksanaannya kegiatan
ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat dengan mata pelajaran
apapun. Assessmen yang dilakukan pun berfokus pada keenam dimensi profil
pelajar Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan
pembelajaran yang kontekstual mengasah kemampuan berpikir dan pemecahan masalah
kepada murid-murid akan belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada
program ini.
Sekarang kita
bahas tentang assessmen. Sebenarnya apa sih assessmen itu, Asesmen merupakan
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar
perkembangan dan pencapaian hasil belajar kita mempunyai kewenangan untuk
merancang menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan. Dalam hal ini assessmenberperan memberikan informasi sebagai
umpan balik bagi guru murid dan orangtua agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Hasil asesmen juga menjadi bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan demikian asesmen yang
dilakukan dikelas bukan hanya memberikan data perkembangan belajar murid tetapi
juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Ini akan dipelajari
lebih lanjut pada topik assessmen.
Ibu dan Bapak
guru, pada pelaksanaan kurikulum prototipe satuan pendidikan juga memiliki
kebebasan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran ada tiga alternatif
model pembelajaran yang dapat diadaptasi yaitu model regular, blok, dan
model kolaborasi.
Model reguler
adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya. Pada model blok,
waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu, misalnya dalam satu semester
mata pelajaran IPA diajarkan dalam tiga bulan pertama kemudian tiga bulan
selanjutnya digunakan untuk mata pelajaran IPS. Pada model kolaborasi guru
berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan melaksanakan dan melakukan
asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu, misalnya kolaborasi antara
bahasa Indonesia dan seni music. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu
dari lirik tersebut. Dalam menentukan alokasi waktu ini pertimbangkanlah
sarana-prasarana, jam mengajar guru atau strategi lainnya agar pengorganisasian
kegiatan belajar berjalan lancer.
Ibu dan Bapak
guru selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu kita juga mempunyai
keleluasaan untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid selama
masih ada dalam prinsip pembelajaran dengan paradigma baru. Jadi perangkat ajar
bukan hanya melalui buku teks tetapi bisa menggunakan media lain seperti modul
ajar modul projek, buku nonteks, video, media cetak atau media digital.
Ibu dan Bapak
guru sampai di sini materi struktur pembelajaran dalam kurikulum prototipe. Ibu
dan Bapak diharapkan untuk selalu ingat bahwa struktur ini didesain dengan
prinsip pendidikan yang berpusat pada murid sehingga dalam pelaksanaannya harap
diperhatikan bahwa masing-masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum
sesuai dengan konteksnya. Setelah semua materi pada topik kurikulum kita
pelajari, kira-kira apa yang harus kita persiapkan atau perbaiki dalam
penerapan struktur pembelajaran ini di satuan pendidikan masing-masing?
Semangat
belajar terus ya Ibu dan Bapak guru hebat
Salam dan
bahagia …
Latihan Pemahaman
Refleksi
Setelah mengenal perubahan utama pembelajaran pada kurikulum merdeka, hal apa yang paling membuat Ibu dan Bapak Guru bersemangat? Mengapa?
Komentar
Posting Komentar