Modul PMM Topik dan Pelatihan: Kurikulum Merdeka - Modul 2: Kurikulum Merdeka - Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum
Modul PMM Topik dan Pelatihan: Kurikulum Merdeka
Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum
- Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2020. Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
- Tim Penyusun. Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila. 2020. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Salam dan bahagia Ibu dan Bapak
guru …
Selamat datang kembali pada modul
pembelajaran dengan paradigma baru. Pada materi sebelumnya, Ibu dan Bapak guru
sudah mengetahui mengenai capaian pembelajaran dan posisinya dalam struktur
kurikulum prototipe. Nah pada materi kali ini kita akan membahas mengenai
kaitan kompetensi, capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila.
Sebelum membahas kaitan ketiga
hal tersebut, mari kita pahami dulu sekilas tentang profil pelajar Pancasila. Profil
pelajar Pancasila menggambarkan karakteristik pelajar yang diharapkan akan
terbangun seiring dengan perkembangan dan kemajuan proses pendidikan setiap
individu. Untuk mewujudkan cita-cita profil pelajar Pancasila diperlukan
kerjasama dari seluruh komponen satuan pendidikan. Profil pelajar Pancasila
dijabarkan melalui enam dimensi yaitu beriman bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif,
bergotong-royong, berkebhinekaan global. Keenam dimensi ini harus dibangun
terus menerus secara konsisten sejak fase fondasi di PAUD sampai di akhir fase F
atau setelah lulus dari SMA atau SMK.
Profil pelajar Pancasila
merupakan karakter dan kompetensi yang menjadi fokus sistem pendidikan
nasional. Merumuskannya adalah langkah pertama yang sangat penting dalam
penyusunan strategi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk
dalam perencanaan kurikulum.
Ibu dan Bapak guru untuk
membangun keenam dimensi profil pelajar Pancasila, satuan pendidikan harus
memastikan bahwa kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari murid terkait
dengan keenam dimensi tersebut. Keenam dimensi ini menjadi rujukan bagi guru
saat menurunkan capaian pembelajaran menjadi alur tujuan pembelajaran maupun
modul ajar. Di samping itu juga saat membangun lingkungan belajar yang nyaman.
Kita bisa menganggap proses mewujudkan profil pelajar Pancasila sebagai proses
menanam benih. Untuk tumbuh, tanaman perlu tanah yang subur dan juga matahari
yang cukup. Lingkungan tempat tanaman ini dapat kita anggap sebagai lingkungan
belajar, namun tanaman setiap harinya juga memerlukan air juga pupuk agar
mendapatkan nutrisi yang lebih baik, air dan nutrisi tambahan ini dapat kita
analogikan sebagai kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari di kelas. Jika
benih memiliki lingkungan tumbuh yang baik, mendapat air yang cukup dan nutrisi
yang baik setiap harinya, efeknya benih dapat tumbuh dengan baik menjadi
tanaman dewasa yang kuat dan kokoh.
Lalu bagaimana menanamkan profil
pelajar Pancasila pada pembelajaran di kelas.
Mari kita simak contoh pembelajaran IPS yang dilakukan ibu Sari di
jenjang SM. Ibu Sari dan muridnya sedang belajar mengenai konsep mengelola
keuangan sederhana di era digital. Ia mengajak muridnya untuk menganalisis
kebutuhan dan keinginan dalam perilaku murid ketika membeli sesuatu,
mengumpulkan data mengenai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan di lingkungan
sekitarnya secara berkelompok, mewawancarai narasumber langsung mengenai
kemajuan teknologi dalam pengelolaan keuangan seperti dompet digital dan
membuka rekening secara daring, menganalisis risiko dari membeli dengan kredit
atau cicil baik secara langsung maupun melalui aplikasi digital. Di akhir
pembelajaran muridnya diajak untuk membuat sebuah tujuan yang dinyatakan
berdasarkan nilai uang atau finansial goals. Misalnya tujuan untuk
membeli sebuah tas seharga 100.000 dalam waktu 1 bulan kemudian muridnya
melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan tersebut. Apa saja
pengeluaran yang berkaitan dengan kebutuhannya sehari-hari, berapa banyak yang
ia bisa tabung setiap minggunya dan sebagainya. Lalu mereka mencatat arus kas
pada lembar kerja. Melalui pembelajaran itu, Ibu Sari menanamkan dimensi mandiri.
Muridnya diajarkan untuk mencari informasi sendiri tidak bergantung pada
gurunya juga belajar untuk mengelola keuangannya secara mandiri, bernalar
kritis melalui kegiatan diskusi menganalisis konsep serta menganalisis resiko,
bergotong-royong melalui kegiatan-kegiatan berkelompok. Ibu Sari menanamkan
dimensi-dimensi ini kepada muridnya melalui capaian pembelajaran yang
diturunkan menjadi kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari.
Ibu dan Bapak guru setiap guru
mata pelajaran apapun itu memiliki peran dalam mewujudkan keenam dimensi pada
profil pelajar Pancasila, jadi saat membuat perencanaan pembelajaran cobalah
renungkan bagaimana mata pelajaran saya dapat menanamkan keenam dimensi profil
pelajar Pancasila. Dengan begitu kita dapat memberikan kegiatan dan pengalaman
belajar yang bermakna dan sekaligus membangun kompetensi dan karakter sesuai
dengan profil pelajar Pancasila.
Selamat belajar berproses Ibu dan
Bapak guru hebat.
Mari kita wujudkan bersama
cita-cita besar untuk memiliki profil lulusan pelajar Pancasila demi Indonesia
yang lebih bermartabat.
Salam dan bahagia …
Komentar
Posting Komentar