Modul PMM Topik dan Pelatihan: Profil Pelajar Pancasila - Modul 2: Dimensi Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia - Elemen Akhlak Bernegara
Modul PMM Topik dan Pelatihan: Profil Pelajar Pancasila
Elemen Akhlak Bernegara
Salam dan bahagia Ibu dan Bapak
guru, adegan pembacaan teks Pembukaan undang-undang Dasar 45 tapi Pancasila
tadi pasti sangat familiar dengan suasana upacara bendera.
Sebelumnya kita sudah belajar
empat elemen dimensi beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia pada materi ini kita akan mengulas elemen kunci terakhir pada dimensi ini
yaitu akhlak bernegara.
Elemen akhlak bernegara ia
memunculkan sikap cinta tanah air dan nasionalisme dianggap buah dari
perkembangan dimensi beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia dimensi gotong-royong dan dimensi kebhinekaan global, Mengapa demikian?
Mari kita simak penjelasan
berikut ini akhlak bernegara terbentuk sebagai bukti pengembangan diri setiap
individu pada elemen-elemen yang kita pelajari sebelumnya pada materi
sebelumnya kita sudah belajar bagaimana akhlak beragama membuat individu sadar
akan kasih dan sayang Tuhan Yang Maha Esa kepada dirinya. Maka dia juga
bertanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi dirinya yaitu akhlak pribadi, mengasihi dan menyayangi sesama manusia yaitu
akhlak kepada manusia, mengasihi dan menyayangi alam yaitu akhlak kepada alam
dan yang tidak kalah penting yaitu taat pada perintah dan menjauhi larangannya.
Elemen-elemen tersebut terus
dikembangkan sehingga kemudian membentuk seseorang yang berjiwa nasionalis dan
mencintai tanah airnya dengan begitu keimanan dan ketaqwaan juga mendorongnya
untuk serta secara aktif mewujudkan sikap yang adil kepada sesama manusia dan
seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud cinta yang dimilikinya untuk negara.
Murid yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia adalah individu yang cinta pada
tanah air serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang
sebaik-baiknya. Murid menyadari bahwa menjadi negara yang baik adalah bagian
tugas dari wujud keimanan dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ia
juga menyadari bahwa nasionalisme dan keimanan bukanlah hal yang bertentangan. Bagaimana
mungkin seseorang yang tidak bertanggung jawab terhadap diri, sesama manusia
dan alam akan memiliki sikap cinta pada tanah airnya.
Ibu dan Bapak guru kira-kira apakah
dengan melaksanakan upacara bendera setiap Senin mampu menumbuhkan sikap cinta
tanah air? Tentu saja itu adalah salah satu cara tetapi juga perlu diikuti
dengan cara-cara lain yang mendorong murid menyadari hak dan kewajibannya
sebagai warga negara yang baik
Misalnya di jenjang PAUD, sebagai
fase fondasi awal anak mulai dikenalkan hak dan tanggung jawabnya di rumah dan
juga di sekolah misalnya hak untuk mendapatkan kasih sayang dan juga
perlindungan dari keluarga. Juga dikenalkan tentang kewajiban menjaga
kebersihan diri dan rumah dan lain-lain sebagai ungkapan rasa syukur dan
cerminan atas sifat kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa.
Pada jenjang SD murid mulai
dilatih untuk mengidentifikasi hak dan kewajiban di rumah di sekolah dan juga
lingkungan sekitar tidak hanya hak dan kewajiban sendiri tetapi hak dan
kewajiban orang lain, selain itu mereka juga diajak untuk memahami peran, hak
dan juga kewajiban sebagai warga negara dan mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Elemen ini terus dikembangkan di
Jejak SMP murid dilatih untuk dapat menganalisis peran hak dan kewajiban
sebagai warga negara dan memahami perlunya mengutamakan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi.
Kemudian pada jenjang SMA atau
SMK diharapkan murid dapat memperoleh hak dan melaksanakan kewajiban hingga
negaraan serta terbiasa mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi.
Ibu dan Bapak guru semua alur
perkembangan ini ditumbuhkan sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, maka perkembangan dimensi tiap jenjang secara berkelanjutan ini
menjadi perhatian kita agar murid mampu melaksanakan hak dan kewajiban sebagai
warga negara Indonesia.
Lalu bagaimana menerapkannya
dalam pembelajaran? kita dapat mendorong murid membuat keyakinan kelas yang
bersandar atas hak dan juga kewajiban misalnya semua anggota kelas berkewajiban
menghormati perbedaan pendapat, berkewajiban menjaga fasilitas kelas dan lain
sebagainya. Semua anggota kelas berhak mendapatkan suasana yang nyaman dalam
belajar, berhak menggunakan fasilitas kelas yang sama dan lain-lain maka murid
akan terbiasa melaksanakan hak dan kewajibannya secara konsisten karena
dijalankan sebagai keyakinan. Ia juga akan dapat belajar mengidentifikasi hak dan
juga kewajiban orang lain.
Nah, elemen akhlak bernegara ini
identik dengan mata pelajaran PPKN terutama soal Bagaimana mendorong murid
melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia tetapi tidak
menutup kemungkinan elemen ini diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran, pembelajaran
berbasis proyek maupun ekstra kurikuler. Misalnya mata pelajaran PPKN murid
tidak hanya hafal akan bunyi Pancasila tetapi mereka mampu mengidentifikasi
perilaku orang-orang disekitarnya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila
sehingga ia mampu memahami peran, hak dan juga tanggung jawab dirinya serta
orang-orang disekitarnya.
Jika di kolaborasikan dengan mata
pelajaran seni dan budaya murid dapat membuat karya dari hasil identifikasi
tersebut ke sebuah pertunjukan drama atau dengan bentuk karya yang lain. Masih
banyak strategi pembelajaran lain yang dapat kita gunakan untuk menanamkan
elemen ini. Kita dapat berdiskusi dengan guru mata pelajaran lain untuk
mendesain pembelajaran yang memunculkan elemen akhlak bernegara.
Ibu dan Bapak guru dengan
memiliki akhlak bernegara diharapkan pelajar Indonesia yang beriman bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dapat bertanggungjawab dan
berkomitmen pada negara, memahami, menerima dan menghargai kemajemukan bangsa,
berkontribusi membangun negara dan menyadari perubahan global.
Lantas apa yang dapat kita lakukan
untuk mewujudkannya.
Selamat belajar Ibu-Bapak guru
hebat, salam dan bahagia …
Komentar
Posting Komentar