Modul PMM Topik dan Pelatihan: Kurikulum Merdeka - Modul 2: Kurikulum Merdeka - Prinsip Umum Pembelajaran

 Modul PMM Topik dan Pelatihan: Kurikulum Merdeka

 Modul 2: Kurikulum Merdeka

Prinsip Umum Pembelajaran


Video ini menjelaskan tentang prinsip-prinsip pembelajaran paradigma baru untuk membantu murid dalam mencapai kompetensinya. Pembelajaran dan Asesmen merupakan bagian yang sebaiknya tidak dipisahkan, karena guru dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang dituju, sehingga perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran diupayakan guna mencapai kompetensi tersebut. Oleh karena itu, Prinsip Pembelajaran dapat dimaknai secara utuh bersamaan dengan prinsip asesmen. Pembelajaran dan Asesmen merupakan suatu kesatuan siklus yang pada ujungnya membantu keberhasilan peserta didik di dalam kelas. 

Penjelasan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen lebih lanjut dapat dilihat dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen hlm.3-9

Referensi: 
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Salam dan Bahagia Ibu dan Bapak guru, di modul sebelumnya kita sudah menyegarkan kembali pemahaman kita tentang kurikulum. Nah sekarang kita sampai pada materi pertama di modul pembelajaran paradigma baru yaitu materi prinsip umum pembelajaran. Tujuannya agar kita mampu memahami konsep dan prinsip pembelajaran yang berpihak pada murid.

Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di kelas. Sebagai pelaksana kurikulum guru merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip yang dapat memfasilitasi beragam kebutuhan murid.

Apa saja prinsip pembelajaran yang berpihak kepada murid? Yuk kita pelajari bersama. Ada lima prinsip pembelajaran dengan paradigma baru yang dapat diperankan oleh satuan pendidikan dan guru untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas:

  1. Mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar murid saat ini. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan capaian setiap murid yaitu kebutuhan belajar dan perkembangannya. Harapannya perbedaan kompetensi dan potensi setiap murid dapat difasilitasi sehingga murid mendapatkan hak belajarnya dengan baik. Untuk memahami kebutuhan dan kemampuan murid guru dapat melakukan evaluasi sebelum proses pembelajaran salah satunya adalah assessmen diagnostic. Dari hasil asesmen diagnostik guru memahami kebutuhan setiap murid kemudian guru memutuskan menggunakan pendekatan pembelajaran terdiferensiasi untuk mengakomodir kebutuhan murid yang beragam.
  2. Membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat. Mmurid mempunyai fisik, mental dan pikiran yang akan terus tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu diperlukan pembelajaran yang mengembangkan pada pikir tumbuh, growth mindset. Murid mengetahui apa yang dipelajari tentangan dan melakukan refleksi atas pengalaman belajarnya dalam konteks kelas misalnya guru melibatkan murid dalam perencanaan pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dengan membuka dialog dengan murid guru membantu murid menemukan dan menumbuhkan motivasi internal serta kepercayaan dirinya untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
  3. Mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid. Keseimbangan kognitif dan sosial emosional menjadi penting bagi murid untuk menumbuhkan budi pekerti. Maka diperlukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang mempertimbangkan perkembangan karakter dan kompetensi murid. Contohnya guru mengembangkan kecakapan berpikir murid dengan penguatan literasi melalui teks. Guru menumbuhkan kecakapan sosial emosional murid dengan mengapresiasi proses belajar, berempati, bekerjasama dan sikap saling membantu antar murid.
  4. Menyesuaikan konteks kehidupan murid. Murid tumbuh dan berkembang berdasarkan konteks kebudayaan disekitarnya. Oleh karenanya perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan konteks kebudayaan dan kehidupan dimana murid berada dan ini selaras dengan fungsi satuan pendidikan yang salah satunya adalah untuk memelihara warisan budaya yang hidup di masyarakat. Sebagai contoh guru membantu murid mengenal konteks diri dan lingkungannya, murid berpartisipasi dalam kegiatan adat atau budaya sebagai proses belajar murid. Guru menghubungkan murid dengan sumber belajar disekitarnya misalnya komunitas sebagai mitra belajar.
  5. Mengarah pada masa depan yang berkelanjutan. Murid merupakan generasi penerus masa depan yang akan menjaga dan mengisi keberlanjutan kehidupan. Isu-isu dan tantangan seperti perubahan iklim kerusakan lingkungan pelanggaran HAM dan lain-lain dapat menjadi konten materi yang mendorong murid memiliki beberapa kompetensi untuk turut berkontribusi menghadapi isu dan tantangan tersebut. Maka penting bagi guru untuk membangun kesadaran murid pada masa depan yang berkelanjutan, misalnya guru membantu murid menemukan pemahaman bermakna dan relevan bagi dirinya saat ini dan untuk masa depannya.

Ibu dan Bapak guru kelima prinsip tersebut muncul sebagai respons atas perubahan yang terjadi begitu cepat di dunia dan fakta keberagaman yang kita miliki. Dengan lima prinsip pembelajaran paradigma baru guru dan satuan dan diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung beragamnya kebutuhan, bakat, minat dan potensi murid.

Ibu dan Bapak guru setelah memahami prinsip pembelajaran yang memihak kepada murid apa yang selanjutnya kita dapat lakukan untuk mendampingi proses belajar murid?

Sampai jumpa di materi berikutnya.

Selamat belajar Ibu dan Bapak guru hebat, salam dan bahagia …

Latihan Pemahaman

Refleksi

Ibu dan Bapak Guru, ceritakan yuk tentang waktu favorit bersama murid, ketika sedang melakukan apa?



Komentar