Modul PMM Topik dan Pelatihan: Kurikulum - Modul 1: Kurikulum - Apa itu Kurikulum?
Modul PMM Topik dan Pelatihan: Kurikulum Merdeka
Apa Itu Kurikulum?
Salam dan bahagia Ibu dan Bapak guru
Selamat datang di modul kurikulum
hari ini kita akan mempelajari “Apa itu kurikulum dan bagaimana kaitannya
dengan pembelajaran”. Ini penting agar kita dapat lebih memahami peran dan
fungsi kurikulum dalam pembelajaran
(Video percakapan)
Murid A : Pak, Bu
kenapa air limbah kami bau dan tidak jernih?
Murid B : Pak guru
kenapa sih kita diminta menjaga bumi memangnya bumi kita kenapa Pak?
Murid C : Bu, saya
dan Riko kemarin melihat ibu kami memasak gudeg, di daerah lain ada gudeg juga
nggak sih Bu?
Pak Joko : Bu luar
biasa ya perkembangan anak-anak zaman sekarang. Saya kadang kaget mereka tahu
informasi itu dari mana, padahal saya belum ajarkan. Pertanyaan-pertanyaannya
juga unik Bu. Rasa ingin tahu mereka tinggi banget, misal mereka ingin tahu
asal muasal makanan gudeg, bahannya apa saja, bagaimana cara memasaknya, bahkan
sampai gudeg versi kaleng juga mereka
tanyakan
Bu Ratna : Benar Pak,
ternyata keadaan sangat mempengaruhi cara belajar murid kita. Kadang saya juga
nggak bisa jawab pertanyaan dari mereka. Jadi saya harus belajar lagi untuk
mengamati dan mengidentifikasi cara belajar mereka supaya bisa masuk ke dunia
mereka.
Pak Joko : Iya ya Bu
saya jadi mikir dulu saya kasih pengetahuan informasi ke anak-anak selalu
sebelum KBK 2004 setelah itu mulai dari kurikulum 2006, 2013 sampai sekarang
ternyata peran saya bukan lagi sebagai satu-satunya sumber pengetahuan buat
mereka. Kemajuan teknologi membuat pengetahuan dapat diakses anak-anak tanpa
batas, membuat murid-murid kita punya banyak pilihan cara belajar
Bu Ratna : Iya Pak
Berarti kita juga harus meningkatkan kompetensi kita nih pak
Pak Joko : Wah iya
tubuh pandemi ini awalnya sempet bikin saya pesimis dengan perkembangan murid
tapi setelah saya rasa-rasa dan perhatiin kok murid malah semakin berkembang
dengan cara belajar mereka sendiri ya. Saya juga jadi terdorong harus melek
teknologi dan belajar untuk mengimbangi dan membantu mereka
Bu Ratna : Betul Pak
ternyata memang harus kita pikirkan dan siapkan ya kompetensi apa yang akan
dibutuhkan oleh murid 10 tahun mendatang, tapi gimana ya Pak cara membangun
kompetensi itu?
Ibu dan Bapak guru terkadang kita
abai terhadap perubahan keadaan kita menganggap pengalaman bertahun-tahun kita
sebagai guru selalu mampu mengantarkan keberhasilan murid kita. Padahal murid
hidup pada zaman keadaan yang sudah berbeda. Cara berkomunikasi cara belajar
dan cara memandang diri dan lingkungannya berbeda dengan keadaan yang kita
alami pada zaman kita. Nah sekarang keterampilan dan kompetensi apa yang
dibutuhkan murid-murid kita untuk berkontribusi dalam lingkup lokal nasional
dan global. Bagaimana cara mereka belajar. Kurikulum seperti apa yang
semestinya kita gunakan. Yuk Ibu dan Bapak kita segarkan ingatan kita kembali. Apa
sih sejatinya kurikulum itu?
Sebenarnya sampai hari ini belum
ada pengertian kurikulum yang mengikat secara universal. Meskipun kurikulum
sering dimaknai sebagai keseluruhan pengalaman belajar murid nyatanya lebih
dari sekedar itu. Kurikulum itu kompleks dan multidimensi. Kurikulum
dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid.
Kurikulum juga diibaratkan jantungnya pendidikan jika jantungnya lemah maka
proses penyaluran darah tidak lancar dan bisa berakibat fatal. Ralph Tyler
dalam bukunya “The Basic Principle of Creation” mengungkapkan setidaknya
ada empat komponen dalam kurikulum yaitu tujuan, konten, metode atau cara dan evaluasi. Umumnya
beberapa negara mengklasifikasikan komponen kurikulum menjadi tiga bagian
tujuan pembelajaran atau konten, panduan pedagogi dan panduan assessment. Komponen
itu dapat kita gunakan dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan
kebutuhan murid, mulai dari kompetensi apa yang yang dimiliki murid sampai
proyeksi masa depan dan bagaimana cara mewujudkan atau mencapai kompetensi
tersebut. Dengan begitu sangat jelas bahwa murid menjadi acuan atau core
dari kurikulum itu sendiri. Maka kemerdekaan murid dalam belajar lah jantung
dari pengembangan kurikulum.
Lalu apa sih peran dan fungsi
kurikulum? Kurikulum adalah salah satu komponen penting dalam sistem
pendidikan nasional. Kurikulum berperan sebagai pedoman dan acuan kita dalam
pembelajaran, maka fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk memandu dalam proses
belajar murid.
Peran dan fungsi kurikulum dapat kita optimalisasi dalam kerangka:
- Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini
- Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
- Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol sosial
Ibu dan Bapak guru sesuai peran
kita sebagai ujung tombak implementasi kurikulum dalam proses pembelajaran,
kita harus tahu bahwa kurikulum nasional itu perlu disesuaikan dengan kebutuhan
satuan pendidikan. Oleh sebab itu pengembangan kurikulum diperlukan di setiap
satuan pendidikan. Disinilah peran kita sebagai pemilik dan pengembang
kurikulum di satuan pendidikan. Kita harus melakukan adaptasi sesuai dengan
konteks dan karakteristik murid. Begitupun dengan pembelajarannya kitalah yang
lebih mengetahui kebutuhan murid-murid kita, kompetensi apa yang dibutuhkan dan
bagaimana cara mewujudkannya.
Proyeksi pendidikan 20-30 yang
dilakukan oleh OECD mengarahkan bahwa kompetensi tidak hanya fokus pada
kognitif, sikap, psikomotorik tetapi juga ada value atau nilai yang
melengkapi kompetensi murid. Saat ini kualitas literasi dan numerasi kesehatan
mental dan sosial emosional murid merupakan fondasi atau prasyarat yang
diperlukan murid. Ini untuk membangun kompetensi transformatif dengan siklus
belajar antisipasi, aksi, refleksi menuju pembelajar sepanjang hayat.
Transformasi pembelajaran dengan
paradigma baru menekankan pada penguatan kompetensi dan materi esensial atau
bermakna, bukan banyaknya materi atau konteks yang didapatkan murid melainkan
konten materi yang esensial dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara
mendalam. Proses pembelajaran tersebut salah satunya dapat menggunakan siklus
pembelajaran inkuiri yang menekankan pada rasa ingin tau sebagai dorongan
belajar yang kuat pada murid. Pentingnya rasa ingin tahu murid perlu kita munculkan
kemudian digabungkan dengan obrolan atau percakapan yang menjadi bagian dari
pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti mengapa, apa dan bagaimana
merupakan cara guru untuk menstimulasi tujuan belajar murid. Mengeksplorasi apa
yang telah mereka ketahui sehingga menghasilkan dampak yang bermakna dalam
penyelidikan-penyelidikan yang mereka lakukan.
Lalu seperti apa siklus pembelajaran inkuiri itu.
- Menyalakan rasa ingin tahu murid perlu dilakukan agar membuat imajinasi mereka berjalan dan bekerja dalam pikirannya
- Mencari tahu mengumpulkan data fakta dan bukti dari eksplorasi apa yang murid telah ketahui serta menemukan informasi baru dengan beragam keterampilan yang mereka
- Memilah, mengorganisasi, menganalisa, menerjemahkan dan mengomunikasikan apa yang murid pelajari dengan berfokus pada peningkatan keterampilan berpikirnya
- Membuat koneksi, mencoba menghubungkan dengan topik lain yang terkait dengan konteks diri murid dan lingkungannya
- Menyelami, mendalami, mendorong murid mengambil makna atau esensi dari kegiatan belajarnya melalui penyelidikan juga murid mendalami atau menyelami rasa ingin tahu lebih jauh dari pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab dalam diri mereka
- Aksi atau tindakan merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan membuat aksi nyata dari pembelajaran bermakna yang didapatkannya. Aksi ini muncul karena inovasi internal dari dalam diri murid dan yang juga tidak kalah penting transformasi pembelajaran murid berfokus pada pengembangan karakter, berdasarkan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis proyek. Dengan demikian diharapkan murid dapat memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya kelak.
Ibu dan Bapak guru setelah
memahami peran dan fungsi kurikulum apa yang selanjutnya dapat kita lakukan
untuk mewujudkan proses pembelajaran yang berpihak pada murid?
Selamat belajar ibu dan bapak
guru hebat
Komentar
Posting Komentar